Jakarta –
Bagi Siti Patimah Zahro Maulani, menjadi mahasiswa berpretasi bukan sekadar prestasi akademik, melainkan juga tentang berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Patimah, panggilannya, memperoleh juara 1 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Program Diploma Tahun 2024 mewakili IPB University.
Untuk mempersiapkan ajang tersebut, Patimah hingga melakukan riset ke kota lain.
“Dengan dukungan dari keluarga, teman, dan dosen pembimbing, saya mempersiapkan segala hal dengan matang. Mulai dari menyiapkan portofolio prestasi, menulis produk inovatif, berangkat untuk riset ke kota orang, hingga mempersiapkan diri untuk presentasi dan wawancara,” kata Patimah melalui rilis dalam Pusat Prestasi Nasional, dikutip Kamis (5/9/2024).
Meski mata kanannya sudah tak berfungsi lagi, Patimah tetap dapat menampilkan performa terbaik dalam seleksi Mawapres tingkat Jawa Barat itu. Dia yakin setiap pengalaman akan membentuknya menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan.
Pada kompetisi tersebut presentasi capaian unggulan, bahasa Inggris, dan produk inovatif miliknya memperoleh perhatian khusus dari para juri.
“Saya merasa senang dan lega ketika para juri memberikan feedback positif dan saran-saran yang membangun,” ujarnya.
“Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Saya tidak bisa menahan air mata bahagia yang mengalir deras di pipiku,” kata peraih juara 1 Mahasiswa Berprestasi Tingkat Wilayah LLDIKTI 4.
Sempat Diinfus di Sela Persiapan
Tengah-tengah persiapan menuju seleksi tingkat nasional, Patimah sempat diinfus selama sepekan. Namun, pengalaman ini baginya memiliki pesan berharga dan bukan menjadi pematah semangat.
“Terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang infus mengajarkanku arti sehat yang sesungguhnya. Terlepas dari rasa sakit, saya bangkit kembali mengasah kemampuan presentasi, memperdalam materi penelitian, dan terus mencari masukan dari berbagai pihak,” ungkap Patimah.
Putri petani bunga sedap malam ini mengaku, prestasi ini bukanlah hal yang instan. Pasalnya, dia ikut banyak kompetisi, organisasi, dan terlibat dalam beragam proyek.
Ada lebih dari 50 penghargaan kompetisi yang sudah dia raih di tingkat nasional.
Patimah juga pernah terlibat dalam proyek bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang fokusnya pada pengembangan produk dari tepung porang. Pengalaman ini membuatnya banyak belajar soal proses penelitian hingga penyusunan laporan yang komprehensif.
Cara Belajar Patimah
Patimah memiliki metode belajar yang selalu dia terapkan di sekolah. Metode ini meliputi membuat jadwal dan mengatur skala prioritas, memakai teknik belajar aktif, dan metode survey, question, read, recite, review (SQ3R), menetapkan target dan tujuan, juga mengevaluasi dengan menerima umpan balik dan meninjau efektivitas belajar.
Menurutnya, untuk jadi mahasiswa berprestasi, sangat penting untuk memanfaatkan setiap peluang secara optimal, seperti bergabung organisasi, ikut kompetisi akademik, terlibat dalam proyek sosial, juga memanfaatkan sumber daya kampus. Selain itu, menurutnya perlu untuk proaktif dan fleksibel dengan peluang baru supaya bisa memaksimalkan potensi dan mencapai prestasi gemilang.
Patimah menyebut mahasiswa berprestasi tak luput dari ketidaksempurnaan, tetapi mahasiswa berprestasi selalu diberi kesempatan untuk menyempurnakannya.
“Batas kemampuan seseorang bukan dari kekurangannya, akan tetapi dari keinginannya,” kata Patimah.
(nah/pal)