Jakarta –
Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (SA ITB) tetapkan 6 Bakal Calon Rektor ITB periode 2025-2030. Penetapan ini dilakukan usai sidang pleno tertutup yang dihadiri 51 dari 53 anggota tetap SA ITB, Jumat (15/11/2024) lalu di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI), Jalan Dipati Ukur, Bandung.
Sebagai informasi, pemilihan calon rektor ITB diikuti 10 Bakal Calon Rektor ITB. Pada Rabu (13/11/2024), kesepuluhnya menyampaikan paparan visi misi dalam Sidang Terbuka yang digelar SA.
Hasil penyampaian visi dan misi tersebut diulas kembali melalui sidang pleno tertutup yang menghasilkan 6 Bakal Calon Rektor ITB. Keenamnya dinyatakan berhak melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses seleksi untuk menentukan 3 Calon Rektor ITB periode 2025-2030.
Dikutip dari laman resmi ITB, Senin (18/11/2024) berikut daftar dan profil singkat Bakal Calon Rektor ITB periode 2025-2030.
Daftar 6 Bakal Calon Rektor ITB 2025-2030
1. Prof Brian Yuliarto ST MEng PhD
Prof Brian merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum.
Ia menamatkan studi S1 di Jurusan Teknik Fisika ITB pada tahun 1999 serta S2 dan S3 di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo pada tahun 2005. Sebelum mendaftar sebagai bakal calon rektor, ia sempat menjabat sebagai:
- Dekan FTI (2020-2024), Visiting Professor Tsukuba University (2021-sekarang)
- Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020)
- Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020)
- Ketua KK AFM FTI ITB (2018-2020)
- Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016).
Brian mengusung tagline “ITB Transformatif-Unggul” dengan berbagai program unggulan. Seperti menjalin kerja sama dengan 50 mitra untuk kolaborasi bidang pendidikan, penelitian, dan konsultasi, 100 beasiswa S2, hingga mempercepat pencairan pendanaan untuk berbagai kerma pendidikan.
2. Donald Crestofel Lantu ST MBA PhD
Donald Crestofel Lantu juga alumni ITB untuk program sarjana Industrial Engineering dan magister Bisnis Administrasi pada tahun 2000 dan 2004. Ia melanjutkan program S3 di bidang Organizational Leadership di Massey University tahun 2012.
Karier Donald di ITB berkaitan dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, seperti:
- Head of Executive Education: 2019-2023
- Deputi Kaprodi MBA SBM ITB: 2015-2017
- Ketua Kelompok Keahlian People & Knowledge Management SBM ITB dan Head of Center for Sustainable Business SBM ITB sejak tahun 2024.
Melalui tagline “Mensejahterakan & Memuliakan ITB”, Donald memiliki dua aspek strategi quick win. Yakni Kampus Berdaya yang berfokus pada peningkatan pendapatan hingga Rp 300 miliar dan lainnya.
Sedangkan aspek Kampus Humanis berkaitan dengan berbagai acara seperti wisuda bersama orang tua, dukungan bagi unit dan organisasi mahasiswa, hingga mengurangi beban administratif dosen.
3. Prof Dr Irwan Meilano ST MSc
Prof Irwan Meilano merupakan alumni Sarjana Teknik Geodesi ITB tahun 1997. Setelahnya ia melanjutkan pendidikan jenjang magister dan doktoral dalam bidang Earth Science di Nagoya University, Jepang.
Saat ini, Irwan menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB. Pada tahun 2020, ia menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia berkait dedikasinya di bidang keilmuan yang ia tekuni.
Ia menyampaikan “Transformasi Humanis, Berdaya, Unggul, dan Berdampak” sebagai tagline visinya. Irwan juga memperkenalkan Impactful University sebagai program unggulannya untuk ITB.
Program ini didasarkan pada empat pilar utama, yang terdiri atas komunitas atau civitas ITB, ITB Kinarya, pendidikan, serta riset, pengabdian, dan inovasi.
4. Ir Sigit Puji Santosa MSME ScD
Sigit Puji Santosa adalah akademisi dan teknokrat yang kini menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan di PT Pindad sekaligus tenaga pendidik di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 19 Juli 1967, beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana di bidang Teknik Mesin dari ITB dengan predikat First Class Honor pada tahun 1991.
