Jakarta –
Program “Makan Bergizi Gratis” pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah memasuki tahap uji coba di berbagai sekolah. Program ini rencananya akan menyasar 82 juta orang. Namun, tahukah detikers bahwa negara-negara lain sudah menerapkan program makan bergizi di sekolah?
Memberi asupan makanan bergizi bagi anak sekolah telah menjadi fokus penting negara-negara di dunia. Sebut saja Brasil yang telah memulai program makan di sekolah gratis sejak 1940-an hingga Jepang yang melakukannya sejak 2004.
Program makan siang bergizi di setiap negara berbeda-beda. Ada yang sepenuhnya gratis, bersubsidi dengan harga murah, hingga gratis untuk kalangan ekonomi tertentu.
Lantas negara mana saja yang menerapkan program makan siang bergizi di sekolah dan apa saja menunya? berikut ini daftarnya yang dikutip dari World Population Review.
Daftar 10 Negara yang Punya Program Makan Siang di Sekolah
1. Brasil
Brasil menjadi salah satu negara yang terdepan dengan program makan sekolah bergizi gratis. Negara ini bahkan sudah menyediakan makanan sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah sejak tahun 1940-an.
Kemudian pada 2009, program ini diperluas untuk memenuhi kebutuhan seluruh 40 juta anak di negara tersebut.
Program ini menggunakan jaringan nasional yang terdiri dari 8.000 ahli gizi untuk merancang makanan sekolah dan mensyaratkan minimal 30% makanan yang disajikan berasal dari peternakan keluarga setempat di kota sekolah.
Makan bergizi di sekolah menjadi komitmen Brasil untuk membantu mencegah obesitas dan meningkatkan pendidikan gizi. Untuk menunya, pemerintah kota El Salvador telah melangkah lebih jauh dan menyajikan makanan nabati kepada 170.000 siswanya.
2. Jepang
Jepang merupakan salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Tak hanya kurikulumnya yang efektif dan mendukung sumber daya manusia yang unggul, mereka juga memiliki program makan di sekolah.
Di Jepang, makan kyūshoku (makan siang di sekolah) telah dimulai sejak 2004 dan menyasar 99% siswa sekolah dasar dan 82% siswa sekolah menengah pertama.
Berbeda dengan negara lain yang memiliki relawan dewasa atau guru yang menyajikan makan siang, siswa di Jepang melayani siswa lain. Untuk membantu mengajarkan tanggung jawab dan rasa hormat kepada anak-anak, siswa bertanggung jawab untuk melayani dan membersihkan lingkungan sekitar.
Secara umum, menu program makan di sekolah untuk anak-anak ini berupa nasi, ikan, dan sayuran sebagai bahan utamanya.
3. India
Makanan sekolah disediakan secara gratis di sekolah umum di India. Skema POSHAN nama programnya. Ini menjadi program nasional yang dirancang untuk meningkatkan status gizi anak-anak usia sekolah.
Program makan siang gratis di India menyediakan makan siang gratis pada hari kerja untuk anak-anak di sekolah dasar dan atas yang dikelola pemerintah, Anganwadi, Madrasah, dan Maktab bantuan pemerintah.
Bahkan, program ini bisa melayani 120 juta anak di lebih dari 1,27 juta sekolah dan pusat Skema Jaminan Pendidikan. Ini menjadikan skema POSHAN sebagai program makan siang gratis terbesar di dunia.
Untuk menunya, biasanya berisi sereal yang tersedia secara lokal pada makan siang satu sore. Kemudian setiap anak akan menerima susu dan sup atau sayuran yang dimasak sebagai kari.
Selain itu, ada juga nasi dan biji-bijian lain yang disajikan saat makan siang, yang diperkaya dengan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan folat.
4. China
Dikenal memiliki sistem pendidikan yang kompetitif, sekolah-sekolah di China tak melupakan gizi siswa-siswinya. Melalui program makan siang di sekolah, banyak siswa bisa menjangkau makanan bergizi dengan harga murah.
Pemerintah telah mendanai skema “makan siang bergizi” di sekolah-sekolah umum pedesaan untuk memerangi malnutrisi. Data pemerintah pada Juni 2017 menunjukkan bahwa 48% sekolah tidak mampu sepenuhnya memenuhi standar gizi yang direkomendasikan.
Untuk menunya, siswa akan mendapatkan campuran nasi, daging, dan sayuran yang sehat di dalam kotak makan siang, dan biasanya dapat memilih antara dua hingga tiga kali makan.
5. Nigeria
Sejak April 2012, Negara Bagian Osun di Nigeria mempelopori program makanan sekolah di seluruh negara bagian untuk semua siswa sekolah dasar negeri. Tujuannya adalah untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak dan turut meningkatkan prestasi akademik siswa, dan meningkatkan partisipasi sekolah.
Disebut program O’Meals (singkatan dari Program Pemberian Makanan dan Kesehatan Sekolah Dasar Osun), mulai Juli 2014, program ini menyediakan makan siang kepada lebih dari 252.000 anak di 100% sekolah dasar Osun.
