Jakarta –
Universitas Terbuka (UT) Jakarta saat ini tengah melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) untuk semester Ganjil periode 2024/2025. Kampus yang terkenal dengan sistem ujian online-nya ini, menyediakan skema Ujian Online Live Proctoring (UOLP) dan Ujian Online Remote Proctoring (UORP).
UOLP adalah skema ujian berbasis web, yang mengharuskan mahasiswa datang langsung ke lokasi ujian. Sebelumnya, mahasiswa bisa memilih sendiri wilayah lokasi ujian ketika registrasi mata kuliah di awal semester.
Kemudian, di lokasi ujian online yang sudah ditentukan oleh UT Jakarta, mahasiswa akan difasilitasi perangkat komputer. Adapun untuk mencegah mahasiswa berbuat kecurangan seperti mencontek, UT Jakarta menempatkan pengawas ruangan supaya memantau aktivitas peserta ujian tetap dalam kendali.
Pengawasan yang ketat tersebut termasuk salah satu upaya dari UT Jakarta dalam menjaga kualitas penerapan ujian online sesuai standar mutu yang tinggi. Apalagi, di zaman yang marak dengan kemajuan teknologi dan potensi plagiat yang besar. Sebab bagi UT, ujian menjadi benteng terakhir kualitas dari suatu perguruan tinggi.
“Memang tidak bisa dihindari, ya. Kemajuan teknologi juga harus diantisipasi oleh UT dalam hal menjaga kualitasnya. Karena ujian akhir semester itu adalah benteng kualitas terakhir UT. Kalau ini jebol, maka UT nggak dianggap orang lagi,” ujar Direktur UT Jakarta Edward Zubir, Kamis (12/12/2024).
Edward menegaskan setiap petugas UT yang terlibat menyusun ujian sangat berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. Sebab, ketika mereka melakukan kesalahan dalam membuat ujian, risiko yang dihadapi juga besar.
“Bermain-main dengan masalah ujian, tidak sesuai dengan SOP/prosedur, ada kesalahan yang betul-betul dilarang/fatal ya konsekuensinya luar biasa. Bisa dikeluarkan,” tegas Edward.
Sementara skema Ujian Online Remote Proctoring (UORP), pengawasan dilakukan lewat kamera pengawas yang mampu langsung mendeteksi setiap kali ada indikasi kecurangan. Edward mencontohkan tindakan yang bisa terdeteksi misalnya mahasiswa berbicara, menengok kanan-kiri, atau mencoba searching dengan web lain.
Sistem UORP ini lebih fleksibel karena mahasiswa tidak perlu langsung datang ke lokasi ujian. Namun, mereka harus menyiapkan perangkatnya sendiri mulai dari laptop, kamera, hingga jaringan internet.
“Remote Proctoring, artinya untuk beberapa mata kuliah kita melayani ujian di rumah masing-masing. Bisa dari rumah dengan pengawasan dua kamera, depan belakang. Itu tidak memungkinkan mahasiswa untuk berlaku curang,” ujar Edward.
Sementara langkah yang dilakukan UT Jakarta untuk mempersiapkan mahasiswanya menghadapi UAS adalah pembekalan melalui Klinik Ujian (KU). Edward menjelaskan Klinik Ujian ini dibekalkan kepada mahasiswa semester pertama untuk mengetahui apa saja skema ujian yang ada di UT Jakarta. Dengan demikian, saat waktu ujian tiba mereka tidak akan kebingungan atau blank.
Lalu, terkait visi UT dalam mewujudkan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh yang berkualitas dunia, Edward optimis mereka sudah berjalan ke arah tersebut. Hal ini tidak terlepas dari prestasi UT Jakarta yang meraih sertifikasi dari lembaga internasional.
“Untuk operasional pendidikan terbuka dan jarak jauh, kami bisa mengklaim bahwa UT sudah melaksanakan ke arah itu. Kita punya sertifikasi yang bersifat internasional dari ICDE (The International Council for Open and Distance Education). Itu lembaga yang mereview pelaksanaan open university di tingkat dunia,” kata Edward.
Pada kesempatan lain, Manager Pembelajaran dan Ujian UT Jakarta Anton Robiansyah turut mengungkapkan terdapat peningkatan jumlah lokasi ujian online. Peningkatan ini berbanding lurus dengan jumlah peserta ujian online yang juga mengalami kenaikan. Pada semester genap kemarin, lokasi ujiannya sebanyak 15 lokasi, sedangkan semester ini bertambah hampir dua kali lipat menjadi 29 lokasi ujian.
“Di mana tahun kemarin itu jumlah pesertanya 122.854 NIM mata kuliah. Sedangkan semester ini itu jumlahnya 194.524 NIM mata kuliah yang ujian online. Berarti kan ada kenaikan sekitar 71.670 NIM mata kuliah yang ujian. Nah, kalau dipresentasekan peningkatan dari semester kemarin dengan semester sekarang itu sebesar 58%,” papar Anton.
Angka tersebut menunjukkan UT Jakarta senantiasa berupaya meningkatkan fasilitas ujian online dengan memperbanyak titik lokasi ujian agar kebutuhan mahasiswa terpenuhi. Ditambah pengawasan ketat secara langsung di ruang ujian maupun secara jarak jauh dengan mengandalkan sistem berteknologi canggih untuk memastikan bahwa sistem ujian di UT berkualitas.
(akn/ega)