Jakarta –
Meski berada di bawah komando Kementerian Sosial (Kemensos), Sekolah Rakyat disusun oleh para ahli di setiap bidangnya. Tidak hanya sekolah formal dengan kurikulum unggul, siswa di Sekolah Rakyat akan mendapatkan materi pendidikan karakter.
Materi tersebut akan diberikan pada sesi sekolah karakter setiap sore hingga malam. Mengingat Sekolah Rakyat bersifat boarding school atau asrama, sehingga waktu kegiatan siswa tertata sesuai program dan aturan yang diterapkan.
Untuk menghadirkan sekolah karakter, Kemensos menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyusun kurikulum pendidikan karakter di Sekolah Rakyat. Kemenag juga akan bertugas mengisi pos-pos satuan tugas rekrutmen tenaga pengajar keagamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya agar kompetensi guru sesuai standar dan ahli yang datang sesuai dengan nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Indonesia.
“Ruang lingkup yang beririsan dengan Kemenag yaitu pendidikan karakter. Jadi pagi dia (siswa Sekolah Rakyat) bersekolah formal dengan kurikulum unggul. Setelah itu sore hingga malamnya sekolah karakter. Di sini kami mohon dukungannya dari Kemenag,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf dikutip dari rilis yang diterima detikEdu, Rabu (12/3/2025).
Disambut Baik Kemenag
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan Kemensos. Menurutnya kedua kementerian ini sangatlah akrab karena memiliki program kerja yang beriringan.
“Jadi yang paling akrab itu adalah Kemenag dengan Kemensos. Substansi program kerja Kemenag itu sesungguhnya substansinya Kemensos juga,” ucapnya.
Kemenag memiliki peran untuk menciptakan kerukunan umat bergama di Indonesia. Kerukunan ini menjadi pondasi penting dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia.
Ketika umat beragama di sebuah negara rukun dan minim konflik, maka visi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat bukanlah hal sulit. Untuk itu sebuah sekolah unggulan termasuk Sekolah Rakyat harus dibangun dengan pondasi kerukunan.
“Banyak contoh negara lain yang hancur karena ketidakrukunan umat. Jadi kata kunci untuk menciptakan negara makmur itu adalah kerukunan dan yang mengurusi adalah Kemenag,” kata Nasaruddin lagi.
Sekolah Rakyat Siap Diluncurkan Juli 2025
Dijelaskan Mensos, Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. Sosok yang akrab dipanggil Gus Ipul itu menjelaskan sudah ada 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat.
Gus Ipul juga menyebutkan bahwa program ini akan mulai berjalan paling cepat Juli 2025 di daerah yang sudah siap. Diawali dengan amanat Presiden, Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis khusus anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Sekolah ini akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Kurikulum di Sekolah Rakyat akan mencakup pembelajaran formal, penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
“Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” ucap Gus Ipul.
Hingga kini, Kemensos telah membentuk tim formatur Sekolah Rakyat. Tim ini terdiri dari pengarah, pelaksana, dan ahli.
Pada tim pelaksana terdiri berbagai satuan tugas (satgas) yang memiliki peran masing-masing. Dari Satgas rekrutmen guru, rekrutmen siswa, dan kurikulum.
Siap berjalan Juli 2025, rekrutmen siswa dan guru Sekolah Rakyat akan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025. Kini tinggal menunggu persetujuan Presiden Prabowo Subianto.
“Jika semua berjalan sesuai rencana, pendaftaran akan dibuka dalam satu hingga dua bulan ke depan,” katanya.
(det/nwy)