Jakarta –
Universitas Terbuka (UT) Jakarta baru saja mengadakan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) Semester Ganjil Tahun Ajaran 2023/2025. Sampai saat jumlah admisi di UT Jakarta sebanyak 41.775 pendaftar dengan total admisi bayar sebanyak 28.366.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis Universitas terbuka (UT) Rahmat Budiman, Rahmat Budiman yang sekaligus mewakili rektor UT menyambut baik kedatangan para mahasiswa baru.
“Saya mewakili rektor Universitas Terbuka mengucapkan selamat bergabung menjadi bagian dari civitas academica Universitas Terbuka. Kami sangat berbahagia teman-teman sekalian sudah resmi menjadi keluarga besar Universitas Terbuka yang kita banggakan,” ucapnya dalam sambutan OSMB, di UT Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, Sabtu (10/8/2024).
Rahmat menyebut mahasiswa di UT mayoritas berusia di bawah 25 tahun dan 83% dari 551 ribu mahasiswa UT sudah bekerja formal dan informal. Oleh karena itu, Rahmat mengatakan kini waktunya mahasiswa untuk belajar membagi waktu antara pekerjaan dan perkuliahan.
Universitas Terbuka Cetak Hampir 42 Ribu Admisi MABA Ajaran 2024-2025 Ganjil Foto: Alethea Pricila/detikcom
|
“Tadikan 83 persen sudah bekerja, berbagi waktu dengan pekerjaan, berbagi waktu dengan keluarga, berbagi waktu untuk acara ngopi-ngopi. Oleh karena itu, OSMB ini mengajarkan untuk semuanya berbagi waktu,” ucap Rahmat.
Direktur UT Jakarta, Edward Zubir menyebut OSMB ini dilakukan sebagai tujuan perkenalan penerapan program jarak jauh belajar jarak jauh.
“Supaya Anda bisa konsentrasi, fokus dan bertanggung jawab sebagai mahasiswa UT, pada tahap awal ini, maka Anda mengikuti yang namanya OSMB,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan UT telah berpengalaman selama 40 tahun menerapkan program kuliah jarak jauh. Untuk mengembangkan pembelajaran jarak jauh, setiap semester UT selalu memberikan pengenalan program jarak jauh yang disebut dengan OSMB.
“Di Orientasi Studi Mahasiswa Baru ini, Anda seperti diberikan kompas untuk memasuki hutan belantara pendidikan jarak jauh. Jadi dengan adanya OSMB, sangat membantu untuk mengarahkan bagaimana menyelesaikan studi di Universitas Terbuka,” jelasnya.
Penerapan pendidikan jarak jauh menjadi salah satu ciri khas dari UT. Dalam menyampaikan pembelajaran mereka menggunakan online learning sebagai media penyampaian materi dan proses pembelajaran.
“Online learning itu menjadi media delivery berbagai materi ajar dari pendidikan jarak jauh. Terutama karena kemajuan teknologi, akses internet ada di mana-mana, mudah dan murah. Maka dari itu, online learning menjadi modus delivery utama yang sesuai dengan desain pendidikan masa depan,” ucap Rahmat.
Meski begitu, Rahmat menjelaskan konsep tersebut tidak digunakan di seluruh daerah. Bagi mereka yang tidak mendapat akses internet, UT masih menyediakan buku atau modul cetak untuk membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.
“Jadi kalau mahasiswa Universitas Terbuka Jakarta punya akses ke internet, kita sediakan online learning. Buat mereka yang tidak punya akses, ya kita sediakan bahan ajar yang masih konvensional,” lanjutnya.
Universitas Terbuka Cetak Hampir 42 Ribu Admisi MABA Ajaran 2024-2025 Ganjil Foto: Alethea Pricila/detikcom
|
Hal serupa juga dijelaskan oleh Guru Besar FKIP UT, Prof Gorky Sembiring yang menyebut kondisi ini umumnya terjadi di beberapa daerah pedalaman sehingga sulit mendapatkan internet dan listrik. Solusinya adalah menggunakan jenis pembelajaran tutorial tatap muka.
“Pendidikan jarak jauh yang konvensional artinya kita masih menerapkan bahan ajaran tatap muka dan cetak, serta bantuan belajar yang dimediasi oleh tutor tatap muka,” ungkapnya.
Namun menurutnya, tidak ada beda antara mereka yang menggunakan digital maupun konvensional karena di UT disediakan sistem tutorial yang membantu mahasiswa selama pembelajaran.
Dengan keberagaman bentuk modus pembelajaran, pihaknya membuka akses seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini sesuai dengan slogan UT ‘Making Higher Education Open to All’.
Sebagai informasi, hingga 10 Agustus 2024 terjadi 35% kenaikan admisi. Oleh karena itu, UT melakukan OSMB dengan membagi beberapa gelombang. Pada OSMB gelombang 1, ini sebanyak 1.900 mahasiswa hadir di acara OSMB. Lonjakan angka mahasiswa baru yang mendaftar di UT Jakarta membuktikan sistem pembelajaran jarak jauh yang fleksibel, berkualitas dan terjangkau diminati oleh masyarakat di Indonesia.
(Content Promotion/ega)