Menariknya, semua bahan pangan bersumber secara lokal dari petani dan pihak lain dalam rantai pasokan, sehingga meningkatkan lapangan kerja di negara bagian tersebut.
Untuk menunya, makanan utama terdiri dari nasi tomat yang biasanya dicampur dengan ayam dan sayuran kukus sebagai pendampingnya. Selain makanan pokok seperti nasi, kacang-kacangan, dan ubi yang disajikan dengan semur, sup, dan sayuran, program ini juga menyediakan buah-buahan setiap hari.
6. Estonia
Sekolah-sekolah di Estonia memiliki program makan di sekolah gratis untuk jenjang dasar dan menengah. Pedoman nutrisi untuk makanan sekolah di Estonia didasarkan pada piramida makanan Estonia.
Di dasar piramida terdapat air dan olahraga. Tingkat berikutnya mencakup pati, buah-buahan, dan sayuran. Menurut Pedoman Diet Berbasis Makanan Estonia, makanan-makanan ini harus menjadi porsi utama setiap kali makan.
Bagian tengah piramida mencakup produk susu dan daging. Pedoman menyarankan makan makanan ini dalam porsi kecil setiap hari. Tepat di bawah tingkat atas terdapat minyak, mentega, dan kacang-kacangan.
Di puncak piramida terdapat makanan seperti es krim, minuman ringan, madu, dan biskuit: makanan tinggi gula yang harus dimakan secukupnya, sebagai suguhan istimewa.
7. Finlandia
Dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, Finlandia juga memiliki program makan gratis di sekolah untuk semua siswa dari pra-sekolah dasar hingga pendidikan menengah atas setiap harinya.
Program ini bahkan dijamin oleh Undang-Undang Pendidikan Dasar tahun 1948. Pasal 31 Undang-Undang Pendidikan Dasar menyatakan: “Seorang siswa yang mengikuti pendidikan dasar harus diberikan makanan yang seimbang dan diatur dengan tepat serta diawasi pada setiap hari sekolah.”
Beberapa kota di Finlandia justru sudah menawarkan makan malam sekolah gratis kepada siswa miskin sejak awal abad ke-20. Misalnya, Kuopio melakukan hal tersebut mulai tahun 1902, dan memberikan makan malam di sekolah kepada semua siswa pada tahun 1945.
Untuk menunya sangat beragam. Namun, sering kali berisi sayuran segar dan matang menutupi separuh piring. Kemudian ada kentang, nasi, atau pasta menutupi seperempat piring.
Menu ikan setidaknya sekali seminggu (sebaiknya dua kali seminggu), daging, atau kacang-kacangan dan tauge sebagai bagian dari pola makan vegetarian yang mencakup sisa seperempat piring.
Untuk minuman ada susu skim atau semi-skim, atau produk susu fermentasi, air. Selain makanan utama di atas, juga biasanya ada roti dengan margarin sayur atau campuran mentega-margarin. Selanjutnya ada berry atau buah untuk hidangan penutup.
8. Italia
Di Italia, siswa biasanya menerima dua menu makanan untuk makan siang. Pemerintah Italia sedang melakukan penelitian skala besar untuk mengukur dan melibatkan siswa dalam kebiasaan makan, pola makan, dan pilihan makanan.
Untuk menunya, makanan sekolah di Italia menyediakan masakan Italia reguler, meskipun mungkin berbeda antar wilayah dan kota. Hidangan pertama terdiri dari pasta yang dicampur dengan protein atau sayuran, biasanya ayam panggang.
Kemudian hidangan kedua adalah salad tomat ringan atau mozzarella. Beberapa buah segar digunakan untuk hidangan penutup yang manis.
9. Korea Selatan
Korea Selatan juga memiliki program makan bergizi di sekolah. Untuk menunya, makan siang pelajar biasanya adalah daging, pati, dan sayuran dengan porsi yang tepat.
Selain itu, mayoritas makanannya terdiri dari nasi, sup, kimchi, sayuran, dan bahu babi yang diasinkan dalam jumlah lebih sedikit membantu melengkapi hidangan yang seimbang sempurna.
10. Inggris Raya
Wilayah Inggris Raya telah memiliki standar makanan sekolah yang dikembangkan pada 2014. Standar ini mencakup:
– Daging, unggas, atau ikan berminyak berkualitas tinggi
– Roti, sereal atau kentang
– Minimal 1 porsi sayur atau salad sebagai pendamping setiap hari (setidaknya 3 sayuran berbeda setiap minggunya)
– Setidaknya 3 buah berbeda
Dalam hal ini, standar makan di sekolah juga menekankan beberapa aturan lain, seperti pada penekanan pada menjadikan air sebagai minuman pilihan dan membatasi porsi jus buah hingga 150 ml.
Selain itu, juga membatasi jumlah tambahan gula atau madu dalam minuman lain hingga 5%. Kemudian satu hal yang penting adalah tidak lebih dari 2 porsi seminggu makanan yang digoreng, dilapisi adonan, atau dilapisi remah roti.
Sekolah juga dilarang menyediakan minuman dengan tambahan gula, keripik, coklat atau permen dalam makanan sekolah atau mesin penjual otomatis.
(faz/pal)