Jakarta –
Fenomena joki tugas sudah menjadi rahasia umum di kalangan pelajar dan mahasiswa. Apa sih yang membuat joki tugas ada? Mahasiswa pemalas atau yang tidak becus managemen tugas?
detikEdu mewawancarai beberapa joki tugas, pengguna serta menguak alasan di baliknya. Ada juga pandangan dari akademisi karena fenomena ini berpotensi mencederai integritas akademik.
1. Motif Pelaku Joki Tugas
Beberapa joki tugas yang diwawancarai detikEdu mengungkapkan beberapa alasan mengapa mereka bersedia membuka jasa joki tugas. Ada yang mulanya hanya berniat untuk membantu teman mengerjakan tugas, mengisi waktu luang, hingga memanfaatkan keahlian karena motif ekonomi.
Pengakuan para joki tugas itu bisa dibaca di artikel Fenomena Joki Tugas di Dunia Pendidikan, Begini Awal Mulanya
2. Mahasiswa Malas atau Buruknya Manajemen Tugas?
Beberapa mahasiswa pengguna jasa joki tugas juga mengungkapkan alasannya saat diwawancara detikEdu. Mulai dari tugas menumpuk, buruknya manajemen tugas hingga tak terlalu menguasai tugas yang bukan mata kuliah utama.
Bahkan ada juga yang menggunakan joki buat ujian online hingga skripsi. Untuk joki ujian rate-nya Rp 3 ribu per satu soal pilihan ganda. Untuk joki skripsi bahkan tarif jasanya bisa mencapai minimal Rp 2 juta. Liputan lengkapnya bisa dibaca di artikel Alasan Mahasiswa Menggunakan Joki Tugas, Manajemen Waktu Buruk?
3. Dampak Joki Tugas, ke Siapa Saja?
Selain jelas mencederai integritas akademik, pengguna jasa joki tugas ini juga tak adil bagi mahasiswa yang benar-benar bekerja keras mengerjakan tugasnya secara sungguh-sungguh. Belum lagi, pertanggungjawaban di dunia kerja. Mahasiswa pengguna joki tugas akan menghadapi ujian sebenarnya di dunia kerja, yang tentu, tak bisa dijokikan.
“Ketika kalian menjokikan satu tugas di suatu mata kuliah, nanti waktu kerja itu ternyata mata kuliah itu kalian enggak bisa menguasai. Nah itu yang merugikan malah di level teman-teman mahasiswa sebetulnya,” ungkap Prof Dr Sunny Ummul Firdaus SH, MH selaku dosen Fakultas Hukum sekaligus Ketua Majelis Kode Etik Mahasiswa (MKEM) Universitas Sebelas Maret (UNS).
“Jadi kerugian sebenarnya itu waktu di industri, di dunia kerja ya. Kalau nilai mungkin bisa direkayasa karena bantuan joki. Tapi tantangan sebenarnya itu akan kelihatan banget masalah nilai tanggung jawab kalian ke industri kerja,” imbuh dosen dari Purwokerto ini.
Dampak dari pengguna joki tugas ini bisa dibaca selengkapnya dalam artikel Untung Rugi Joki Tugas, Siapa yang Paling Terdampak?
4. Konsekuensi Joki Tugas dan Sanksi Akademik
Joki tugas selama ini antara ada dan tiada. Sudah menjadi rahasia umum. Tahu sama tahu. Namun jarang sekali laporan tertulis yang dilengkapi dengan bukti konkret sehingga bisa ditindak secara akademik.
“Saya tahu ada mahasiswa entah itu tugas biasa ataupun tugas akhir, sampai level skripsi pun itu ada juga jokinya. Dan itu pandangan saya ketika menemui, tentu saya akan konfirmasi ke anak yang bersangkutan,” imbuh dosen di perguruan tinggi Purwokerto yang enggan disebutkan namanya ini.
Prof Dr Sunny Ummul Firdaus SH, MH selaku dosen Fakultas Hukum sekaligus Ketua Majelis Kode Etik Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) mengaku sudah pernah mencurigai adanya praktik joki tugas ini. Tetapi belum pernah mendapatkan laporan secara tertulis.
“Kita pernah mendengar (praktik joki tugas) dari beberapa mahasiswa, dari beberapa dosen. Tetapi begitu mereka kita minta untuk melaporkan siapa yang melakukan joki, tidak dilaporkan,” ujarnya.
Sanksi apa yang didapat mahasiswa yang melakukan joki tugas? Selengkapnya bisa dibaca dalam artikel Sudut Pandang Etika dan Legalitas Joki Tugas, Tenaga Pengajar Angkat Bicara
5. Solusi untuk Hindari Joki Tugas
Jasa ada karena kebutuhan pengguna jasa. Hukum Demand and Supply dalam hukum ekonomi ini juga berlaku dalam dunia joki tugas. Joki tugas ada karena ada permintaannya, mahasiswa yang selalu mewakilkan pengerjaan tugasnya dengan berbagai alasan.
Lantas bagaimana solusi menghindari joki tugas? Solusi dari orang tua hingga dosen kampus untuk menghindari joki tugas bisa dibaca dalam artikel Kunci Menghindari Pengguna Jasa Joki Tugas, Salah Satunya Sadar Diri
(nwk/nwy)