Jakarta –
Presiden Prabowo mengklaim berhasil memangkas anggaran 10% APBN 2025 atau setara Rp 327 triliun. Keberhasilan ini dimulai dari langkah beraninya memberikan aturan lewat instruksi presiden nomor 1 tahun 2025.
Sejumlah Kementerian/Lembaga tidak luput dari aturan ini, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Mengutip detikEdu, Kemendiktisaintek akan memotong anggaran sebesar Rp 8,035 triliun dari total Rp33,545 triliun.
Rencananya 90% lebih anggaran atau sekitar Rp 30,701 triliun dianggarkan untuk berbagai program penting, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP), tunjangan guru non PNS, beasiswa unggulan, hingga penguatan kualitas SMK. Namun berdasarkan informasi terbaru, Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan jika dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tak ikut kena efisiensi anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut ia tegaskan dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Rabu (12/2/2025) lalu. Mu’ti mengatakan jika anggaran Rp 9,6 triliun aman.
“Program Indonesia Pintar dengan anggaran Rp 9,6 triliun dan untuk (dana) tanggap darurat (bencana alam) mencapai Rp 22,5 miliar tetap diamankan,” jelas Mu’ti seperti ditulis detikEdu, Jumat (14/2/2025).
Alasan utama mengapa PIP tidak ikut tergulung gelombang efisiensi karena program ini masuk dalam kategori belanja bantuan sosial bersama dana bantuan bencana. Dijelaskan dalam turunan peraturan lanjutan yang disampaikan kepada Mendikdasmen dalam peraturan dengan Sekretariat Negara jika belanja pegawai dan belanja bantuan sosial tidak boleh masuk dalam efisiensi.
Tidak hanya PIP, Anggaran riset dan inovasi di 12 organisasi riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga lolos dari pemangkasan anggaran. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyebut meskipun terjadi pemotongan anggaran sebesar Rp 1,429 triliun atau 24,46% dari total pagu anggaran BRIN yang berjumlah Rp 5,842 triliun, berbagai langkah strategis telah diambil agar program prioritas tetap berjalan.
merangkum dari detikEdu, BRIN telah melakukan penyisiran dan simulasi anggaran untuk memastikan efisiensi tidak menyentuh sektor-sektor penting. Adapun sektor-sektor tersebut antara lain seperti registrasi kekayaan intelektual (paten), operasional laboratorium, program riset strategis, serta akuisisi talenta unggul nasional termasuk diaspora.
Lalu seberapa besar gelombang efisiensi mengahantam sektor pendidikan RI? Apa saja efeknya? Ikuti Diskusinya dalam Editorial Review.
Beralih ke topik sepak bola, Timnas Indonesia U-20 baru melakoni laga pertama di Grup C Piala Asia U-20 2025 dengan hasil yang kurang memuaskan. Garuda Muda harus mengakui keunggulan Iran dengan skor akhir 0-3.
Pertandingan ini berlangsung di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, Shenzhen, China, Kamis (13/2/2025). Iran sudah mengancam lewat tembakan Mohammad Dindar di menit kedua, tetapi bola masih melebar dari gawang Indonesia. Selang tiga menit, Iran berhasil membuka keunggulan lewat gol dari Hesam Nafari. Bola sundulan bek Iran itu masuk ke gawang Ikram Algiffari setelah berhasil melompat lebih tinggi dari pemain belakang Indonesia. Pasukan Indra Sjafri pun harus bertahan dengan tertinggal satu gol di babak pertama.
Di babak kedua Indonesia kembali tertinggal 0-2 di menit ke-63. Kali ini penyerang Iran Esmaeil Gholizadeh sukses merobek gawang Ikram lewat upaya akrobatiknya. Pada menit ke-73 Ikram kembali harus mengambil bola dari dalam jalanya setelah Mobin Dehghan memperbesar keunggulan Iran lewat skema yang sama dengan gol pertama mereka.
Pemain Iran tersebut dapat mengkonversikan sundulannya dengan memanfaatkan bola hasil sepak pojok. Kekalahan 0-3 ini membuat Indonesia berada di dasar klasemen grup dan Iran ada di puncak. Pada pertandingan berikutnya Indonesia akan kembali menghadapi tim kuat Asia, Uzbekistan. Bagaimana peluang Indonesia untuk lolos Grup C Piala Asia U-20? Strategi apa yang harus digunakan oleh Indra Sjafri untuk memaksimalkan potensi pemain? Simak diskusinya sore ini hanya di D’Hattrick.
Sementara itu untuk menutup edisi kali ini, detikSore akan menghadirkan tokoh yang telah menjodohkan ratusan pasangan di Yogyakarta. Adalah Ryan Budi Nuryanto, penggagas program Golek Garwo yang berniat untuk memberikan solusi bagi kaum muda untuk segera memperoleh pasangan. Tidak hanya menikahkan, animo masyarakat yang besar membuat programnya bisa membawa pasangan-pasangan baru tersebut untuk berbulan madu. Bagaimana kisahnya? Temui Ryan dalam Sunsetalk sore ini.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(far/vys)