Jakarta –
Langsung bekerja usai wisuda mungkin menjadi harapan semua mahasiswa. Harapan ini terwujud dalam perjalanan hidup Syaikha Butsaina Dhiya’ulhaq, wisudawan terbaik Sarjana Terapan (D4) Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip).
Syaikha panggilan akrabnya adalah sosok yang memiliki sederet prestasi membanggakan. Ia baru saja dinyatakan lulus dalam Wisuda ke-176 Undip, Senin (4/11/2024) lalu dengan predikat cum laude dan besaran Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,81.
Prestasi terbaru yang menyorot perhatian adalah dipinangnya Syaikha oleh 4 perusahaan sekaligus bahkan sebelum wisuda. Keempat perusahaan tersebut yakni busana apparel group (unit produksi Semarang) untuk posisi Supervisor Quality Control (QC), PT. Friesland Kievit Indonesia untuk posisi Management Trainee (MT), PT. Vitapharm untuk posisi Quality Control (QC) dan PT. Smoore Technology Indonesia posisi Management Trainee (MT).
Dari seluruh perusahaan yang meminangnya, Syaikha memilih PT Ungaran Sari Garments dengan jabatan trainee supervisor quality control. Ia juga sudah bekerja di perusahaan tersebut sejak 7 Oktober 2024 lalu.
“Alhamdulillah saat ini saya sudah bekerja di PT. Ungaran Sari Garments sebagai trainee supervisor quality control. Saya masuk di perusahaan ini pada 7 Oktober 2024, dan mendapat konfirmasi penerimaan pada 27 September 2024. Terhitung 1,5 bulan mendapatkan konfirmasi lolos seleksi pekerjaan setelah lulus (15 Agustus 2024),” ungkapnya dikutip dari laman Undip, Selasa (12/11/2024).
Punya 16 Sertifikat Selama Kuliah
Wudawan yang menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 11 bulan 1 hari ini menjelaskan Sekolah Vokasi Undip memberikan kesempatan mahasiswa untuk berkembang. Dosen yang mengajar sangat interaktif dan terbuka untuk diskusi.
Selain itu, program studi yang ditempuhnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kompeten di bidangnya. Caranya melalui revitalisasi pendidikan tinggi vokasi baik secara materi, fasilitas, dan dukungan pegembangan mahasiswa.
Wajar bila selama kuliah, Syakha berhasil mengantongi 16 sertifikat yang menjadikannya dilirik para perekrut kerja. Berbagai sertifikat yang dimilikinya, seperti Awareness ISO 9001; ISO 14001; ISO 45001, Internal Auditor ISO 9001; ISO 14001; ISO 45001, Job Safety Analysis (JSA), HIRADC dan sertifikat lainnya.
Pengembangan diri juga diasah Syaikha melalui berbagai kompetisi yang diikutinya pada bidang riset, seperti:
- Juara 1 Social & Technology Innovation Challenge (SoTech) 2024
- Gold Medal National Paper Competition diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (2020)
- Silver Medal dalam National Poster Competition diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (2020)
- Juara 2 pada Vocational Competition diselenggarakan oleh BEM SV UNDIP (2021)
- Lolos pendanaan PKM GFT (2022) oleh Kemdikbudristek
- Lolos P2MD (2022) oleh Kemdikbud dan Lolos PKM GFT (2023) oleh Kemdikbudristek.
Jangan Ragu Keluar dari Zona Nyaman
Dalam kehidupannya, Syaikha selalu memiliki target dan mimpi yang ingin dicapai. Sehingga ia selalu berusaha keras untuk mewujudkannya.
Keberhasilan yang didapatkan tak terlepas dari keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan juga mengambil peluang dalam kesempatan sekecil apapun. Karena baginya hal-hal besar bisa dimulai dari hal-hal kecil.
Menjadi mahasiswa adalah kesempatan yang mungkin tak bisa dirasakan oleh semua orang. Untuk itu, Syaikha mengajak mahasiswa lain untuk keluar dari zona nyaman, manfaatkan kesempatan, coba segala hal baru, dan tak lupakan tugas utama sebagai pelajar.
“Cobalah semua kegiatan, mulai dari organisasi internal/ eksternal kampus, kompetisi karya ilmiah, UKM bisnis, debat, pengabdian masyarakat, pertukaran pelajaran, konferensi nasional/internasional, penelitian dosen sembari tetap melakukan kewajiban anak kuliah,” pesan Syaikha.
Setelahnya, usaha ini harus tetap disempurnakan dengan berdoa. Syaikha mengaku Tuhan, doa orang tua, dan doa dosen sebagai orang tua kedua di kampus dalam setiap langkahnya.
“Allah is the best planner. If the door is closed for you, then there will be another door that will be open and give you the better opportunity. Last, hormati dosen, tendik, dan orang tua di rumah. Minta doa mereka untuk mengaminkan kesuksesan kita dan tetap menjaga hubungan baik dengan Tuhan melalui ibadah, dan hubungan dengan sesama umat manusia,” tutup Syaikha.
(det/nwy)