Jakarta –
Kasus bunuh diri remaja meningkat sejak beberapa tahun terakhir. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menuturkan langkah-langkah yang akan diambil.
Sebagai informasi, telah terjadi dua kasus bunuh diri remaja pada awal Oktober 2024. Satu kasus terjadi pada seorang mahasiswa di Surabaya dan satu kasus menimpa seorang mahasiswa Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat.
Berdasarkan data Pusat Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, sebanyak 640 kasus bunuh diri terjadi pada Januari hingga Juli 2023. Jumlah ini meningkat 31,75 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 486 kasus.
Memperkuat Pendidikan Karakter di Sekolah
Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya akan memperkuat pendidikan karakter di sekolah.
“Salah satu alasan kenapa kami berusaha memperkuat pendidikan karakter di sekolah dan juga di satuan pendidikan yang lain,” jelasnya dalam Pertemuan Mendikdasmen dengan Organisasi Penyelenggara Pendidikan di Hotel Sutasoma, Jl. Dharmawangsa Raya, Pulo, Kec. Kebayoran, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Lebih lanjut, Mu’ti memberikan kesempatan kepada para guru sebagai tenaga pimpinan konseling. Ia menyoroti banyak persoalan di sekolah yang belum mendapatkan perhatian.
“Jadi selama ini kan memang banyak sekali berbagai persoalan itu belum mendapatkan perhatian karena banyak faktor ya mungkin, guru terlalu sibuk dan sebagainya,” jelasnya.
“Sehingga dengan kebijakan kami sekarang ini guru tidak hanya berkewajiban untuk mengajar saja sesuai dengan bidang studinya tapi juga punya kewajiban untuk memberikan layanan pimpinan,” sambungnya.
Mendikdasmen juga menjelaskan jika guru BK bisa memberikan layanan konseling terkait masalah mental maupun akademik.
“Ada guru BK yang memberikan layanan konseling agar berbagai masalah mental berbagai masalah psikologis dan juga masalah akademik dapat terbantu dengan peranan guru sebagai pembimbing itu semua,” pungkasnya.
(nir/faz)