Jakarta –
Detikers tertarik kuliah di Jerman? Sekarang ini tengah dibuka Beasiswa Avicenna Studienwerk khusus untuk muslim.
Beasiswa ini dibuka untuk jenjang magister dan doktoral. Selain itu, penerima beasiswa diperbolehkan membawa keluarga.
Salah satu diaspora Indonesia di Jerman, Boy Tri Rizky mengatakan saat ini memang sangat banyak beasiswa untuk S2 dan S3. Ia mengatakan Avicenna Studienwerk sendiri merupakan lembaga beasiswa termuda yang diakui Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di Jerman saat ini banyak banget beasiswa untuk S-2 dan S-3, dan ini sangat terbuka untuk semua agama, nggak cuma muslim, tetapi untuk semua agama,” kata laki-laki yang disapa Mas Boy itu kepada detikEdu (20/2/2025), dikutip Jumat (21/2/2025).
“Tetapi ada beasiswa juga dari organisasi muslim, namanya Avicenna Studienwerk, ini adalah lembaga beasiswa di Jerman yang bertujuan untuk mendukung mahasiswa dan kandidat doktor Muslim yang berprestasi dan aktif secara sosial di semua bidang studi,” lanjutnya.
Nah, bagi kalian yang mungkin tertarik dengan beasiswa ini, yuk simak apa kata Mas Boy soal menjadi muslim dan studi kajian Islam di sana!
Budaya Kampus di Bulan Puasa
Mas Boy menyebut sayangnya puasa Ramadan dan Lebaran belum diakui di Jerman. Sehingga tidak ada fasilitas khusus untuk mahasiswa muslim selama bulan Ramadan.
“Jadi nggak ada apa-apa, mahasiswa juga harus ikut kuliah dan nggak ada istirahat atau pulang lebih cepat. Ya intinya nggak ada keistimewaan. Bahkan waktu itu pernah pas Lebaran juga masih ada kuliah,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengatakan ada banyak komunitas muslim di Jerman. Sehingga kalau ingin buka bersama atau ikut kegiatan keagamaan, bisa bersama komunitas-komunitas tersebut.
Menariknya Jadi Muslim di Jerman
Pengajar bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di KBRI Berlin ini mengatakan, menariknya jadi muslim di Jerman adalah merasakan menjadi minoritas. Berbeda dari di Indonesia yang serba mudah sebagai muslim.
“Di Jerman agak sulit, terutama kalau mau sholat. Jarang banget gedung yang menyediakan musala, jadi kalau mau sholat ya harus di tangga darurat,” ujarnya.
Menurut Mas Boy, di Jerman sebenarnya banyak makanan halal. Namun, jika memang ingin ke restoran yang tidak memiliki sertifikat halal, bisa pesan menu vegetarian saja.
Meski menjadi minoritas di Jerman, alumnus LPDP ini mengaku tidak pernah memperoleh diskriminasi. Ia merasa aman dan dapat menjalankan ibadah dengan tenang.
“Sistemnya di Jerman sih selama kita tidak mengganggu orang, orang tidak akan mengganggu kita,” terangnya.
Kampus yang Membuka Peminatan Budaya/Keilmuan Islam
Mas Boy mengatakan kampus-kampus ternama di Jerman memiliki kajian Islam. Meski tidak tahu pasti jumlahnya, ia memperkirakan ada lebih dari 10 universitas yang membuka studi-studi berkaitan dengan Islam.
“Muslim itu sudah menjadi bagian dari Jerman, banyak pendatang dari Turki, Suriah, dan negara-negara muslim di sini,” katanya.
Sekilas soal Avicenna Studienwerk
Komponen Beasiswa
Dikutip dari situs resmi, beasiswa Avicenna Studienwerk mencakup dukungan finansial yang terdiri dari hibah bulanan dan sejumlah biaya tetap untuk biaya studi atau penelitian. Dukungan finansial tersebut juga dapat mencakup semester di luar negeri, konferensi, magang, dan kursus bahasa di luar negeri.
Bagi mahasiswa magister, ini komponen beasiswa yang didapatkan:
- Dana beasiswa per bulan sebesar 844 Euro (sekitar Rp 14,4 juta)
- Asuransi kesehatan per bulan sebesar 100 Euro (sekitar Rp 1,7 juta)
- Dana perjalanan per bulan sebesar 100 Euro (sekitar Rp 1,7 juta)
Sementara, bagi mahasiswa doktoral, ini komponen beasiswanya:
- Dana beasiswa per bulan sebesar 1.190 Euro (sekitar Rp 20,3 juta)
- Asuransi kesehatan per bulan sebesar 100 Euro (sekitar Rp 1,7 juta)
- Dana perjalanan per bulan sebesar 100 Euro (sekitar Rp 1,7 juta)
Selain itu, beberapa tambahan fasilitas berikut dapat diberikan dalam kondisi tertentu dan dalam batas ketersediaan dana:
- Dana dukungan untuk keluarga per bulan sebesar 276 Euro (sekitar Rp 4,7 juta)
- Bantuan awal satu kali/tunjangan buku sebesar 100 atau 50 Euro (sekitar Rp 1,7 juta atau Rp 853,6 ribu)
- Dana mencetak (print) dokumen untuk doktoral sebesar 2.050 Euro (sekitar Rp 35 juta)
Syarat Beasiswa
Beasiswa ini memperbolehkan pendaftar untuk melamar program studi apa pun. Seperti ini syaratnya:
- Potensi prestasi akademik/penelitian di atas rata-rata
- Keterlibatan sosial, budaya atau politik;
- Pendaftaran (atau setidaknya diterima) untuk gelar master atau doktor di universitas di Jerman di bidang studi apa pun.
- Dokumen syarat yang harus diserahkan (hanya dalam bahasa Jerman atau Inggris):
– Surat motivasi informal maksimal 2 halaman
– CV dalam bentuk tabel maksimal 2 halaman
– Sertifikat kualifikasi masuk pendidikan tinggi (Abitur, A-Level, dll.)
– Sertifikat universitas dan jika ada referensi pekerjaan
– Sertifikat pendaftaran terkini
– Bukti keterlibatan sosial
– Dua surat rekomendasi akademik
– Salinan paspor
– Transkrip nilai terkini.
- Selain itu untuk kandidat doktor ada syarat lain yakni:
– Sinopsis singkat proyek disertasi makimal 3 halaman dengan informasi tentang topik proyek, pembimbing, pertanyaan penelitian, status terkini, hasil yang diharapkan.
(nah/nwk)