Jakarta –
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan kegiatan pertama siswa untuk mengenal program, tata kelola, sarana dan prasarana, dan cara belajar di sekolah barunya. MPLS juga berisi penanaman konsep pengenalan diri dan pembinaan awal kultur sekolah bagi siswa.
Berdasarkan Permendikbud No 16 Tahun 2016, kegiatan MPLS perlu bersifat edukatif dan kreatif. Dengan begitu, sekolah dapat menjadi tempat belajar yang aman, ramah anak, dan nyaman bagi siswa.
Tahun ini, Kemendikbudristek mendorong kegiatan MPLS antikekerasan yang menyosialisasikan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).
Dalam hal ini, sekolah diharapkan menjadi lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua.
Berikut contoh kegiatan MPLS yang dapat dilaksanakan sesuai panduan MPLS Kemendikbudristek.
Contoh Kegiatan MPLS
Game Boleh atau Tidak Boleh
Mengawali game ini, siswa diajak mengenal bentuk-bentuk kekerasan sesuai Permendikbud No 46 Tahun 2023 tentang PPKSP. Kemudian, mainkan permainan Boleh dan Tidak Boleh, yaitu cerdas cermat pengetahuan bentuk dan pencegahan kekerasan.
Contoh pertanyaan game Boleh dan Tidak Boleh yaitu ‘Boleh atau tidak kita berekspresi sesuai emosi yang kita rasakan?’ dan ‘Boleh atau tidak kita dipeluk atau memeluk orang lain dengan memaksa?’. Contoh pertanyaan lainnya bisa dicek di sini.
Game Roda & Perasaan
Siapkan papan, kertas, atau kardus berbentuk lingkaran, tempel atau gambar dengan ikon emosi sedih, senang, marah, takut, malu, ceria, sayang, tenang.
Bagi kedua bagian lingkaran sesuai emosi yang nyaman dan tidak nyaman dirasakan. Desain Roda Perasaan ini bisa disesuaikan dengan kreativitas guru dan siswa.
Siswa diajak mengenal emosi diri dan menentukan perasaan lewat ekspresi wajah pada Roda Perasaan tersebut. Lalu, siswa diminta menjelaskan penyebab ia merasa demikian.
Game Mitos atau Fakta
Permainan ini mengajak siswa memahami mana yang fakta dan mana yang bukan fakta terkait kekerasan, khususnya di lingkungan sekolah. Contoh pertanyaannya yaitu ‘Mitos atau fakta, perundungan sama dengan bercanda?’
Guru atau sesama siswa dapat membacakan jawabannya, yaitu mitos, dilanjutkan dengan penjelasan bahwa sebuah candaan lazimnya tidak menimbulkan kerugian dan tidak menyakiti seseorang.
Jika candaan sampai menimbulkan luka fisik, luka psikologis, kerugian ekonomi, maka itu merupakan kekerasan.
Jika candaan bermuata kekerasan terjadi berulang dengan niat menyakiti dan ada relasi kuasa yang timpang, maka kekerasan tersebut sudah termasuk perundungan.
Cek contoh pertanyaan game Mitos atau Fakta lainnya tentang kekerasan seksual, perundungan, dan toleransi di sini.
Lomba Poster Antikekerasan
Melihat dan membuat konten visual dapat menumbuhkan pemahaman akan bentuk kekerasan dan pencegahannya bagi siswa. Untuk itu, lomba poster antikekerasan dapat menjadi kegiatan yang dilaksanakan dalam MPLS.
Pada lomba, siswa dapat diminta membuat poster bentuk-bentuk kekerasan, poster cara mencegah kekerasan dari kelas, poster cara mencegah perundungan, dan lain-lain. Materi poster dapat dipelajari dari tautan https://merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/konten-ppksp/.
Menonton Film Antikekerasan
Media film dapat menjadi sarana pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dalam kegiatan ini, siswa bisa belajar tentang bentuk-bentuk kekerasan, perbedaan, keberagaman, toleransi, perundungan siber, kekerasan seksual secara aman.
Berikut link film antikekerasan sesuai jenjang pendidikan:
Siswa juga dapat diajak berdiskusi tentang substansi yang ada pada film. Misalnya mengidentifikasi ada atau tidak adanya kekerasan dalam film tersebut, apa pentingnya menghargai perbedaan, apa yang bisa siswa lakukan untuk mencegah perundungan di sekolah maupun perundungan siber, dan apa dampak kekerasan bagi korban.
Menyatakan Deklarasi Antikekerasan
Siapkan bidang kosong yang luas dari spanduk, papan, kertas karton, kain, atau bagian belakang banner bekas.
Gunakan bidang kosong tersebut sebagai penandatanganan dan deklarasi antikekerasan warga sekolah. Agar siswa dapat memahami lebih lanjut, spanduk deklarasi dapat dilengkapi dengan poster atau banner hal-hal yang termasuk kekerasan dan harus dicegah semua warga sekolah.
Kegiatan MPLS antikekerasan dapat menjadi media pembelajaran siswa untuk mengenal bentuk kekerasan dan mencegahnya sejak awal masuk sekolah hingga sepanjang hayat.
Panduan MPLS antikekerasan lebih lanjut dapat diakses di bit.ly/panduanmpls-ppksp.
(twu/faz)