Jakarta –
Membangun dan mengembangkan sebuah bisnis memang memerlukan modal. Namun, siapa sangka perempuan satu ini berhasil membuka bisnis berkat rajin menabung uang beasiswa.
Ia adalah Siti Maisaroh, alumni Universitas Jember (Unej) yang baru diwisuda pada pertengahan tahun ini. Sebelum lulus, perempuan yang akrab dipanggil Mai ini tak repot mencari kerja lantaran sudah punya usaha ternak domba.
Sisihkan Uang KIP Kuliah untuk Modal
Mai adalah lulusan Fakultas Pertanian (Faperta) Unej angkatan 2020. Ia juga adalah penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Meski mengambil pertanian, ia mengaku senang terhadap dunia peternakan sejak kecil.
“Prinsip saya adalah kuliah dengan beasiswa tanpa membebani kedua orang tua. Jujur, sejak kecil hobi saya memang di bidang peternakan. Hal ini menjadikan saya tertarik dan ingin berkontribusi pada sektor pertanian. Ilmu dari kuliah saya terapkan pada pakan ternak domba dengan fermentasi pakan dari limbah bonggol jagung,” ungkap Mai, dilansir dari laman Unej, Selasa (10/9/2024).
Mai tak menggunakan uang KIP Kuliah untuk kebutuhan konsumtif. Namun, ia bertekad membuka usaha sehingga menyisihkannya untuk modal.
Sebagaimana disampaikan oleh Rektor Unej, Iwan Taruna, bantuan KIP Kuliah harus dimanfaatkan mahasiswa semaksimal mungkin. Mai menjadi salah satu contoh penerima KIP Kuliah yang cermat dalam menggunakan bantuan pemerintah ini.
“Bagi mahasiswa penerima KIP-K harusnya memiliki kepekaan sosial yang lebih. Jika kalian berhasil, kalian sekolah mendapatkan bantuan dana dari rakyat Indonesia dan lulus nanti bakal harus mempunyai kepekaan sosial. Anda harus memerhatikan masyarakat yang kurang beruntung, angkat mereka menjadi masyarakat yang beruntung karena itulah prinsip KIP.” kata Iwan.
Perjalanan Membangun Bisnis: Sempat Terlilit Utang
Membangun bisnis dengan modal dari beasiswa memang memberikan tantangan yang besar bagi Mai. Awal mula ide ternak domba muncul lantaran adanya pandemi Covid-19.
Saat itu Mai putar otak untuk memanfaatkan uang KIP Kuliah sebaik mungkin. Ia pun memutuskan untuk beternak domba.
Selain bisnis ternak, Mai juga mencoba membuka usaha pertanian. Ia menyewa lahan untuk ditanami berbagai macam sayuran.
“Saya juga mencoba merambah bidang pertanian, sewa lahan 1/4 hektare kemudian saya tanami jagung dan tembakau. Namun setelah masa panen, pertanian saat itu mengkhawatirkan, harga di pasaran dan biaya produksi pupuk mahal, sehingga saya menyadari yang dialami oleh petani saat ini. Di balik itu alhamdulillah sampai saat ini produktivitas stabil,” imbuhnya.
Meskipun keuntungan cukup besar dirasakan Mai, tapi ia pernah mengalami kegagalan juga. Bahkan ia sempat terlilit utang untuk mengembangkan bisnisnya.
“Gagal berkali-kali itulah saya, sempat terlilit hutang namun alhamdulillah akhirnya bisa melunasi. Kunci dari saya adalah terus berusaha dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta jangan mudah menyerah,” ungkapnya.
Mai berharap perjalanannya dalam mengembangkan bisnis ini sejak kuliah bisa memotivasi anak muda lain. Ia menyeru mahasiswa agar tidak malu untuk berbisnis di bidang peternakan atau pertanian.
“Harapan saya untuk kedepannya ingin mengajak anak muda untuk terus maju dan berinovasi di bidang peternakan seperti ternak domba yang saya lakukan,” pungkasnya.
(cyu/cyu)