Jakarta –
Kementerian Agama (Kemenag) tengah mematangkan kehadiran Pusat Studi Pesantren di setiap Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hal ini disampaikan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnag Said.
Basnag menjelaskan pembentukan Pusat Studi Pesantren bukanlah inisiasi semata. Kehadirannya sudah dibahas secara langsung saat Rapat Koordinasi Nasional Direktorat pada 5 Desember 2024 lalu.
“Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pesantren dan penguatan nilai keagamaan, kita perlu berinovasi untuk membuat Pusat Kajian, studi-studi tentang Pesantren, kita mulai dulu di PTKIN,” katanya dikutip dari rilis di laman Kemenag, Minggu (15/12/2024).
Tujuan Hadirnya Pusat Studi Pesantren di PTKIN
Keberadaan Pusat Studi Pesantren dinilai penting untuk memanifestasikan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
“Pusat Studi Pesantren digagas di PTKIN untuk menguatkan nilai Tridharma Perguruan tinggi,” imbuhnya.
Ia berharap program ini sudah bisa terealisasi di PTKIN pada 2025. Ke depan, Basnag juga berharap pusat studi bisa berkembang menjadi sebuah program studi baru yakni Manajemen Pendidikan Pesantren.
“Saya harap tahun depan sudah bisa terlaksana ya programnya, bahkan bisa berkembang menjadi prodi baru,” tandas Basnag.
Akan hadirnya Pusat Studi Pesantren juga sudah diketahui Ketua Forum Rektor PTKIN se-Indonesia, Masnun Taher. Masnun menjelaskan untuk mewujudkan inisiasi baik ini prosesnya tidak sulit.
“Insya Allah ini prosesnya mudah, tinggal Rektor meng-SK-kan saja,” tutur Masnun.
Melalui pusat studi ini, akan dikeluarkan berbagai kajian-kajian tentang pesantren. Kajian ini akan dibutuhkan PTKIN untuk mendapatkan gambaran tentang pendidikan keagamaan dan kebangsaan yang berkualitas.
“Gambaran Pendidikan Keagamaan yang berkualitas kita sangat butuh dengan kajian-kajian tentang pesantren,” pungkas Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu.
Pesantren Akan Jadi Direktorat Jenderal Baru di Kemenag
Kehadiran pendidikan pesantren memang tengah digencarkan eksistensinya di pemerintahan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Tidak hanya kehadiran di PTKIN, Kemenag juga diketahui akan membentuk Direktorat Jenderal Pesantren.
Kini, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren tengah menyiapkan Naskah Akademik Direktorat Jenderal Pesantren (PD Pontren). Naskah akademik ini disusun bersama asosiasi-asosiasi Pesantren dan Majelis Masyayikh.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan jika pesantren adalah lembaga yang murni lahir dari rahim Nusantara. Ia menambahkan fakta menunjukkan perintis dunia pendidikan yang sistematis dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pondok pesantren.
Kemenag juga tengah menunggu terbitnya, undang-undang tentang pesantren. Aturan ini adalah bukti Kementerian Agama memberikan eksistensi dan legitimasi terhadap pondok pesantren.
“Tugas kami selanjutnya adalah bagaimana melanjutkan keberadaan pondok pesantren,” pungkasnya.
(det/faz)