Jakarta –
Lulus dengan gelar ganda atau double degree mungkin jadi impian banyak mahasiswa. Hal ini berhasil diwujudkan oleh Kiara Glory.
Kiara panggilan akrabnya merupakan wisudawan terbaik jenjang S1 pada Wisuda Periode 245 Universitas Airlangga (Unair). Ia berhasil lulus dari program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair.
Gelar wisudawan terbaik, diperoleh lantaran Kiara berhasil menuntaskan studi dalam kurun waktu 3 tahun 11 bulan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,86. Tak berhenti di situ, prestasinya semakin sempurna dengan peraihan gelar kedua dari Saxion University, Belanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya sangat bersyukur dengan program double degree dari Unair ini. Karena saya bisa mempunyai kesempatan bersekolah dan bekerja di Belanda,” ucapnya dikutip dari laman Unair, Senin (13/1/2025).
Double Degree di Kampus Belanda
Kini lulus dengan prestasi memuaskan, Kiara mengaku sempat kehilangan semangat untuk berkuliah. Hal itu terjadi ketika lulus dari bangku SMA.
Walaupun begitu, Kiara mengaku kedua orang tuanya tidak memaksakan kehendak. Hingga akhirnya setahun kemudian, semangat itu timbul.
Ia memiliki niat yang kuat dan ingin membanggakan orang tuanya yang selama ini mencukupi segala kebutuhan dan mendukungnya.
“Orang tua merupakan motivasi dan semangat terbesar untuk terus melakukan yang terbaik,” ceritanya.
Setelah perjuangan, Kiara berhasil diterima pada prodi Manajemen Unair di tahun 2019. Ia juga sempat menempuh double degree di bidang International Finance and Accounting di Saxion University.
Jauh dari orang tua kemudian menimbulkan tantangan baru. Tantangan terbesar dirasakannya ketika mengerjakan research paper untuk bisa lulus dari gelar keduanya.
Karena berkuliah di Belanda, research paper yang dikerjakannya harus sesuai dengan metode yang digunakan Saxion University. Menurutnya, hal ini sangat berbeda dengan skripsi di Indonesia.
“Saya harus mengerjakan research paper saya di Belanda dengan metode pengerjaan sesuai kampus di Belanda, dan cara pengerjaan research paper ini berbeda dengan pengetahuan saya tentang pengerjaan skripsi di Indonesia,” jelasnya.
Namun, berkat bantuan dan dukungan orang-orang terdekatnya, Kiara mampu mengatasi tantangan itu. Mereka adalah orang tua, keluarga, teman-teman, dan dosen-dosennya.
“Sangat penting peran keluarga saya yang terus mendoakan saya, membantu apa yang mereka bisa bantu. Sangat penting juga peran teman-teman seperjuangan saya di sana yang terus bisa menjadi tukar pikiran untuk saya, dan tak kalah penting dosen yang terus bantu saya,” kata Kiara lagi.
Fokus Pada Proses Bukan Hanya Hasil
Dari semua pengalamannya ini, Kiara berpesan agar rekan-rekannya tidak menyerah untuk menggapai impian dan cita-cita. Menurutnya menjalani perjalanan dengan dedikasi dan integritas sangatlah penting.
Namun, ada baiknya untuk fokus pada proses atau progress yang dilalui dibanding hasil akhir. Karena hidup menurutnya tidak melulu mengutamakan hasil akhir.
“Jangan pernah takut menghadapi tantangan karena kesulitan yang kita hadapi adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang di dunia setelah kita lulus nantinya,” pungkas Kiara.
(det/faz)