Jakarta –
Jagad media sosial Indonesia tengah diramaikan dengan pembahasan gameshow Clash of Champions (CoC) besutan edutech Ruangguru. Tahun 2024 merupakan musim pertama CoC yang menampilkan adu kecerdasan 40 mahasiswa-mahasiswi dari 14 perguruan tinggi di Indonesia.
Namun, sejak episode kedua para peserta ditantang oleh 10 mahasiswa Indonesia yang tengah menjalani perkuliahan di kampus top luar negeri. Seperti KAIST (Korea Selatan), Universitas California San Diego, National University of Singapore (NUS), hingga Universitas Oxford.
Salah satu peserta tersebut adalah Davin Firmansha, mahasiswa program studi (prodi) Statistika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2023. Tidak sendiri, Davin panggilan akrabnya berjuang dengan tiga mahasiswa Unair lainnya termasuk yang paling mendapat sorotan publik Maxwell Salvador dari prodi Kedokteran.
Berkompetisi dengan mahasiswa-mahasiswi berprestasi Indonesia membuat Davin merasa senang. Ia juga merasa tertantang karena mendapat lawan-lawan yang tidak mudah.
“Perasaan saya senang sekali dapat berkesempatan untuk berkompetisi dengan beberapa mahasiswa berprestasi. Ada sedikit perasaan kagum dan tertekan karena lawan-lawan semuanya tidak mudah dan pastinya merasa tertantang karena hal tersebut,” ungkap Davin dikutip dari rilis di laman resmi Unair, Kamis (11/7/2024).
Tahapan Jadi Peserta CoC
Punya branding acara mahasiswa Indonesia berprestasi, Davin memiliki prestasi yang tidak kalah kerennya. Diketahui ia telah aktif mengikuti berbagai perlombaan bidang sains dan teknologi (saintek) sejak duduk di bangku SMA.
Ia adalah juara pertama OSN-K Kediri bidang matematika pada tahun 2022. Selain itu, ia juga semifinalist dalam Veterinary Olympiad 12th (Venol) Fakultas Kedokteran Hewan Unair di tahun 2022.
Prestasi inilah yang membuatnya berhasil diundang mengikuti CoC untuk mengikuti beberapa tahapan lanjutan lainnya. Diceritakan Davin, awalnya Ruangguru mencari kandidat berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Setelah dapat, tim internal akan melakukan verifikasi data diri. Selanjutnya peserta yang berhasil terverifikasi melalui ujian tahap awal yakni tes logika dan ketelitian hingga akhirnya berhasil dinyatakan sebagai peserta.
“Setelah verifikasi data diri, pihak Ruangguru memberikan tes yang berbentuk logika dan ketelitian yang memiliki tingkat kesulitan tertentu,” terang Davin.
Tak Gentar Hadapi Lawan di CoC
Walaupun menghadapi mahasiswa berprestasi dari kampus top dalam dan luar negeri membuat Davin tak patah semangat. Nyalinya tetap besar dengan membawa bendera Unair di punggungnya.
“Saya merasa siap untuk bersaing dengan mahasiswa dari kampus-kampus terbaik di Indonesia dan di luar negeri,” tambahnya.
Karena baginya segala hal termasuk berprestasi bisa dilalui asal kita mau tekun dan mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki. Di lingkup kuliah, Davin tidak memungkiri bila untuk menjadi mahasiswa berprestasi dengan nilai memuaskan bukan hal yang mudah.
Tidak selalu masalah akademik, mahasiswa juga perlu mengikuti berbagai kegiatan organisasi. Dari organisasi ia dapat meningkatkan soft skill yang tidak didapatkan di kelas.
Davin juga berpesan agar teman-temannya tidak patah semangat. Terlebih bila kampus mendukung pengembangan diri mahasiswanya.
“Saya berpesan kepada mahasiswa Unair agar bersyukur dengan kesempatan yang kita miliki sebagai mahasiswa Unair, memaksimalkan semua fasilitas yang ada untuk berkembang, dan jadilah yang terbaik,” tutup Davin.
(det/pal)