Jakarta –
SMA Unggulan Garuda akan menerima siswa baru mulai Tahun Ajaran 2025. Penerimaan ini akan diadakan di sekolah-sekolah yang sedang dikembangkan menjadi SMA Unggulan Garuda.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, Riset, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam wawancara khusus dengan detikcom. Pada kesempatan tersebut, Mendikristek menyampaikan jika setidaknya ada satu persen siswa yang tergolong jenius di Indonesia.
“Jadi satu persen berarti ada 40 ribu siswa itu di seluruh Indonesia,” ujarnya kepada detikEdu di kantornya Gedung Kemendiktisaintek, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Bibit-bibit unggul ini, lanjutnya, perlu dikembangkan agar menjadi talenta kelas dunia. Harapannya mereka bisa mendobrak industri demi Indonesia Emas 2045.
Menyediakan Beasiswa hingga Asrama untuk Siswa
Pada kesempatan lain, Mendiktisaintek mengatakan akan membangun 40 SMA Unggulan Garuda yang ditargetkan hingga tahun 2029. Jumlah ini terbagi dalam 20 SMA Unggulan Garuda baru dan 20 SMA/MA yang sudah ada tapi ditingkatkan statusnya menjadi sekolah unggulan.
SMA Unggulan Garuda akan dibangun di empat wilayah, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara. Para siswa bisa mendaftarkan diri pada sekolah pilihannya.
Dalam seleksinya, Prof Satryo mengatakan jika proses seleksi tentu akan ketat. Namun, hal ini juga melihat potensi siswa di setiap wilayah.
“Kalau yang terbaik yang ada [di wilayah] ini, belum sama dengan terbaik yang ada di sini, kita kasih post dulu. Kasih tambahan dulu untuk awalnya,” jelasnya.
Dalam penerapannya nanti, SMA Unggulan Garuda akan menyediakan pendidikan gratis atau beasiswa bagi seluruh siswa. Para siswa juga tak perlu pusing dengan akomodasi karena ada fasilitas asrama.
Hanya Ajarkan STEM
Untuk saat ini, konsep SMA Unggulan Garuda hanya akan mengajarkan materi Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Menurut Prof Satryo hal ini untuk mengembangkan industri STEM di Indonesia.
“Kita punya industri sekarang, kita lemah STEMnya sekarang dan Menurut saya juga harus punya konsep,” terangnya.
Siswa Terpilih SMA Unggulan Garuda
Prof Satryo menjelaskan secara prinsip, SMA Unggulan berada di satu tingkatkan di atas SMA rata-rata. Bukan sekolah biasa, kategori SMA Unggulan adalah pre-university atau program persiapan masuk perguruan tinggi.
Untuk mendukung pengembangan kompetensi siswa, Kemendiktisaintek juga akan menyediakan guru yang berkualitas. Para guru yang mengajar harus memiliki reputasi internasional.
(faz/faz)