Jakarta –
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mencatat 277 siswa terbukti curang dalam PPDB Jabar 2024. Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan jika berkas pendaftaran 277 siswa tersebut akan dianulir.
“PPDB tahun ini kami serius, serius itu cuma satu menegakkan aturan dan pada tahap pertama kami membatalkan menganulir 223 PDB, tahap dua 54 PDB, itu salah satunya di Depok,” ujarnya dalam detikJabar dikutip Kamis (18/7/2024).
Dari 277 siswa, 51 di antaranya terlibat dalam skandal kecurangan cuci rapor di PPDB Kota Depok. 51 Siswa tersebut berasal dari SMPN 19 Depok dan telah dianulir dari 8 SMA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bey mengungkapkan, pihaknya merasa sedih akan kecurangan ini.
“Kami bukannya bangga tapi justru kami agak sedih karena seharusnya tingkat pendidikan ini dimulai kebaikan tapi ini diawali dengan kecurangan,” ucap Bey.
Bey menyatakan akan melaporkan kecurangan dalam pelaksanaan PPDB Jabar ke Kemendikbud. Pemprov Jabar akan mengevaluasi agar PPDB tahun depan berjalan lebih adil.
“Kami dengan berat hati melakukan hal itu saya berharap tahun depan akan lebih baik dan kami akan laporkan semua ke Kemendikbud tentang evaluasi PPDB tahun ini,” pungkasnya.
Pihak SMPN 19 Depok Siap Menerima Konsekuensi
Kepala SMPN 19 Depok, Nenden Eveline, mengakui kesalahan pihaknya dan siap menerima konsekuensi. Ia juga menegaskan jika pihaknya bersama Disdik Depok bertanggung jawab agar siswa tetap bisa bersekolah.
“Yang jelas kami bersama dinas pendidikan bertanggung jawab gitu ya untuk 51 peserta didik kami yang dianulir ini. Kami pastikan nanti bersekolah tapi di sekolah swasta. Mungkin itu saja yang bisa kami sampaikan untuk saat ini mudah-mudahan paham gitu,” tuturnya.
(nir/nwy)