Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Fakta Anak Muda Indonesia yang Enggan Jadi Guru, Alasannya karena Gaji?
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Fakta Anak Muda Indonesia yang Enggan Jadi Guru, Alasannya karena Gaji?
Berita TerkiniPendidikan & Pengembangan Diri

Fakta Anak Muda Indonesia yang Enggan Jadi Guru, Alasannya karena Gaji?

Generasi Prestasi
Last updated: Juli 30, 2024 9:38 am
Last updated: Juli 30, 2024 5 Min Read
Share
SHARE

Contents
Potret Guru Honorer yang Digaji Rp 300 RibuPPG Jadi Siasat Menarik Minat Anak Muda untuk Menjadi Guru


Jakarta –

Indonesia kini tengah menghadapi gelombang kekurangan guru. Menurut data yang dilaporkan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemdikbudristek pada Mei 2024 lalu, terdapat kekosongan 150.095 guru secara nasional yang mencakup 140.845 guru negeri dan 9.250 guru swasta.

Kekurangan guru ini bisa terus meningkat lantaran ribuan guru telah pensiun setiap tahunnya. Di sisi lain, peminat guru juga belum bisa mencukupi kebutuhan. Salah satunya, karena anak muda sekarang tidak mau jadi guru.

“Jadi kami ini melihat, sebenarnya itu anak muda itu sekarang enggak mau jadi guru. Karena, dilihatnya guru tidak sejahtera. Jadi kan guru itu masih miris, gitu ya,” ucap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemdikbudristek, Prof Dr Nunuk Suryani M Pd, dalam acara audiensi di Kantor Bupati Sleman, Senin (29/7/2024), dan ditulis Selasa (30/7/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebenarnya kalau gurunya itu ASN atau PNS itu sudah lebih sejahtera dibanding dengan ASN, PNS, yang lain. Namun, di Indonesia ini waktu saya masuk di GTK itu, ada satu juta lebih guru honorer itu,” imbuhnya.

Potret Guru Honorer yang Digaji Rp 300 Ribu

Nunuk mengatakan, kondisi persoalan guru yang ditinggalkan dari sistem perekrutan yang lama membuat ada banyak guru honorer. Kini, angka guru honorer di Indonesia mencapai lebih dari 700 ribu orang.

Mirisnya, kondisi guru honorer ini masih dibayar dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Gajinya ada yang dibayar hanya Rp 300 ribu dan pembayarannya bisa 3-6 bulan sekali.

“Di tempat lain kan dibayar dengan dana BOS, di sekolah dibayarkan itu 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, (hanya) Rp 300 ribu, gitu,” ucapnya.

Namun, ia juga sedikit melihat dengan potret guru honorer di Sleman. Sebab, guru honorer di Sleman kalau yang beruntung dapat tambahan Rp 765 ribu paling sedikit dan ada yang lebih.

Hal ini juga dibenarkan oleh Bupati Sleman, Dra Hj Kustini Sri Purnomo, bahwa Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTT) di Sleman mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.

Menurutnya, program bantuan ini dijalankan guna mendukung transformasi pendidikan di Sleman dan juga bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

“Alhamdulillah GTT/PTT di Sleman itu ada 9.500, jadi supaya nanti gurunya mulai dari PAUD maupun SD, dan SMP kita tambah yang tidak ter-cover oleh pemerintah (pusat). Paling rendah Rp 765 ribu, ada yang Rp 1,5 juta. Karena nanti yang nge-cover (ini) pemerintah daerah, karena pemerintah pusat tidak semua masuk PPPK,” paparnya.

“Inilah program kami apa adanya, yang penting masyarakat itu bisa pintar, cerdas, dan dari dinas pendidikan bagaimana bisa meningkatan SDM,” tambah Kustini.

PPG Jadi Siasat Menarik Minat Anak Muda untuk Menjadi Guru

Melihat kondisi permasalahan guru yang berbeda di setiap daerah, Nunuk mengatakan bahwa transformasi menjadi hal yang tengah dilakukan.

“Potret guru itu sangat miris, gitu. Kami sedang melakukan transformasi. Sekarang ini akselerasi untuk PPG (Pendidikan Profesi Guru), yang sudah jadi guru. Di Sleman tadi saya lihat tinggal sedikit ya, yang belum sertifikasi,” terang Dirjen GTK tersebut.

