Jakarta –
Sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) dari Indonesia tak kalah dengan universitas-universitas di ASEAN lainnya dalam perankingan AppliedHE edisi 2025. Beberapa PTS Tanah Air masuk dalam 10 besar pemeringkatan tersebut.
Peringkat PTS di ASEAN versi AppliedHE dibuat dengan tujuan untuk mengukur hal-hal dalam universitas swasta yang menurut para siswa paling penting dalam menentukan pilihan pendidikan tinggi.
AppliedHE menilai PTS berbeda dari perguruan tinggi negeri (PTN) dalam arti mereka menerima sedikit atau tidak sama sekali dana pemerintah, serta sering kali lebih fokus pada pengajaran dan lapangan kerja. Selain itu, universitas negeri sering kali memiliki misi sosial yang lebih luas dan lebih banyak dana pemerintah, sehingga mereka dalam posisi untuk melakukan lebih banyak penelitian atau menawarkan jurusan yang kurang laku secara komersial.
Perbedaan yang besar itu dinilai tidak selalu adil untuk membandingkan universitas swasta dan negeri dengan dasar yang sama. Pemeringkatan universitas dalam skala internasional kerap fokus pada bidang penelitiannya, sehingga universitas swasta dengan anggaran penelitian yang lebih kecil sering kali mendapat peringkat yang cukup rendah.
Lantas, apa saja PTS terbaik di Indonesia versi AppliedHE edisi 2025?
PTS Terbaik di Indonesia Versi AppliedHE 2025
- Bina Nusantara University
- Universitas Ahmad Dahlan
- Universitas Ciputra Surabaya
- Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
- Telkom University
- Universitas Teknokrat Indonesia
- Universitas Islam Indonesia
- Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka
- Universitas Universitas Muhammadiyah Purwokerto
- President University.
Metodologi Pemeringkatan AppliedHE 2025
Ranking AppliedHE mengukur dari kualitas pengajaran dan pembelajaran, keterserapan lulusan di dunia kerja, riset universitas, keterlibatan dalam masyarakat, internasionalisasi, dan nilai merek institusi. Yang dimaksud sebagai nilai merek institusi adalah apakah institusi tersebut dipandang (dihormati) oleh universitas lain, sehingga gelar atau diploma yang didapat lulusan mempunyai bobot tertentu.
1. Pengajaran dan Pembelajaran (40%)
Indikator kualitas pengajaran dan pembelajaran dievaluasi melalui survei mahasiswa. AppliedHE melakukan survei kepada para mahasiswa tentang penilaian mereka mengenai kurikulum, kelas, pengajar, ujian, fasilitas, kampus, kehidupan sosial, dan sebagainya.
Untuk memastikan representatif survei, AppliedHE mensurvei setidaknya 10% dari seluruh mahasiswa. Dalam sejumlah kasus, beberapa universitas mempunyai tingkat respons kurang dari 10%, sehingga dikenakan penalti karena AppliedHE tidak dapat memastikan seberapa representatif respons mahasiswa.
2. Keterserapan Lulusan/Employability (15%)
Tingkat keterserapan lulusan di dunia kerja diukur melalui survei terhadap lulusan terbaru, yang terkadang disebut sebagai studi pelacakan alumni atau alumni tracer study. Di banyak negara ASEAN, universitas memang diharuskan menyerahkan pelacakan alumni ini kepada pemerintah.
AppliedHE melihat jumlah lulusan yang melaporkan telah memperoleh pekerjaan sebagai bagian dari total responden survei. Dan sebagai bagian dari total jumlah lulusan, hal ini untuk menghindari potensi bias karena hanya lulusan yang sudah bekerja saja yang disertakan dalam survei.
3. Riset (15%)
Riset dapat meningkatkan kualitas pengajaran karena menunjukkan bahwa para pengajar di universitas yang bersangkutan merupakan mereka yang terdepan di bidangnya. Untuk menganalisis tolok ukur penelitian, AppliedHe menggunakan basis data dokumen ilmiah terbesar di dunia, Google Scholar.
AppliedHE menganalisis riset yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir dan menghitung jumlah profil Google Scholar per anggota fakultas yang memiliki setidaknya satu makalah penelitian (5%), jumlah makalah per anggota fakultas (5%), dan jumlah kutipan per makalah (5%). Tujuannya untuk menganalisis apakah banyak anggota fakultas yang terlibat dalam penelitian yang berdampak dan sering dikutip.
4. Keterlibatan Masyarakat (10%)
Untuk mengukur keterlibatan masyarakat, AppliedHE bertanya kepada mahasiswa tentang keterlibatan mereka dalam kegiatan sosial atau lingkungan (melalui survei yang telah disebutkan di atas), jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa, hibah, atau bantuan lainnya, serta liputan media yang telah diterima oleh institusi berdasarkan Google News.
Liputan media merupakan indikator yang baik untuk mengetahui keterlibatan institusi dalam isu-isu lokal atau apakah para pengajarnya dinilai memiliki pengetahuan dan diundang untuk mengomentari peristiwa-peristiwa terkini.
5. Internasionalisasi (10%)
AppliedHE mengukur jumlah mahasiswa dan fakultas internasional di kampus, baik sebagai mahasiswa pertukaran pelajar atau mahasiswa yang sedang mencari gelar, dan menyertakan mereka yang kuliah secara virtual dari luar negeri.
6. Reputasi Institusi (10%)
Reputasi institusi pada dasarnya adalah “nilai merek” sebuah institusi di mata rekan-rekan sesama universitasnya. AppliedHE meminta universitas yang berpartisipasi dalam pemeringkatan untuk menominasikan sampai 10 institusi yang mereka junjung tinggi.
(nah/nwy)