Jakarta –
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berencana akan membangun sekolah unggulan bernama SMA Unggulan Garuda. Sekolah ini akan dibuka khusus bagi siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata.
Merespons hal ini, pengamat kebijakan pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Subarsono, M Si, M A, mengatakan jika sekolah unggulan diwujudkan bisa berdampak baik, terutama bagi guru yang mengajar.
“Kalau SMA unggulan bisa diwujudkan tentu saja baik, karena SMA tersebut akan mendapat fasilitas lebih daripada SMA biasa,” katanya kepada detikEdu pada Jumat (17/1/2025).
“SMA ungggulan dengan input siswa yang berprestasi tinggi/baik akan memudahkan bagi guru dalam proses belajar karena dengan sentuhan sedikit siswa sudah bisa belajar mandiri,” imbuhnya.
Bisa Memotivasi Sekolah Lain, Tapi…
Subarsono mengatakan, keberadaan SMA Unggulan Garuda bisa berdampak baik tapi tetap bisa dipandang sebagai kompetitor bagi SMA biasa. Hal ini menunjukkan bahwa wacana ini memiliki implikasi positif dan negatif.
Implikasi positif tersebut, lanjutnya, keberadaan SMA unggulan dapat memotivasi SMA biasa untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar.
“SMA biasa sudah memiliki pengalaman panjang dalam mengelola pendidikan dan dipercaya masyarakat. Misalnya kalau di Yogyakarta, SMAN 3, SMAN 1 memiliki branding tersendiri,” ungkapnya.
Sementara implikasi negatifnya, secara teoritis, bisa menjadi menimbulkan gap di dunia pendidikan.
“Tetapi saya kurang yakin (terhadap implikasi negatif). Sebagai contoh, keberadaan SMA Taruna Nusantara, bukan ancaman bagi SMA-SMA favorit di Yogya atau Jawa Tengah,” ujar Dosen Program Studi Manajemen Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM tersebut.
Namun, dia tetap memberi catatan terkait di mana SMA unggulan mau didirikan. Selain itu juga terkait kriteria seperti apa yang dapat digunakan untuk memiliki lokasi SMA unggulan.
Pembangunan 40 SMA Unggulan Garuda
Sebelumnya, Kemendiktisaintek berencana akan membangun 40 SMA Unggulan Garuda hingga 2029. Jumlah ini terbagi dalam 20 SMA Unggulan Garuda baru dan 20 SMA/MA yang sudah ada tapi ditingkatkan statusnya menjadi sekolah unggulan.
Pembangunan SMA baru sendiri akan dilakukan di empat provinsi, yaitu Bangka Belitung (Babel), Sulawesi Utara (Sulut), Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara SMA yang akan ditingkatkan statusnya menjadi SMA Unggulan Garuda di antaranya adalah SMA Taruna Nusantara (Tarnus) Magelang dan SMA Pradita Dirgantara Boyolali.
Nantinya, seleksi siswa SMA Unggulan Garuda akan dilakukan secara ketat, tapi tetap melihat potensi di setiap wilayah.
Dalam penerapannya, SMA Unggulan Garuda akan menyediakan pendidikan gratis atau beasiswa bagi seluruh siswa. Para siswa juga tak perlu pusing dengan akomodasi karena ada fasilitas asrama.
(faz/nwy)