Jakarta –
200 Siswa SMA dan 160 mahasiswa tak mampu di Indonesia mendapatkan beasiswa belajar bahasa Inggris dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS). Mereka akan belajar bahasa Inggris selama 360 jam selama dua tahun.
Beasiswa bahasa Inggris ini dalam rangka memperingati 20 tahun Program English Access Scholarship, Regional English Language Office (RELO) Kedubes AS, demikian rilis yang diterima Senin (23/12/2024). Melalui prakarsa ini, RELO mendukung upaya Indonesia untuk memperkenalkan bahasa Inggris mulai dari kelas tiga SMA dan meningkatkan pengajaran bahasa Inggris di seluruh wilayah Indonesia.
“Program English Access Scholarship adalah bukti kemitraan yang langgeng antara Amerika Serikat dan Indonesia,” kata juru bicara Kedubes AS Jamie W Ravetz.
Tujuan Beasiswa
Beasiswa ini dirancang untuk mendukung keterampilan bahasa Inggris siswa agar mereka dapat mendapatkan pekerjaan yang baik dan mendaftar ke universitas atau program beasiswa lainnya. Selain itu juga untuk mendukung pertukaran atau studi di luar negeri serta memungkinkan siswa untuk berpartisipasi lebih penuh dalam ekonomi global.
“Dengan membekali pemuda Indonesia dengan keterampilan bahasa Inggris, kita membuka pintu untuk pendidikan, pekerjaan, dan peluang global, sekaligus memperkuat hubungan antara negara kita,” papar Ravetz.
Program English Access Scholarship di Indonesia dikelola oleh Indonesian International Education Foundation (IIEF), dan dilaksanakan oleh universitas-universitas mitra di Ambon, Balikpapan, Batam, Jakarta, dan Kendari, Medan, Malang, Padang, Surabaya, Yogyakarta.
Guru-guru dari kota-kota tersebut berkumpul di Jakarta pada bulan Agustus untuk lokakarya pelatihan selama satu minggu dan akan kembali pada akhir Januari untuk kegiatan tambahan selama tiga hari yang sepenuhnya didanai oleh Kedutaan Besar AS.
Lebih dari 212 Ribu Siswa Lulus dari Program Access
Kedutaan Besar AS juga menyediakan pelatihan dan dukungan untuk alumni program ini. Pada bulan Oktober 2024 lalu, sepuluh alumni berpartisipasi dalam International Visitor Leadership Program yang sepenuhnya didanai Amerika Serikat.
Pada bulan Mei, RELO mendanai lokakarya pelatihan selama satu minggu untuk 90 alumni guna membantu mereka merancang dan melaksanakan proyek layanan masyarakat.
Sejak tahun 2004, lebih dari 212.000 siswa di 80 negara di seluruh dunia telah lulus dari program Access. Di Indonesia, Kedutaan Besar AS telah mendukung program Access sejak tahun 2007 dan telah meluluskan total 4.424 peserta dari 42 kota di Indonesia. Kemudian, 360 siswa untuk program 2024-2026 akan meningkatkan jumlah total menjadi hampir 5.000 orang.
(nwk/faz)