Jakarta –
Dunia santri tak selalu identik dengan mengejar ilmu akhirat saja. Namun, santri yang cerdas juga harus aktif dalam memperdalam ilmu lainnya.
Contohnya seperti yang dilakukan Inayatul Ilmiyah. Perempuan yang akrab disapa Mia ini baru saja lulus dari Universitas Jember (Unej).
Mia lulus dari program S1 fisika. Bukan cuma mahasiswa biasa, Mia adalah mahasiswa yang nyantri atau tinggal di pondok pesantren selama kuliah.
Meskipun mempunyai waktu yang padat selama di pondok, tapi tak menjadi halangan baginya tetap berprestasi di kampus. Mia dikenal sebagai mahasiswa berprestasi yang langganan juara di beberapa olimpiade.
Cara Manajemen Waktu Mia di Kampus & Pondok
Tak mudah bagi Mia untuk menjalani dua kehidupan berbeda, antara di kampus dan di pondok. Di kampus, ia dituntut agar bisa memahami ilmu fisika yang dipilihnya.
Di samping itu, Mia juga harus fokus belajar agama selama di pondok. Agar sukses menjalani kedua hal tersebut, Mia harus pandai mengatur waktu.
Selama ia di kampus, ia fokus dengan hal-hal yang berkaitan dengan kuliah. Begitupun di pondok, ia fokus belajar agama, menghafal al-qur’an, dan sebagainya.
“Selain menjadi mahasiswa, saya juga santri, jadi juga harus fokus. Maksudnya ketika waktunya kuliah, saya lebih fokus kuliah dan sebaliknya, ketika ngaji di pondok juga harus fokus ngaji. Misal ketika sedang di kampus dan ada waktu senggang, saya usahakan untuk nyicil mengerjakan tugas kuliah,” ujar Mia, dikutip dari laman Unej, Rabu (18/9/2024).
Mia mengaku harus mengurangi waktu istirahat dan bermainnya. Setelah selesai kuliah, Mia harus segera menjalani rutinitasnya sebagai santri.
“Perjuangan manajemen waktu antara kuliah dan mondok ini yang terasa sangat berat. Ketika yang lain setelah pulang kuliah mungkin bisa belajar untuk kuliah dan langsung mengerjakan tugas. Sementara saya masih ada ngaji, hafalan, dan kegiatan lain di pondok.
Walau lelah, tapi Mia bersyukur bisa produktif dalam banyak kegiatan positif. Ia senang karena kegiatan-kegiatannya bermanfaat.
“Jadi memang harus mengurangi waktu istirahat dan main. Akan tetapi dibalik perjuangan tersebut, saya merasa bersyukur karena waktu yang saya miliki menjadi bermanfaat sehingga bisa lebih produktif,” kata Mia.
Sederet Prestasi Mia di Olimpiade Sains
Berkat manajemen waktu yang baik dan usaha keras, Mia berhasil menjuarai beberapa olimpiade. Bahkan, ia sudah beberapa kali juara di tingkat nasional.
Berikut sederet prestasi Mia selama berkuliah sambil nyantri:
- Medali emas POSI bidang Fisika Astronomi Olimpiade Sains Mahasiswa
- Medali emas POSI bidang Fisika Kompetisi Sains Indonesia
- Medali emas bidang Fisika Kompetisi Hari Pendidikan Nasional
- Juara 1 bidang Logika Al-Khawarizmi Competition
- Medali perunggu bidang Aljabar Al-Khawarizmi Competition
- Medali emas Olimpiade Numerasi Nasional Session 2 POSI
- Medali emas bidang Fisika Indonesian Olympiad of Science.
“Untuk para mahasiswa yang masih berjuang harus benar-benar memanfaatkan kesempatannya sebaik mungkin dengan memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya selama menjadi mahasiswa,” pesan Mia.
(cyu/nwy)