Jakarta –
Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Kependidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Nunuk Suryani mengatakan pihaknya telah mentransfer tunjangan guru ke 587.905 orang.
Jumlah penerima tersebut disebut telah melampaui target sasaran. Target pada triwulan ! tahun 2025 ini awalnya direncanakan sekitar 200 ribuan guru.
“Sebanyak 587.905 guru ASN Daerah atau Sekitar 40% dari 1.476.964 guru, telah menerima transfer langsung tunjangan guru. Penyaluran ini dilakukan secara bertahap dan terus diupayakan agar berlangsung lebih cepat, efisien, dan akuntabel,” kata Nunuk dilansir dari laman Vokasi Kemendikdasmen, Rabu (9/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nunuk, kecepatan penyaluran ini dipengaruhi oleh kepedulian para guru. Mereka dengan cepat melakukan pemutakhiran data Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Selain itu, guru-guru aktif dalam memverifikasi serta memvalidasi rekening mereka di Info GTK. Adanya Surat Keterangan Tunjangan Profesi (SKTP) juga turut membantu cepatnya penyaluran tunjangan.
37% Guru Non-ASN Telah Terima Tunjangan
Tak hanya guru ASN, 146.608 atau sekitar 37% guru Non-ASN telah menerima tunjangan sertifikasi ini. Jumlah tersebut sudah termasuk 71.166 guru Non-ASN yang sudah menerima tunjangan langsung saat Presiden Prabowo mengumumkan kebijakan.
Dari berbagai provinsi di Indonesia, Bali menjadi daerah dengan guru paling banyak menerima tunjangan. Di Kabupaten Karangasem, sudah 93% guru menerimanya.
Kemudian disusul oleh Provinsi Papua Selatan (92%), Kota Bengkulu (91%), Kota Magelang, Jawa Tengah (88%), dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu (85%).
Tunjangan Cepat Cair Jadi Motivasi Para Guru
Pencairan tunjangan dalam waktu yang cepat ini tentunya menjadi angin segar bagi para guru. Seperti yang dirasakan oleh Widuri Dea Sari, guru dari SD Negeri 111 Palembang.
“Saya merasa sangat senang dengan adanya transfer langsung tunjangan profesi guru dari pemerintah pusat. Prosesnya lebih cepat sehingga saya bisa menerima hak saya tepat waktu. Hal ini tentu sangat membantu meningkatkan kesejahteraan kami dan memotivasi kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Menurut guru SMP Katolik Ricci 1, Jakarta Barat, Ragil Dimas Pamungkas, penyaluran tunjangan kali ini pun tergolong cepat, jika dibandingkan dengan sebelumnya.
“Lebih cepat dari biasanya, sebelumnya kadang diterima mendekati tengah tahun dan dirapel dua triwulan. Terima kasih banyak semua pihak yang terlibat memperlancar distribusi TPG ini,” ujar dia.
Kebijakan penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru ini adalah bentuk instruksi langsung Presiden Prabowo. Kebijakan ini diresmikan olehnya bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.
(cyu/nwy)