Jakarta –
Siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di Pamulang, Tangerang Selatan, Ragnar Azhar Saddiq Lasabuda berhasil meraih medali emas pada ajang Southeast Asian Mathematical Olympiad atau SEAMO X di Malaysia. Olimpiade matematika ini diikuti oleh 1.200 pelajar dari 20 negara.
SEAMO adalah sebuah platform penilaian yang berasal dari kurikulum matematika Singapura. Platform ini kemudian berkembang menjadi sebuah kompetisi olimpiade matematika bergengsi.
“Selama bertahun-tahun, SEAMO telah membangun jaringan Olimpiade Matematika yang luas di mana pengetahuan, keterampilan, dan budaya dibagikan. Ratusan ribu anak muda yang bersemangat telah menerima dorongan dan pengakuan seiring dengan tumbuhnya minat mereka terhadap matematika,” tulis keterangan yang dikutip dari situs resmi SEAMO.
Perwakilan Indonesia Dapat Medali Emas di SEAMO X
Dalam ajang SEAMO, ada beberapa kategori dan setiap peserta telah melakukan seleksi di negara masing-masing. Kemudian selanjutnya mereka berlaga di putaran final bernama ‘SEAMO X’ yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada 17-20 Januari 2025.
Dengan persaingan yang ketat itu, perwakilan Indonesia kategori Grade 1 yakni Ragnar, berhasil meraih medali emas.
“Yang pasti saya bangga atas buah dari usaha dan kerja kerasnya,” ujar Syahidah, ibunda Ragnar, kepada detikEdu, Minggu (26/1/2025).
Dengan tekad mau belajar dari kesalahan dan terus mencoba kesempatan berikutnya, Syahidah, mengapresiasi kerja keras anaknya tersebut.
Sementara ditanya perihal medali yang ia raih, Ragnar mengungkapkan kebahagiaannya. Namun, dengan kepolosannya, ia juga tak mengira akan mendapatkan medali emas.
“Happy banget tapi capek, karena dipanggil terakhir jam 22.30, sempat deg-degan juga karena awalnya mengira akan dapet silver,” ungkapnya.
Pembelajaran Utama Kompetisi: Bukan Medali, Tapi Tekad Tidak Mudah Menyerah
Syahidah menjelaskan bahwa yang terpenting dari partisipasi kompetisi adalah tentang pentingnya mencoba dan tidak menyerah ketika menemukan kesulitan. Sebagai orang tua, ia akan terus mendukung tumbuh kembang akan minat anaknya.
“Saya selalu menekankan ke Ragnar bahwa pelajaran utama dari lomba kali ini adalah, pentingnya untuk terus mencoba dan tidak mudah menyerah ketika menemukan kesulitan. Karena selama latihan, beberapa kali Ragnar kurang teliti dan melakukan kesalahan, namun ia tetap mau mencoba pada kesempatan berikutnya sampai akhirnya dia berhasil,” terangnya.
Selain itu, Syahidah juga menekankan kepada anaknya bahwa tidak apa-apa jika tidak meraih medali. Ia mengatakan bahwa kerja sama dan sikap ke orang lain itu yang lebih penting.
“Dan saya selalu menekankan ke Ragnar bahwa it’s nice to have medals, tapi yg lebih penting untuk memiliki tata krama dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, dengan cara terus mengingatkan Ragnar bahwa semua orang hebat di bidangnya masing-masing,” tambahnya.
Bukan hanya soal minat akademis, ibunda Ragnar juga selalu mengedepankan kebutuhan anak sesuai usianya. Misalnya kebutuhan anak untuk bermain dan beraktivitas fisik, ia selalu memastikan Ragnar mendapatkan hal itu.
“Dan di usia nya yang masih 6 tahun, saya juga harus memastikan kalau Ragnar mendapatkan waktu bermain dan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya. Seperti bermain board game, bermain bola dengan tetangga, dan sebagainya,” paparnya.
“Saya dan suami selalu meng-encourage curiosity dan mendukung apapun yg menjadi interest-nya Ragnar (selama hal tersebut positif), termasuk ketika ia ingin mengikuti lomba matematika bahkan sampai ke luar negeri. Kebetulan bulan depan insha Allah, Ragnar akan terbang ke Chiang Mai, Thailand untuk mengikuti Final dari Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO),” tutur Syahidah.
Perasaan Seorang Anak SD Mengikuti Kompetisi dan Cita-citanya
Sementara itu, bagi seorang anak yang berusia enam tahun, Ragnar mengakui rasa deg-degan selama berkompetisi. Namun, karena sudah menyukai matematika sejak kecil, ia tetap bisa menikmati momen olimpiadenya.
“(Suka matematika) kayaknya dari sekitar umur 3-4 tahun, karena suka mainin kalkulator dan suka diajak grocery, jadi suka ikutan menghitung. Dari dulu juga suka dengan hal yang berhubungan dengan science dan bola,” ungkap Ragnar.
Ragnar Azhar Saddiq Lasabuda berhasil meraih medali emas pada ajang Southeast Asian Mathematical Olympiad di Malaysia Foto: Dok. Syahidah (Ibunda Ragnar) via WhatsApp
|
Saat ditanya mengenai momen kompetisi SEAMO X di Malaysia, ia tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Sebab, tak hanya berkompetisi, ia juga bermain bersama keluarganya.
“Senang karena bisa main di playground dan jalan-jalan sama keluarga (ibu dan ayahnya),” katanya.
Uniknya, alih-alih menjadi matematikawan, Ragnar mengaku lebih ingin menjadi pemain bola.
“Pengen jadi scientist, kayak ayah. Tapi lebih pengen jadi pemain bola,” tutur peraih medali emas SEAMO X 2025 kategori Grade 1 tersebut.
(twu/twu)