Jakarta –
Rasa syukur yang melimpah tak henti diucapkan oleh salah satu seniman sekaligus alumni Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta satu ini. Sagio namanya, ia baru saja kebanjiran orderan wayang dari putra Presiden ke-8 yakni Didit Prabowo.
Putra Prabowo Subianto dengan nama asli Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo tersebut memesan 1.000 wayang kulit kepada Sagio. Adapun wayang-wayang yang diminta bertemakan fauna.
Menurut Sagio, Didit memang senang terhadap seni wayang. Pesanan tersebut merupakan kali ke-3 Didit memesan wayang kulit darinya.
“Sejak dulu, Mas Didit senang berkunjung untuk melihat pameran wayang kulit di Keraton Ngayogyakarta,” tutur Sagio, dilansir dari laman Vokasi Kemdikbud, Rabu (23/10/2024).
Libatkan 100 Seniman Lain
Banyaknya pesanan dari putra Presiden Prabowo tersebut mengharuskan Sagio mengajak 100 seniman lain dalam pembuatannya. Bukan dari kalangan lain, mereka adalah sama-sama alumni dari AKN Seni dan Budaya Yogyakarta.
Menurut Sagio, ia cukup jeli dalam mengajak siapa saja seniman yang terlibat. Pasalnya, kualitas dari tatah sungging wayang kulit gagrak Ngayogyakarta bisa dipertaruhkan.
Wayang yang tercipta dari tangannya dibuat lewat teknik tradisional yang dipelajarinya di bangku kuliah. Agar sesuai dengan tren, metodenya ia padukan dengan pendekatan modern dalam detail dan desainnya.
Geluti Seni Wayang Sejak Kuliah
Sagio sendiri merupakan instruktur program studi Kriya Kulit di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. Ia sudah menggeluti dunia wayang sejak masa kuliah.
“Saya merasa beruntung dengan keberadaan AKN Senbud Yogyakarta. Keberadaan AKN Senbud Yogyakarta sendiri menjadi keberkahan karena para seniman baik yang masih muda maupun yang berumur dapat terwadahi, dan tentunya regenerasi karena sekarang itu mencari generasi penerus itu susah,” ucap Sagio.
Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Supadma menyampaikan apresiasinya kepada Sagio. Ia bersyukur karya-karya dari alumni AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dilirik oleh para tokoh penting.
Ia berharap berkah serupa bisa dialami oleh alumni AKN Seni dan Budaya Yogyakarta lainnya. Ia juga berharap kesempatan yang didapat Sagio bisa terjadi secara berkelanjutan.
“Saya harapkan dampak dari hal ini itu bisa menjadi gaung bersambut. Supaya apa, memang dari segi pengembangan usaha bukan sekadar produk wayang kulit, tetapi bisa merambah produk non-wayang yang terbuat dari bahan material kulit,” kata Supadma.
(cyu/nwy)