Jakarta –
Motivasi terkadang menjadi bahan bakar untuk terus maju, terutama dalam menciptakan prestasi. Hal ini dialami siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) yang penuh prestasi, Ayumi Zalsabila.
Ayumi panggilan akrabnya merupakan anak pertama dari lima bersaudara yang tumbuh di keluarga petani sederhana asal Nunukan, Kalimantan Utara. Meski orang tuanya sibuk di ladang, ia mengaku tidak pernah kehilangan dukungan dan semangat.
Semangatnya membara dengan motivasi terbesar yang ia pegang, yakni menjadi pemenang dalam setiap perlombaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Motivasi terbesar saya dalam hidup adalah untuk menjadi pemenang dalam setiap perlombaan,” ujar siswi SLB Negeri Nunukan itu dikutip dari laman Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jumat (21/2/2025).
Juara Lomba Batik-O2SN 2024
Kata-kata yang dipegang teguh Ayumi dalam motivasinya bak sebuah doa dan mulai jadi nyata. Ia berhasil meraih juara pada berbagai kompetisi, seperti:
- Juara 2 Lomba Batik Tingkat Provinsi Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK)
- Juara 2 lomba melukis Tingkat Provinsi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) PDBK
- Juara 1 dalam Lomba Lompat Jauh Tingkat Provinsi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (O2SN) PDBK
- Medali perunggu atau Juara 3 dalam lomba lompat jauh tingkat nasional O2SN PDBK 2024.
Prestasi terakhir tidak hanya membanggakan dirinya, tetapi juga orang tua, guru, dan seluruh keluarga besar SLB Negeri Nunukan.
Perjuangan Meraih Medali Perunggu O2SN 2024
Dari seluruh prestasi yang didapatkan Ayumi, Juara 3 dalam lomba lompat jauh tingkat nasional O2SN PDBK 2024 menjadi yang paling berkesan. Karena hal ini menjadi bukti nyata kerja keras dan dedikasinya dalam berlatih.
Setiap harinya Ayumi harus berlatih keras di sekolah, bahkan setelah jam pelajaran selesai. Proses ini dijalankannya dengan semangat meski sekolah berada jauh dari rumahnya.
“Saya berlatih setiap hari dari pukul 14.00 hingga 16.00 di sekolah. Saya berlatih dengan semangat meskipun tempat latihan agak jauh dari rumah,” kenang Ayumi.
Waktu dan jarak yang ditempuh untuk berlatih menjadi tantangan tersendiri baginya. Namun berkat dukungan penuh dari orang tuanya, Ayumi mampu mengatasi tantangan ini.
“Orang tua saya sangat mendukung, meskipun mereka sibuk bekerja,” imbuhnya.
Ayumi menganggap O2SN bukanlah sekadar kompetisi dan ajang meraih medali semata. Tetapi pengalaman bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah yang memiliki disabilitas serupa menjadi hal yang paling berkesan.
“Kami saling berbagi pengalaman, dan saya merasa kompetisi ini seperti reuni keluarga besar dari berbagai provinsi,” celotehnya.
O2SN juga menjadi sarana untuk pengembangan dirinya dan menjadi ajang pembuktian bahwa usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil baik.
“Kompetisi ini mengajarkan saya untuk selalu berjuang dan percaya pada diri sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Kemendikdasmen memberikan apresiasi kepada Ayumi. Bagi Kemendikdasmen, Ayumi bukan hanya pemenang dalam lomba tetapi juga simbol ketekunan, semangat juang, dan optimisme.
“Perjuangannya menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah berhenti berusaha dan selalu percaya bahwa setiap kerja keras pasti ada hasilnya. Dalam setiap langkah Ayumi, terlihat tekad yang kuat untuk terus menggapai impian dan mengukir prestasi yang lebih tinggi lagi di masa depan,” kata Kemendikdasmen.
(det/nwy)