Jakarta –
Buku berjudul ‘Dear Nathan’ merupakan salah novel best seller yang digandrungi banyak remaja. Bahkan, cerita novel tersebut diangkat menjadi sebuah film.
Di balik kesuksesan sang penulis yakni Erisca Febriani dalam meramu cerita lewat tulisan, ternyata ia tak memiliki keahlian khusus dalam sastra. Ia bukan lulusan dari program studi tersebut atau lainnya yang berhubungan dengan tulis menulis.
Erisca adalah lulusan S1 Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bagaimana seorang agronom ini bisa menjadi seorang penulis novel hingga karyanya difilmkan? Simak kisahnya yuk!
Sempat Tak Direstui Ortu Menulis
Bukan tidak berminat kuliah sastra, awalnya Erisca ingin masuk jurusan tersebut tetapi tak direstui orang tua. Akhirnya ia memilih jurusan agroteknologi lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang saat ini dikenal sebagai Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), demikian diceritakan dalam unggahan Instagram @official_unila.
Erisca pun menjalani kesehariannya sebagai mahasiswa agroteknologi. Di sela waktu luang, Erisca tetap menulis sebagai caranya melepas lelah dari kesibukan kuliah.
Baginya, menulis adalah salah satu cara untuk mengurai benang kusut dalam kepala. Erisca telah menjadikan menulis sebagai hobi sejak masa SMP.
Meskipun itu hobi Erisca, ia sempat ditentang keras oleh orang tua karena lebih banyak menulis sampai hanya tidur tiga jam sehari. Orang tuanya pun sempat menyita laptop Erisca karena berpendapat menulis hanya membuang waktunya.
Saking cintanya Erisca dalam menulis, ia tetap melakukannya lewat buku. Menurut Erisca hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam membangun kariernya sebagai penulis.
Berbagi Cerita Lewat SMS
Jauh sebelum Erisca menulis di platform Wattpad yang membesarkan namanya, ia mulanya membagikan cerita ke teman-teman dekat lewat SMS. Ia melakukannya sejak kelas 2 SMP.
Tak cuma menghibur dirinya, ternyata tulisan Erisca turut menghibur kawan-kawannya. Ia kemudian memutuskan menulis di Facebook agar lebih banyak orang yang bisa membaca tulisannya.
Lalu, datanglah Wattpad sebagai wadah baru bagi para penulis berkarya. Erisca pun ikut menuangkan ceritanya di sana dan lahirlah Dear Nathan.
Erisca menulis Dear Nathan kala SMA dan saat itu langsung viral. Selain banyak pembaca, tulisan Erisca tersebut pun ditawari penerbit untuk dibukukan.
Dikarenakan best seller, novel Dear Nathan selanjutnya dijadikan film layar lebar. Bahkan, sekuelnya pun yang berjudul ‘Hello Salma’ ikut dibukukan dan difilmkan.
Tips Menjadi Novelis ala Erisca
Menurut Erisca, tak ada cara khusus jika ingin sukses menjadi penulis sepertinya. Ia menegaskan, seseorang yang ingin menjadi penulis harus bisa konsisten menulis.
“Menurutku, nggak ada langkah khusus untuk sukses ya. Tapi yang aku tahu itu harus konsisten karena menulis itu susah kalau kita nggak tahu motivasinya apa,” tutur Erisca.
Untuk mewujudkan konsistensi tersebut, kuncinya adalah motivasi yang kuat. Seseorang harus tahu dahulu tujuannya menulis untuk apa agar tak menyerah di tengah perjalanan.
“Kenapa harus menulis? Harus ketemu dulu motivasinya itu supaya kalau gagal, pembaca nggak banyak, belum dilirik penerbit, tapi kalau ingat apa motivasinya menulis itu bikin kita makin semangat justru terpacu untuk terus menulis,” lanjutnya.
Tips berikutnya adalah tidak memberikan ekspektasi besar terhadap karya tulisan kita. Ia menyarankan untuk menuangkan cerita secara jujur misalnya dengan menuangkan keresahan sendiri.
“Yang pasti jangan kasih ekspektasi besar dalam tulisan awal kita, biarin aja tulisan kita terasa jujur, tuangkan apa yang ada dalam keresahan kamu,” pungkasnya.
(cyu/nwk)