Jakarta –
Fitri Rachmillafadmi menerima gelar doktor pada Wisuda periode ke-244 Universitas Airlangga (Unair). Gelar hasil jerih payahnya itu juga dibarengi dengan IPK sempurna 4,00.
Lulus doktor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair dalam kurun waktu 2 tahun 10 bulan, Fitri berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan manajemen waktu yang efisien dapat membawa hasil yang luar biasa. Terlebih, Fitri berhasil meraih gelar doktor di tengah kesibukannya sebagai Ibu dari 3 anak.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur. Gelar lulusan terbaik ini merupakan hadiah dari Allah atas usaha yang sudah saya kerahkan. Saya tidak menetapkan target untuk ini, hanya fokus menyelesaikan studi dengan maksimal,” ungkapnya dalam laman Unair, Rabu (2/10/2024).
Dalam perjalanannya menyelesaikan studi, Fitri berhasil melewati 13 tahap seminar dan ujian dengan waktu yang lebih cepat. Tak hanya itu, Fitri juga mampu menghasilkan dua publikasi di jurnal terindeks Scopus di peringkat Q3 dan Q1.
Tantangan Membagi Waktu
Fitri mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang ia hadapi adalah membagi waktu antara peran sebagai mahasiswa, istri, dan ibu dari tiga anak. Meski sulit, ia tetap berusaha keras untuk menjalankan semuanya dengan seimbang.
“Justru kesulitan ini yang menjadi sumber kekuatan dan motivasi bagi saya untuk terus maju dan menyelesaikan studi dengan baik,” jelasnya.
Dalam menjalani perannya, Fitri membagi waktu dengan menetapkan target pencapaian setiap 3 bulan. Untuk fokus mengerjakan riset, ia menggunakan waktu malam atau dini hari, sembari tetap menjalankan tanggung jawabnya di keluarga.
“Saya rutin mengevaluasi perkembangan dan terus berkonsultasi dengan pembimbing untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Cita-cita Menjadi Dosen
Setelah lulus, Fitri berencana untuk melanjutkan karirnya sebagai dosen di Universitas Mandala Waluya, Kendari. Ia juga berniat memanfaatkan hasil risetnya untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di Sulawesi Tenggara.
Tak hanya itu, Fitri juga berkomitmen untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa serta rekan sejawatnya. Ia berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik kesehatan, serta berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan di universitas tempat ia mengajar.
(nir/nwk)