Jakarta –
Prestasi internasional kembali didapatkan siswa Indonesia di penghujung tahun 2024. Kali ini prestasi datang dari ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-21 yang diselenggarakan 2-12 Desember 2024 di Bucharest, Romania.
Setibanya di tanah air, tim Indonesia yang terdiri dari siswa-siswi terbaik jenjang SMP disambut langsung oleh Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maria Veronica Irene Herdiono. Irene panggilan akrabnya memberikan apresiasi tinggi atas perolehan dua medali perak dan empat medali perunggu.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada adik-adik semua yang meraih dua medali perak dan empat medali perunggu. Kemudian para pendamping dan pembina yang sudah membina adik-adik sebelum keberangkatan,” ucapnya dikutip dari laman resmi Puspresnas, Senin (16/12/2024).
Prestasi ini menjadi tanda bila Indonesia memiliki regenerasi talenta muda di bidang sains. Ia berharap para pemenang bisa terus semangat dan melanjutkan minat-bakat di bidang sains di jenjang SMA.
“Ini prestasi luar biasa dan menunjukkan kita punya talenta-talenta muda di bidang sains yang perlu terus kita dukung. Untuk adik-adik semua tetap semangat serta lanjutkan minat dan bakat di bidang sains karena selanjutnya ada Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SMA,” imbuh Irene.
Daftar Nama Peraih Medali IJSO 2024
Diketahui IJSO adalah ajang tahunan internasional yang untuk pelajar SMP di bidang fisika, kimia, dan biologi. Kompetisi ini terdiri dari tes tertulis, teoritis, dan praktik.
Tes tertulis terdiri dari pertanyaan pilihan ganda atau multiple choice question (MCQ) dengan bobot nilai 30%. Tes ini terdiri dari 30 butir soal yang terbagi dalam 10 soal biologi, 10 soal fisika dan 10 soal kimia.
Sedangkan tes teoritis berisi soal cerita dan esai yang berkaitan dengan teori ketiga ilmu sains dengan bobot 30%. Terakhir, peserta harus melalui tes eksperimen yang dilakukan secara berkelompok.
Menghadapi 304 peserta dari 54 negara, tim Indonesia berhasil menyelesaikan tiga jenis praktikum untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi dalam waktu 3-4 jam.
Adapun daftar nama peraih medali IJSO 2024 beserta asal sekolahnya yakni:
Medali Perak
- Kayser Hwang: SMP Darma Yudha Pekanbaru
- Irsy Alvaro Rhein: SMPS Mentari Intercultural School Bintaro Kota Tangerang Selatan
Medali Perunggu
- Raphael Kamil Edward: SMPN 193 Jakarta
- Hanin Khairunnisa Fauzan: SMP Islam Terpadu Raudhatul Jannah Cilegon
- Jayvin Stanley Chen: SMP Mahabodhi Vidya Jakarta
- Nadira Mayumi Assyakirah: SMP Al Azhar Mandiri Palu
Suhu Dingin Romania Jadi Tantangan
Keberhasilan ini tak terlepas dari peran para pembina IJSO tim Indonesia. Mereka adalah Budhy Kurniawan dari Universitas Indonesia, Indra Noviandri dari Institut Teknologi Bandung, Dwi Seno Kuncoro Sihono dari Universitas Indonesia, Yasman dari Universitas Indonesia, dan Mohamad Maun dari Pusat Prestasi Nasional.
Budhy Kurniawan menjelaskan prestasi Indonesia di IJSO 2024 lebih meningkat. Menjelang IJSO, tim Indonesia telah melalui pembinaan sebanyak tiga tahap.
Tahap pertama pada 8-17 September, kedua pada 17-26 September, dan ketiga 8 November-2 Desember 2024. Budhy membagikan semangat tim Indonesia untuk meraih gelar juara.
Tantangan terberat datang dari proses adaptasi di Romania. Negara tersebut memiliki suhu rata-rata 2 derajat celcius.
“Meskipun anak-anak disana harus beradaptasi dengan suhu udara rata-rata 2 derajat celcius. Tentunya capaian tahun ini lebih baik dibandingkan IJSO sebelumnya yang hanya satu medali perak. Perjuangan anak-anak sangat luar biasa dan membanggakan,” jelas Budhy.
Suhu yang sangat dingin ini nyata menjadi tantangan yang dirasakan peraih medali perak IJSO Kayser Hwang. Meski begitu, ia dan tim Indonesia tetap fokus menjalani kompetisi hingga meraih medali.
Ke depannya, ia akan mengembangkan minat dan bakatnya di bidang sains lebih jauh. Kayser juga mengungkapkan keinginannya untuk ikut OSN SMA di bidang Fisika.
“Kedepannya saya ingin ikut OSN SMA bidang Fisika agar bisa berprestasi kembali di ajang internasional,” harap Kayser.
Peraih medali lainnya, Nadira Mayumi Assyakirah menjelaskan alih-alih suhu, kemampuan dirinya menjadi tantangan utama. Meski begitu, ia berhasil mengalahkan tantangan tersebut dan mampu meraih medali perunggu.
“Yang menjadi tantangan IJSO adalah kemampuan saya dalam menghadapi beberapa soal karena secara pribadi saya adalah tipe penghapal. Alhamdulilah di IJSO ini berjalan lancar sehingga saya bisa dapat medali perunggu,” pungkas Nadira.
(det/pal)