Jakarta –
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa akan segera meluncurkan Program Residensi Sastrawan di Luar Negeri. Mulai disosialisasikan bulan depan, program apa itu?
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Aminudin Aziz, menjelaskan jika Program Residensi Sastrawan di Luar Negeri bertujuan untuk memitrakan atau mempertemukan sastrawan-sastrawan Indonesia yang ada di Tanah Air dengan sastrawan luar negeri yang bereputasi. Para sastrawan ini juga akan diminta untuk menghasilkan karya-karya.
“Nanti karyanya bisa bersama-sama dikaji oleh sastrawan terkemuka di negara tujuan. Kemudian karya-karya sastra itu diterbitkan dalam bahasa setempat. Kemudian itu disebarluaskan, dibahas dalam bentuk-bentuk diskusi yang ada di negara tersebut,” papar Aminudin Aziz dalam Seminar Nasional dan Peluncuran Buku Seratus Tahun AA Navis di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Aminudin menjelaskan jika pihaknya akan bekerja sama dengan Global Network Diaspora Indonesia. Lembaga tersebut akan memfasilitasi para sastrawan yang ingin berhubungan dengan sastrawan di mancanegara.
“Oleh karena itu, saya sangat mendorong para sastrawan Indonesia untuk memulai bermitra degan mereka. Insyaallah Badan Bahasa akan mendukung pembiayaan untuk Residensi Sastrawan di Luar Negeri ini,” ujarnya.
Mulai Sosialisasi Bulan Depan
Aminudin menyatakan, Badan Bahasa akan menyosialisasikan Residensi Sastrawan di Luar Negeri mulai bula Desember. Dengan penjelasan yang terperinci dna meluas, diharapkan akan ada banyak sastrawan Indonesia yang tergabung.
“Kami akan melakukan pembicaran secara mendetil begitu tentang mekanisme kegiatan residensi sastrawan ini sehingga nanti program residensi ini mencapai tujuan sebagaimana yang kita harapkan,” jelasnya.
Sastra Indonesia yang Diterjemahkan Belum Sebanding dengan Jumlah Penduduk
Aminudin menegaskan, jika Program Residensi Sastrawan bertujuan untuk membawa sastra Indonesia ke kancah global. Oleh karena itu, Aminudin berharap agar sastrawan atau pemuda Tanah Air yang aktif menulis untuk meluangkan waktunya dalam menghasilkan karya.
“Saya berharap yang sangat kuat supaya bapak, ibu, para sastrawan, saudara-saudara yang aktif menulis memanfaatkan peluang ini dengan sebaik mungkin. Sehingga nanti hasilnya betul-betul bisa menjadi salah satu karya yang bisa kita banggakan pada tingkat global,” ujarnya.
Ia menyadari jika sudah banyak sastrawan Indonesia yang karyanya diterbitkan dan diterjemahkan dalam bahasa asing. Namun jumlahnya belum sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia.
“Tapi dengan jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak, begitu besar, dan juga tentu saja sastrawan kita yang begitu banyak. Jumlah karya itu belum sebanding dengan apa yang sudah kita temukan di kancah global,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan ini adalah langkah yang baik bagi kita semua,” pungkas Aminudin.
(nwy/nwy)