Jakarta –
Karya-karya anak muda Indonesia kini sudah banyak yang tampil di kancah internasional. Seperti sebuah inovasi buatan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Asri Hapsari dan timnya.
Ia dan tim baru saja meraih Juara 1 Innovation Video dan Juara 3 Best Presentation dalam kompetesi International Youth Excursion Network 2024. Asri berhasil mengalahkan 175 peserta dari Malaysia dan Indonesia.
Tak sendirian, ia bersama tim mengembangkan aplikasi literasi untuk anak bernama ‘Pintar Asuh’. Inovasi buatannya selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan yang bermutu.
Aplikasi untuk Tingkatkan Literasi Anak Kurang Mampu
Asri prihatin masih banyak anak-anak di Indonesia yang masih belum mendapatkan akses literasi dengan baik. Terutama pada anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Kami melihat masih banyak anak-anak di Indonesia yang buta huruf, maka dari itu kami berinisiatif untuk merancang aplikasi ini guna membantu para orang tua dalam mendidik anak-anaknya sejak dini,” ujarnya, dilansir dari laman IPB, Senin (14/10/2024).
Aplikasi berisikan panduan bagi orang tua dalam mengajari anak mereka membaca dan menulis. Metode yang disarankan Asri dan tim dalam aplikasi tersebut pun interaktif dan menyenangkan.
“Kami juga ingin memastikan bahwa aplikasi ini bersifat inklusif dan dapat digunakan secara gratis oleh masyarakat luas,” tambah Asri.
Sempat Bertemu Peserta Curang
Untuk meraih juara 1 di kompetisi tersebut ada tantangan tersendiri yang ia dan tim hadapi. Ia menemukan ada peserta lain yang tidak suportif atau melakukan kecurangan.
“Ada peserta yang menggunakan cara-cara tidak sportif, seperti membeli pengikut di media sosial untuk mendapatkan perhatian lebih. Namun, mereka akhirnya didiskualifikasi karena hal itu,” kata Asri.
Tak hanya itu, Asri dan tim juga harus membagi waktu merek di sela kesibukan kuliah. Namun, mereka berkomitmen untuk mengantarkan aplikasi buatan mereka bisa dikenal lebih luas jika menjuarai lomba ini.
“Harapan saya, aplikasi ini dapat segera terealisasi dan memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia,” harap Asri.
Sebagai informasi tambahan, International Youth Excursion Network adalah ajang yang menghimpun inovasi dan ide-ide kreatif anak muda. Selain saling unjuk inovasi, setiap peserta juga diberikan pemahaman budaya hingga sejarah.
Asri dan kawan-kawan merasa bangga karena hasil ide anak Indonesia bisa mengalahkan peserta dari Malaysia. Ia berharap semoga prestasinya bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk menampilkan inovasinya di kancah dunia.
(cyu/nwk)