“Nah, generasi mudanya kita bujuk jadi guru. Supaya mau ya, guru-guru yang sudah jadi guru disejahterakan dulu, melalui PPG, ASN PPPK, mereka dapat tunjangan, gajinya cukup, anak-anak muda mau,” jelasnya.

Berdasarkan perkembangan program ini, menurut Nunuk, saat ini sudah banyak putra daerah yang mau jadi guru. Ini artinya, mereka yang minat jadi guru akan mengajar di wilayah satuan pendidikan yang membutuhkan.

“Nah, putra daerah yang mau sudah banyak di Sleman ini. Jadi, kita sekarang preferensinya itu putra daerah untuk bangun daerahnya,” ungkapnya.

Meski begitu, persoalan muncul ketika beberapa guru yang sudah lulus sertifikasi ditempatkan di luar pulau Jawa. Biasanya, mereka para guru akan mencari alasan untuk pulang dan meminta mengajar di wilayahnya.

Misalnya, ada yang alasan orang tua sakit, istrinya hamil, kemudian anak pertama lahir dan harus bertanggung jawab langsung. Ada juga yang memakai surat dari kejaksaan, pengadilan, dan dari mana-mana untuk bisa pindah pulang ke Jawa.

“Jadi di luar Jawa tidak pernah ada guru itu bisa balance (dengan) kebutuhan, selalu kurang. Pertama (berjalan) pasti bagus, dua tahun kemudian banyak alasan untuk minta rekomendasi dari mana-mana. Dan kalau sudah masalah-masalah seperti itu, biasanya ya dapat aja (lolos). Sehingga akhirnya luar Jawa itu tidak pernah ada guru. Orang Jawa balik, (guru) padat kembali lagi di Jawa,” papar Nunuk.

“Jadi sekarang ini untuk penyiapan guru, kita preferensi putra daerah untuk bisa membangun daerahnya,” pungkasnya.

(faz/nwy)

TAGGED:anak mudaditjen gtkguruguru honorerppgpppksekolahsleman
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

Rata-rata Gaji D4-S1 di Indonesia Menurut BPS, Segini Nominalnya

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data "Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2025" pada 5 Mei 2025 lalu. Dalam laporannya,…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 11, 2025

Beasiswa BCA Finance Peduli 2025 buat Mahasiswa, Dana Rp 3,5 Juta per Semester

Jakarta - Pendaftaran Beasiswa BCA Finance Peduli 2025 dibuka mulai 2 Mei-13 Juni 2025. Mahasiswa aktif program sarjana (S1) dan…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Mei 11, 2025

Sampai Batas Mana AI Bisa Digunakan Murid? Begini Pandangan Praktisi Pendidik

Jakarta - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang dapat meringankan pekerjaan manusia. Namun, pembahasan mengenai penggunaan AI dalam tugas-tugas…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 11, 2025

Global Sevilla School Gelar Terapi Seni, Asah Karakter-Kreativitas Anak

Jakarta - Global Sevilla School bersama Didit Hediprasetyo (DH) Foundation menggelar program 'Art Therapy for Kids'. Kegiatan ini memadukan seni,…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 10, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

Cerita Mingmar Kirim Uang ke Kampung, Jalankan Lab Komputer untuk 200-an Siswa

Rata-rata Gaji D4-S1 di Indonesia Menurut BPS, Segini Nominalnya

Beasiswa BCA Finance Peduli 2025 buat Mahasiswa, Dana Rp 3,5 Juta per Semester

Inspirasi & Motivasi

Beasiswa BCA Finance Peduli 2025 buat Mahasiswa, Dana Rp 3,5 Juta per Semester

Lowongan Magang PKL Kemendikti 2025 Batch 2 Resmi Dibuka, Cek Cara Daftarnya di Sini

Beasiswa LPDP di Universitas Islam Internasional Indonesia, Ini Prodinya

Teknologi & Inovasi

Cerita Mingmar Kirim Uang ke Kampung, Jalankan Lab Komputer untuk 200-an Siswa

Aman dari Makanan Basi, Bungkus Ajaib Ini Bisa Beri Pertanda Pembusukan

Fakta Villanova University Almamater Paus Leo XIV, Didirikan sejak 1842

Pendidikan & Pengembangan Diri

Rata-rata Gaji D4-S1 di Indonesia Menurut BPS, Segini Nominalnya

Sampai Batas Mana AI Bisa Digunakan Murid? Begini Pandangan Praktisi Pendidik

Global Sevilla School Gelar Terapi Seni, Asah Karakter-Kreativitas Anak

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?