Jakarta –
Mempunyai kesempatan bisa ke luar negeri secara gratis pada masa kuliah adalah impian banyak orang. Mimpi tersebut berhasil diwujudkan oleh salah satu mahasiswa UIN Sunang Gunung Djati Bandung yakni Makhyatul Fikriya.
Perempuan yang akrab disapa Mahya ini bahkan pernah menjajaki lima negara secara fully funded. Bagaimana cara Mahya mendapatkan kesempatan tersebut?
Dilansir laman uinsgd.ac.id, mahasiswa ilmu hukum angkatan 2020 ini sudah mengusahakan impiannya sejak semester 1. Saat itu, Mahya bergabung dengan lembaga kajian debat mahasiswa.
“Sejak semester satu, aku sudah bergabung dengan lembaga kajian debat mahasiswa untuk mengasah cara berpikir dan keterampilan berbicara,” tuturnya dalam laman tersebut, dikutip Jumat (28/6/2024).
Kemudian, pada semester 2 Mahya terus mengikuti berbagai kegiatan mahasiswa misalnya Model United Nation (MUN), pemilihan duta, dan lainnya.
Studi Banding ke Negeri K-pop
Setelah konsisten mengikuti berbagai kegiatan mahasiswa, Mahya akhirnya bisa menuai hasil pada semester 6. Mahya lolos sebagai peserta studi banding di Universitas Nasional Seoul.
Mahya juga mendapat kesempatan berkunjung ke Yonsei University. Pengalaman tersebut sangat membanggakan bagi Mahya, pasalnya kedua kampus tersebut merupakan dua kampus besar di Korea Selatan.
“Negara pertama yang aku kunjungi adalah Korea Selatan, negara yang banyak digandrungi pecinta drakor dan K-pop. Salah satu hal yang sulit dalam pergi ke sana adalah visa. Tetapi alhamdulillah, semua terlalui,” tuturnya.
Selain bisa merasakan kultur yang sebelumnya hanya ia lihat dalam drama Korea, Mahya juga melihat teknologi dan kebersihan di sana sudah maju.
Berkunjung ke Negara Tetangga: Malaysia-Brunei Darussalam
Kesempatan berikutnya yang dirasakan oleh Mahya adalah berkunjung ke negeri Prince Mateen atau Brunei Darussalam. Saat itu, ia menjadi delegasi Duta Santri Nasional perwakilan dari Kementerian Agama RI.
Di sana, Mahya melakukan konferensi bersama pemuda dari negara lain. Ia membahas isu-isu penting seperti kepemudaan hingga kesehatan mental.
“Kami membahas tentang kesehatan mental dan isu kepemudaan. Alhamdulillah saya berhasil menjadi best presentation,” ungkapnya.
Tak berhenti sampai di Brunei Darussalam, Mahya kemudian mendapat kesempatan ke luar negeri untuk mengunjungi Kedutaan RI di Singapura. Di sana, ia dan lainnya membahas komparasi sistem pendidikan Indonesia dengan Singapura.
“Selanjutnya, Singapura, negara maju di kawasan ASEAN. Menjelajahi Changi Airport dengan Jewel adalah impian banyak turis. Selain itu, kami juga mengunjungi NUS, salah satu top kampus dunia, serta mengunjungi berbagai destinasi wisata,” kata Mahya.
Negara berikutnya yang dikunjungi Mahya adalah Thailand. Di sana, ia menjalani pertukaran budaya dengan pemerintah Thailand lewat ajang Youth Conference mengenai SDGs.
“Di sana, kami memiliki kegiatan pertukaran budaya dengan pemerintah Thailand dan juga berkegiatan dalam Youth Conference mengenai SDGs. Alhamdulillah saya menjadi Best Delegate dalam acara ini,” ujarnya.
Negara terakhir yang berhasil Mahya kunjungi secara gratis adalah Malaysia. Di sana Mahya datang sebagai relawan di salah satu sekolah WNI yang bekerja di Malaysia.
Tips Jadi Volunteer-Delegasi ke Luar Negeri Secara Gratis
Bagi detikers yang ingin mendapatkan kesempatan yang sama, Mahya telah membagikan beberapa tips. Pertama, perbanyak pengalaman ikut lomba, kepanitiaan, hingga pengabdian untuk modal yang bisa ditaruh dalam CV.
Kedua, perdalam kemampuan komunikasi baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Dengan mahir bicara dalam bahasa Inggris, maka kesempatan berkunjung ke luar negeri akan semakin terbuka lebar.
Lalu, Mahya berpendapat bahwa semua pengalaman tersebut bisa didapatnya karena percaya diri dan kemampuan dalam bekerja sama. Ia mengingatkan untuk tidak egois dan mendominasi agar sukses sebagai tim.
Tips berikutnya adalah berani berbeda dan tidak takut memiliki keunikan karakter. Kemudian, Mahya juga menyarankan untuk aktif mencari program yang memiliki legal standing dan kredibilitas misalnya yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga hukum berbadan swasta.
(cyu/nah)