Jakarta –
SDN 003 Batu Aji Kota Batam, Kepulauan Riau memperoleh 1.678 eksemplar bantuan buku bermutu pada Februari 2022. Total 540 judul buku cerita anak-anak usia SD dapat dibaca 1.234 siswanya.
Agar dibaca, sang kepala sekolah, Sri Nurlelawati bersama para warga sekolah menempatkannya di perpustakaan. Mereka juga membuat pojok baca sekolah dan kelas, serta taman baca.
Tiang teras sekolah pun dipasangi rak buku. Dengan begitu, anak-anak bisa melihat dan mengambil buku yang ia minati dengan mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, hampir setengahnya (48 persen) buku bacaan anak-anak bisa diakses di perpustakaan. Sekitar 38 persen buku diletakkan di pojok baca.
“Menimbulkan rasa gembira, anak-anak menemukan tokoh-tokoh yang bisa menjadi inspirasi mereka untuk mengembangkan karakter yang baik,” ucapnya di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).
Buku Cerita Sekolah Dibawa ke Rumah
Tiba waktu libur sekolah, siswa dipinjamkan buku cerita. Sri menuturkan, sekembalinya ke sekolah, para siswa diminta menceritakan buku cerita yang ia baca.
Program tersebut selaras dengan kegiatan literasi setiap Selasa di sekolah: Pada kegiatan ini, para siswa juga akan bercerita tentang buku-buku yang sudah ia baca.
“Dengan buku bermutu ini, dapat mengembangkan potensinya dalam berkomunikasi,” ucapnya.
Menaikkan Literasi Anak
Sri menuturkan, adanya bacaan bermutu untuk anak yang mudah diakses di sekolah memungkinkan minat membaca dan kemampuan literasi para siswa naik. Sementara sekolah mendukungnya dengan menggelar lomba dongeng dan penyediaan taman baca yang aman dan menyenangkan.
Ia merinci, hasil Asesmen Nasional (AN) 2022 di sekolahnya naik dari 66, 67 menjadi menjadi 93,33. Pada 2023, skornya kembali naik menjadi 96,67.
“Pada Rapor Pendidikan sangat menanjak, dengan pemahaman anak-anak dari (kegiatan) literasi yang dijalankannya,” tutur Sri.
“Dengan membaca, mereka menjadi mengetahui kosakata dan keterampilan anak-anak berkembang,” imbuhnya.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) E Aminudin Aziz mengatakan, literasi masuk tiga prioritas lembaganya sepanjang 2020-2024. Di samping buku fisik, Badan Bahasa juga mengembangkan laman buku digital, buku video, film animasi, dan video pembelajaran literasi-numerasi.
Pada Merdeka Belajar Episode ke-23, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim kemudian merilis kebijakan Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Kebijakan buku bacaan bermutu untuk anak tersebut antara lain bertolak dari hasil AN 2021 yang menunjukkan Indonesia darurat literasi. Satu dari dua siswa saat itu belum mencapai kompetensi minimum literasi. Pada Februari 2023, 15 juta lebih buku didistribusikan ke 5.952 PAUD dan 14.595 SD yang paling darurat literasi di berbagai provinsi RI.
(twu/nwy)