Jakarta –
Kementerian Sosial (Kemensos) akan membuka rekrutmen guru Sekolah Rakyat mulai bulan depan. Rekrutmen ini menyusul penetapan Sekolah Rakyat di 53 lokasi di Indonesia.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan Sekolah Rakyat akan mulai berjalan paling cepat Juli 2025 di daerah yang sudah siap. Mengikuti amanat Presiden, Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis khusus anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Gus Ipul, panggilan akrabnya, menuturkan jika sekolah ini akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Kurikulum di Sekolah Rakyat akan mencakup pembelajaran formal, penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” ujar Mensos dalam keterangan resmi yang diterima, dikutip Kamis (13/3/2025).
Sudah Bentuk Tim Formatur Sekolah Rakyat
Hingga kini, Kemensos telah membentuk tim formatur Sekolah Rakyat. Tim ini terdiri dari pengarah, pelaksana, dan ahli. Pada tim pelaksana terdiri berbagai satuan tugas (satgas) yang memiliki peran masing-masing. Dari Satgas rekrutmen guru, rekrutmen siswa, dan kurikulum.
Mulai berjalan Juli 2025, rekrutmen siswa dan guru Sekolah Rakyat akan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025. Kini tinggal menunggu persetujuan Presiden Prabowo Subianto.
“Jika semua berjalan sesuai rencana, pendaftaran akan dibuka dalam satu hingga dua bulan ke depan,” katanya.
Gandeng Ahli di Setiap Bidang
Sekolah Rakyat tidak akan berjalan sendiri. Kemensos akan menggandeng para ahli di bidangnya untuk menyusun materi pendidikan karakter. Materi tersebut akan diberikan pada sesi sekolah karakter setiap sore hingga malam. Mengingat Sekolah Rakyat bersifat boarding school atau asrama, sehingga waktu kegiatan siswa tertata sesuai program dan aturan yang diterapkan.
Untuk menghadirkan sekolah karakter, Kemensos menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyusun kurikulum pendidikan karakter di Sekolah Rakyat. Kemenag juga akan bertugas mengisi pos-pos satuan tugas rekrutmen tenaga pengajar keagamaan.
Tujuannya agar kompetensi guru sesuai standar dan ahli yang datang sesuai dengan nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Indonesia.
“Ruang lingkup yang beririsan dengan Kemenag yaitu pendidikan karakter. Jadi pagi dia (siswa Sekolah Rakyat) bersekolah formal dengan kurikulum unggul. Setelah itu sore hingga malamnya sekolah karakter. Di sini kami mohon dukungannya dari Kemenag,” katanya.
(nir/nwk)