Jakarta –
Pada puncak Hari Guru Nasional 2024, Presiden Prabowo mengatakan akan menyediakan televisi di setiap sekolah di seluruh Indonesia. Ia meminta agar para guru sabar menunggu sekitar 3-4 bulan lagi untuk realisasinya.
Televisi tersebut nantinya digunakan untuk menyiarkan pengetahuan yang dibutuhkan. Menurutnya, setiap sekolah harus menerima pelajaran yang terbaik untuk murid-muridnya.
“Saya akan menempatkan televisi yang cukup canggih di setiap sekolah di seluruh Indonesia. Dari layar televisi-televisi yang ini, kita akan siarkan semua ilmu yang diperlukan, sehingga tidak ada sekolah yang di daerah terpencil, tidak ada sekolah di mana gurunya kurang, yang tidak bisa menerima pelajaran terbaik untuk seluruh anak-anaknya,” ujar Prabowo dalam acara yang digelar di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya minta sabar, tunggulah kurang lebih 3-4 bulan lagi,” katanya.
Kerja Sama Berbagai Kementerian dan Pesan untuk Kebinet
Ia menyebut penyediaan televisi akan ditangani Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,Menko Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
“Yang akan bekerja keras, yang akan pusing Menko PMK, Menko Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar, Menteri Pendidikan Tinggi saya lihat akan pusing, tapi enggak apa-apa,” sebut Prabowo.
Presiden dalam kesempatan ini turut menyinggung soal korupsi. Ia menyerukan jajarannya untuk menghentikan praktik korupsi.
“Saya memberi peringatan, korupsi harus berhenti di Republik Indonesia!” serunya.
Presiden mengucapkan hal itu seiring mengatakan bahwa kehidupan seluruh rakyat perlu diperbaiki. Ia menyebut para guru, pekerja, petani, nelayan, dan seluruh rakyat membutuhkan kualitas hidup yang baik. Sementara, kualitas hidup yang baik membutuhkan pemerintahan yang bersih.
“Kabinet Merah Putih, Pemerintahan yang saya pimpin, tidak akan ada toleransi kepada korupsi, dan pencurian, dan penyelewengan. Berhenti, berhenti, berhenti!” tegasnya.
(nah/faz)