Setelahnya Sigit melanjutkan pendidikannya di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Master of Science in Mechanical Engineering (MSME) pada 1997 serta gelar Doktor (Sc.D.) dalam bidang Mekanika Struktur Komputasional pada 1999.
Gelar Insinyur Profesional Utama (IPU) didapatkan Sigit melalui Indonesian Professional Engineer pada 2017.
Sebelum kembali ke ITB pada 2014, beliau memiliki karier profesional di bidang otomotif Amerika selama 15 tahun di General Motors, Amerika Serikat. Tugasnya berkaitan dengan desain keselamatan struktural untuk kendaraan ikonis seperti Chevrolet Corvette Z06 dan Cadillac DTS.
Saat Kembali ke Indonesia, Sigit turut aktif dalam inovasi teknologi, khususnya melalui proyek alutsista nasional. Sejak bergabung dengan PT Pindad, Sigit bertanggung jawab atas pengembangan dan peluncuran produk pertahanan yang mencakup kendaraan tempur, amunisi, senjata, dan kendaraan taktis termasuk kendaraan operasional Maung dan Garuda yang dipakai Presiden Prabowo Subianto saat ini.
Dalam misinya menjadi Calon Rektor ITB, Sigit mengusung program “SUSTAIN: SUccesS through Transformation And InnovatioN (Sukses melalui Transformasi dan Inovasi)” untuk membangun ITB sebagai universitas kelas dunia yang berperan aktif dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
5. Prof Dr Ir Tatacipta Dirgantara MT
Sama seperti bakal calon rektor lainnya, Prof Tatacipta adalah lulusan ITB untuk program sarjana (1988-1993) dan magister (1993-1995). Setelah rampung ia melanjutkan pendidikan doktor di Wessex Institute of Technology (1995-1997) yang kemudian ditransfer ke Queen Mary University of London (1997-2000).
Pasca melalang buana di luar negeri, Tatacipta kembali menempuh pendidikan profesi insinyur di ITB pada 2019. Saat ini, Prof Tatacipta menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Ketua Kelompok Keahlian Mekanika Padatan dan Struktur Ringan.
Ia berkarier di ITB sejak tahun 1994, menjadi:
- Wakil Direktur Hubungan Internasional
- Direktorat Kemitraan dan Hubungan Internasional ITB (2015-2020)
- Sekretaris Komisi Nilai-nilai Luhur Forum Guru Besar ITB (2017-2019),
- Ketua Komisi Keilmuan Masa Depan Forum Guru Besar ITB (2020)
Tagline yang dibawakan oleh Prof. Tatacipta adalah “ITB4thGenUni Empati-Kolaborasi-Inovasi” dengan 3 program strategis, yakni:
- Pendidikan unggul kelas dunia
- Riset inovasi unggul dan berdampak
- Pemimpin, pelopor, dan penghela kemajuan.
6. Prof Ir Wahyu Srigutomo SSi MSi PhD
Prof Wahyu merupakan dosen dari Keahlian (KK) Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB yang juga alumni sarjana dan magister di ITB angkatan 1989 dan 1995. Ia juga diketahui mengambil program studi profesi insinyur di ITB tahun 2020.
Di ITB, Prof Wahyu mengawali karier sebagai Sekretaris Eksekutif Hibah Program B di Prodi Fisika ITB pada tahun 2005. Sejak saat itu, pengabdiannya di ITB tak pernah berhenti hingga saat ini, seperti:
- Sekretaris Eksekutif Hibah Program B di Prodi Fisika ITB: 2005
- Koordinator Tim Humas FMIPA ITB: 2011-2012
- Direktur Sarana dan Prasarana ITB: 2015-2020
- Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB: 2020-2025
- Asisten Ahli KK Fisika Bumi dan Sistem Kompleks FMIPA ITB: 1997-2009.
Selain itu, beliau juga telah meraih gelar Guru Besar Geoelektomagnetisme KK Fisika Bumi dan Sistem Kompleks FMIPA ITB pada tahun 2020.
Mengusung tagline “ITB Bersahabat, Berdaya, Berkontribusi dan Mendunia”, Prof Wahyu akan fokus pada pengembangan ITB secara internal maupun global dan berbagai program unggulan lainnya.
Itulah 6 Bakal Calon Rektor ITB periode 2025-2030. Informasi lebih lengkap terkait profil satu-persatu bakal calon rektor bisa dilihat pada laman resmi ITB di tautan
(det/nwy)