Jakarta –
Bullying atau perundungan di kalangan siswa-siswi sekolah sering kali terjadi. Kamu sendiri pasti pernah mendengar berita kasus bullying di sekolah, bukan? Bullying yang terjadi bisa berupa perundungan verbal, fisik, relasional, dan di dunia maya.
Pelaku perundungan umumnya adalah anak yang unggul dari segi fisik, akademik, sosial, ekonomi, hingga popularitas. Kelebihannya disalahgunakan dengan bertindak seenaknya terhadap orang yang dianggap di bawah mereka. Anak-anak yang berbeda penampilan, kemampuan, memiliki disabilitas, dan bersosial ekonomi rendah kerap menjadi targetnya.
Tindakan bullying memiliki dampak serius bagi korbannya. Bahkan dampaknya dapat berlangsung dalam jangka panjang. Lantas, seperti apa contoh perundungan? Dan bagaimana dampak bullying di sekolah itu?
Dampak Bullying di Sekolah
Bullying bisa mempengaruhi berbagai aspek hidup korban, mulai dari fisik, mental, emosional, sosial, bahkan akademis. Dilansir Graduate Programs for Educators, berikut beberapa dampak bullying di sekolah:
1. Dampak Mental dan Emosional
Anak yang dirundung kerap kali menderita secara mental dan emosional. Mereka dapat mengalami stres, kecemasan, dan depresi karena dikucilkan oleh teman-temannya. Rasa percaya diri juga dapat menurun akibat kata-kata kejam yang dilontarkan kepadanya.
Selain itu, target bullying cenderung mengalami emosi yang bergejolak seperti marah, frustasi, kesepian, serta merasa terisolasi dan tak berdaya. Perasaan ini dapat pula menimbulkan konsekuensi jangka panjang, misalnya penggunaan obat terlarang dan alkohol untuk menghilangkan rasa menyakitkan yang dirasa.
2. Dampak Fisik
Tindakan perundungan bisa sampai menyerang fisik sehingga memar dan luka-luka mungkin muncul di tubuh korban. Sakit perut, sakit kepala, kesulitan tidur dilaporkan juga sering dialami oleh target bully.
Di sisi lain, korban dapat mengalami masalah kesehatan akibat pembullyan yang dialaminya. Ia mungkin jadi lebih sering sakit atau sampai mengidap penyakit kronis tertentu.
3. Dampak Akademis
Bullying juga bisa berdampak pada prestasi akademik anak. Ia mungkin akan kurang fokus saat belajar, tidak termotivasi untuk sekolah, nilai akademiknya turun, atau bahkan takut untuk berhasil di kelas karena khawatir semakin dirundung oleh teman-temannya.
Selain itu, siswa mungkin akan enggan, ketakutan, dan mencari-cari alasan untuk tidak pergi ke sekolah karena tindakan bullying yang dihadapinya.
4. Dampak Sosial
Anak yang dibully biasanya tidak populer. Sehingga mereka mungkin terisolasi dan dikucilkan oleh teman siswa-siswa lain. Di samping itu, korban perundungan juga menjadi canggung dan sulit mengobrol bersama anak yang lain karena cemas atau harga dirinya yang turun.
Contoh Bullying di Sekolah
Ada banyak sekali tindakan yang termasuk perundungan. Dikutip dari Mengenal Jenis-jenis Bullying dan Bagaimana Mencegahnya oleh Christofora K, berikut sederet perilaku bullying yang bisa terjadi di sekolah berdasarkan beberapa jenisnya:
1. Contoh Bullying Fisik
Bullying fisik mengacu pada tindakan agresif yang melibatkan atau menyerang fisik atau tubuh korban. Contoh perilakunya: memukul, menendang, menampar, mencekik, menggigit, meludah, merusak dan menghancurkan barang-barang milik sasarannya.
2. Contoh Bullying Verbal
Perundungan verbal termasuk yang paling sering terjadi. Ini dilakukan dengan melontarkan kata atau ucapan yang bertujuan menyakiti dan merendahkan target bully. Contoh tindakannya: mencela, mengejek, memfitnah, menghina, menuduh, menggosip, hingga melecehkan secara seksual.
3. Contoh Bullying Relasional
Bullying relasional dilakukan dengan memutuskan hubungan sosial seseorang dengan tujuan melemahkan harga diri korbannya alias mengasingkannya dari komunitasnya. Contoh perilakunya: pengucilan, pengabaian, penghindaran, pandangan agresif, menertawakan, pandangan menghina, mengejek dengan bahasa tubuh.
4. Contoh Cyberbullying
Perundungan di kalangan anak sekolah juga dapat terjadi melalui dunia maya seperti internet maupun media sosial, dan inilah yang disebut cyberbullying. Contoh cyberbullying: spam komentar buruk, menyebarkan info dan data pribadi tanpa izin, pencemaran nama baik lewat medsos, dan mengunggah hal tidak senonoh mengenai korban.
Kasus Bullying yang Pernah Terjadi di Sekolah
Kasus bullying yang terjadi di sekolah pernah mencuat dan ramai diperbincangkan. Berikut beberapa kasus perundungan yang pernah terjadi, dikutip dari pemberitaan detikcom:
1. Bullying di SMA Depok
Perundungan terjadi oleh sesama siswa SMA di Depok. Pelaku memojokkan dan memukul korban di toilet sambil merekam tindakan bullying yang dilakukannya. Kasus tersebut berakhir dengan penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat.
2. Bullying Siswa SMP di Bandung
Siswa SMP Plus Baiturrahman, Bandung melakukan bullying terhadap temannya. Pelaku memasangkan helm pada korban dan menendang kepalanya secara bergantian dengan teman lainnya. Aksinya tersebut direkam dan videonya diunggah di media sosial. Video menjadi viral dan akhirnya pihak sekolah melakukan mediasi dengan pelaku.
3. Bullying siswa SMA di Banjarmasin
Korban berinisial AR mengaku kerap dirundung oleh teman kelasnya, MR. Karena sering, AR kesal dan menikam MR di dalam kelas. Korban bully yang menjadi pelaku penikaman akhirnya diamankan pihak kepolisian dan mengakui alasan perbuatannya.
Nah, itu tadi sederet dampak dan contoh bullying di sekolah. Jadi, mari kita berantas dan lawan perundungan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas.
(row/row)