Jakarta –
Memasuki pertengahan semester ganjil, mahasiswa baru 2024 akan menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) pertama. Sudah siap-siap belajar, belum?
UTS tidak bertujuan untuk memastikan mahasiswa mendapat nilai baik dan indeks prestasi (IP) semester tinggi. Namun, ujian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman mahasiswa akan konsep dan materi yang telah dipelajari jelang UTS.
Tips UTS Kuliah
UTS perlu dikerjakan secara mandiri tanpa kecurangan agar evaluasi pemahaman masing-masing dapat diketahui dengan baik. Untuk itu, mahasiswa perlu persiapan sehingga percaya diri melaksanakan UTS dengan kemampuan sendiri.
Dirangkum dari laman resmi kampus, simak tips persiapan UTS dari dosen Sekolah Vokasi IPB University dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) di bawah ini.
Pahami Tujuan Pembelajaran
Dosen Bahasa Inggris Sekolah Vokasi IPB University, Harries Marithasari SS MPd mengatakan materi yang sudah disusun para dosen punya tujuan pembelajaran tertentu yang biasanya tercermin dalam soal ujian. Karena itu, mahasiswa perlu mengecek tujuan pembelajaran setiap topik atau materi dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau silabus.
“RPS adalah peta utama dalam belajar. Mahasiswa harus fokus pada capaian pembelajaran yang ditetapkan dosen di awal perkuliahan,” tuturnya.
Pahami Konsep, Jangan Sekadar Menghafal
Dosen Prodi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan IPB University Dian Eka Ramadhani SPi MSi menekankan, mahasiswa akan dapat menjawab soal UTS dengan baik jika paham konsep. Untuk itu, jangan hanya menghafal materi dan jawaban contoh-contoh soal ujian.
Sebab, ujian kerap menuntut kemampuan analisis dan aplikasi konsep dalam situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Jika hanya menghafal, maka kemampuan analisis dan menerapkan konsep jadi tidak terasah.
“Soal-soal ujian dirancang untuk mengukur seberapa dalam pemahaman mahasiswa terhadap konsep, bukan sekadar hafalan definisi,” ucapnya.
Manajemen Waktu dan Prioritas Kuliah
Dosen Prodi Komunikasi Digital dan Media IPB University Dr Abung Supama Wijaya mengingatkan mahasiswa untuk menyusun jadwal belajar sistematis dan menentukan prioritas. Cara ini penting khususnya dalam mengantisipasi masa persiapan UTS yang kerap bertabrakan dengan kewajiban di organisasi, batas waktu pengumpulan tugas kuliah, hingga aktivitas komunitas di dalam dan luar kampus.
“Atur waktu Anda dengan bijak, alokasikan lebih banyak waktu untuk mata kuliah yang menurut Anda lebih sulit. Jangan menumpuk semuanya di hari-hari terakhir,” kata Abung.
Buat Catatan dan Rangkuman
Dikutip dari laman FKG Unair, membuat ringkasan dan catatan berisi pokok materi yang penting dapat membantu mahasiswa untuk makin memahami dan mengingat materi yang telah dipelajari. Membuat ringkasan juga bantu mahasiswa mengorganisir pemahamannya mengenai sebuah materi seiring dengan menyusun materi di atas kertas atau perangkat.
Simulasi Ujian dan Latihan Soal
Latihan soal yang disediakan dosen atau dati soal-soal tahun lalu juga dapat dikerjakan. Simulasi mengerjakan UTS dengan soal-soal tersebut juga bantu mahasiswa untuk membiasakan diri pada format soal dan kecepatan menjawab soal sesuai durasi ujian nanti.
Dosen Prodi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (MIJMG) IPB University Firman Muhammad Basar SPd MPd mengatakan, setiap mata kuliah memiliki pola soal yang berbeda. Untuk itu, maka mahasiswa juga dapat mengidentifikasi tipe soal apa yang kemungkinan besar akan keluar lewat mengulang-ulang latihan.
Lebih lanjut, Dosen Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian IPB University Tri Budiarto SKPm MSi mengatakan, berlatih soal juga bisa meningkatkan rasa percaya diri saat UTS sehingga lebih tenang dalam mengerjakannya.
“Semakin sering berlatih, semakin kecil kemungkinan Anda merasa cemas saat menghadapi soal yang sesungguhnya,” katanya.
Aktif Berpartisipasi di Kelas dan Diskusi
Sesi tanya jawab dan diskusi di kelas yang dibuka dosen dapat dimanfaatkan untuk menanyakan dan mengklarifikasi konsep yang belum jelas dipahami. Diskusi di dalam maupun luar kelas juga dapat bantu menguatkan pemahaman pada suatu materi.
“Mahasiswa yang sering berdiskusi dengan teman sekelas biasanya lebih mudah memahami materi ujian karena mereka melihat masalah dari berbagai sudut pandang,” ungkap Lesia Fatma Ginoga SE MSi, dosen Prodi Akuntansi IPB University.
Rawat Fisik dan Mental
Istirahat cukup, makan dengan pola makan yang sehat, serta aktif bergerak penting dilakukan untuk menjaga kondisi mental dan fisik. Beristirahat dan relaksasi dapat bantu diri terhindar dari perasaan tertekan atau stres berlebih.
Menjaga kesehatan fisik dan mental juga dapat dilakukan dengan menghubungi atau beraktivitas bersama teman, keluarga, atau support system yang terbaik. Jika perlu, hubungi tenaga kesehatan profesional fisik dan mental.
Dosen Teknologi Rekayasa Komputer IPB University Dr Ridwan Siskandar mengingatkan, UTS bukan hanya soal hasil akhir, tetapi juga tentang proses pembelajaran. Untuk itu, cek kembali apa yang sudah dilakukan dengan baik selama ujian dan yang perlu diperbaiki ke depannya.
Ridwan menekankan, evaluasi diri merupakan kunci untuk meningkatkan capaian di ujian berikutnya.
“Mahasiswa yang mampu mengidentifikasi kelemahannya akan lebih siap dalam menghadapi ujian selanjutnya,” ucapnya.
(twu/nwy)