Jakarta –
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan laboratorium gabungan Indonesia-China bidang energi baru dan teknik metalurgi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor. Lab ini diproses total dalam waktu 10 bulan!
“Hari ini saya hadir dalam peresmian Laboratorium Joint Research antara Indonesia dan Tiongkok dalam hal energi baru dan teknik metalurgi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Yang menarik adalah, pendirian laboratorium ini sangatlah tepat waktu. MoU kerja sama ditandatangani pada 6 November 2023, konstruksi laboratorium dimulai pada tanggal 13 April 2024, dan peresmian dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2024,” tulis Luhut dalam akun Instagram-nya @luhut.pandjaitan, Rabu (28/8/2024).
Laboratorium ini, tulis Luhut, adalah wujud peningkatan kerja sama talenta industri hasil kunjungan kerja ke China pada beberapa waktu lalu. Dari hasil diskusi dan dialog dengan China, Luhut sampai pada satu kesimpulan bahwa program hilirisasi ini tidak bisa tercapai tanpa adanya kualitas SDM yang unggul dan riset yang inovatif.
“Secara khusus, harapan besar saya letakkan di pundak para punggawa ITB. Kampus ini semestinya bukan hanya menjadi lembaga pendidikan saja, tetapi juga harus berani mentransformasi diri untuk menjadi pusat riset terkemuka yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara,” jelas Luhut.
Peresmian Laboratorium ini juga dihadiri oleh Prof Xu Kaihua, peneliti dan profesor terkemuka di China sekaligus Chairman Green-Eco Manufacture (GEM).
“Di hadapan civitas akademika dan stakeholder terkait, saya sampaikan bahwa kehadiran Joint-Research Lab ini sangat penting untuk program penelitian yang mewujudkan efisiensi, inovasi, kualitas, dan keberlanjutan hilirisasi industri mineral tanah air. Terima kasih dan apresiasi layak saya sampaikan atas dukungan Prof Xu Kaihua, pemerintah Tiongkok, dan ITB atas komitmen besarnya kepada investasi untuk talenta-talenta Indonesia,” imbuh Luhut.
“Dengan berdirinya Laboratorium Riset Gabungan ini, saya berharap tidak lama lagi akan ada the next Prof Xu versi Indonesia. Yang tidak hanya menaruh hati pada riset dan inovasi, tetapi juga sukses berbisnis dan bermanfaat bagi banyak orang, khususnya dalam hal penyediaan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” harapnya.
Dilansir dari situs ITB, memorandum of understanding (MoU) dan tripartit antara ITB-GEM dan Central South University (CSU) China yang dilakukan di Gedung Rektorat ITB pada 6 November 2023 lalu antara Rektor ITB, Prof Reini Wirahadikusumah, PhD dan CEO of GEM Co, Ltd, Prof Xu Kaihua, yang juga merupakan guest professor di Program Studi Teknik Metalurgi, FTTM ITB.
Kerja sama yang akan dilakukan meliputi:
1. Pengembangan Joint Research Lab untuk riset dan pendidikan di bidang material energi baru dan teknik metalurgi
2. Pemberian beasiswa untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana ITB
3. Program double degree pada level magister antara ITB-CSU
Proses pembangunan China-Indonesia Joint Research Laboratory untuk Material Energi Baru dan Teknik Metalurgi di ITB Kampus Jatinangor telah dimulai pada awal April 2024 dan ditargetkan selesai pada pertengahan Juli 2024. Joint Research Lab ini terdiri atas 2 (dua) lantai dengan total luas area sekitar 1.800 m2.
Joint Research Laboratory terdiri atas 16 ruangan yang akan digunakan untuk penempatan peralatan-peralatan baru untuk proses sintesis material energi baru dan rekayasa metalurgi serta peralatan-peralatan analisis seperti:
- X-ray fluorescence (XRF)
- X-ray diffraction (XRD)
- Atomic absorption spectrophotometer (AAS)
- Inductively coupled plasma mass spectrometry (ICP-MS)
- Lase ablation
- Scanning electron microscope (SEM)
- Electron probe micro-analyzer (EPMA)
- Ion chromatography (C)
- Gass chromatography (GC)
- Particle size analyzer (PSA)
- Zeta potential analyzer
- Servopulser servo dynamic systems
Prodi Magister Baru Seiring Joint Research Lab RI-China
Sejalan dengan pengembangan fasilitas Joint Research Lab ini, telah dikembangkan program magister multidisiplin material baterai yang akan dibuka mulai Semester I, 2024-2025.
Dari skema kerja sama ITB-GEM ini disediakan beasiswa untuk 10 orang calon mahasiswa program magister multidisiplin material baterai ini dan 2 orang calon mahasiswa program doktor dengan topik penelitian disertasi mengenai material baterai.
Para mahasiswa program magister dan doktor ini diharapkan dapat melakukan riset di laboratorium yang dibangun dan akan diberikan juga kesempatan untuk melakukan research sandwich di CSU dan fasilitas lab/industri GEM di China dan/atau Morowali, Sulawesi Tengah.
(nwk/nah)