Jakarta –
Kabar baik kembali datang dari putra bangsa. Kontingen Indonesia perwakilan di WorldSkills Competition 2024 berhasil menyabet lima medali di ajang yang digelar di Lyon, Prancis tersebut.
Para peraih penghargaan antara lain Favian Ahza Putra Sobar, Cahyo Dwi Prayogo, Mohamad As’ari, Denny Syahrul Arfiansyah, Ahmad Yogi Fernanda, dan Reho Kurnia.
Rincian Perolehan Medali RI di WorldSkills Competition 2024
Medali emas diraih oleh Favian Ahza Putra Sobar dari Universitas Komputer Indonesia untuk bidang IT Network System Administration. Medali emas juga diraih Cahyo Dwi Prayogo (alumnus SMKN 8 Jember) dan Mohamad As’ari (alumnus SMKN 2 Sragen) di bidang Rail Vehicle Technology.
Kemudian, medali perak berhasil diraih oleh Fikhi Akmal, mahasiswa Politeknik Negeri Bandung, untuk bidang lomba Electronic. Sementara penghargaan Medal for Excellence bidang Industrial Control dibawa pulang oleh Reho Kurnia, alumnus SMK Tunas Harapan Pati.
Medal for excellence juga diraih oleh Denny Syahrul Arfiansyah dan Ahmad Yogi Fernanda untuk bidang Autonomous Mobile Robotic. Denny dan Ahmada merupakan mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Adapun Medal for Excellence adalah penghargaan yang diberikan kepada peserta yang memperoleh nilai 500 atau lebih. Peraih penghargaan tersebut termasuk juga diakui keahliannya oleh dunia.
Tantangan Peserta di WorldSkills Competition 2024
Favian, sebagai peraih medali emas mengatakan bahwa proses seleksi untuk bisa ikut di WorldSkills Competition 2024 tidak mudah. Bahkan, ia sudah menyiapkannya semasa SMK.
Ketika SMK saya terbiasa diberi materi terkait IT yang terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan global. Inilah yang menjadi bekal buat saya dalam mengikuti ajang WSC 2024,” ucap Favian dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/9/2024).
Dalam kompetisi ini, Favian dan lainnya harus menyelesaikan empat tantangan. Ia bersyukur bisa melewati semuanya dan akhirnya memboyong emas untuk Indonesia.
“Semoga ini dapat memacu semangat para pelajar SMK untuk semakin mendalami konsentrasi keahlian yang telah mereka pilih,” kata Favian.
Peserta lainnya yakni Fikhi merasa banga sekaligus tak menyangka bisa meraih medali perak, Menurutnya, lomba di bidang elektronik biasanya didominasi oleh tim dari Cina, Swiss, Korea, dan Taiwan.
“Awalnya tidak menyangka karena semua tim sangat bagus dan bidang Electronic ini selama ini selalu dimenangkan oleh China, Swiss, dan Korea atau Taiwan. Apalagi persiapan kita cukup terbatas,” ujar Fikhi.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdjiono mengatakan para peraih medali ini adalah kandidat terbaik yang lolos di seleksi nasional.
“Persiapan yang relatif singkat. Namun, ke depan kami berkomitmen untuk meningkatkan raihan prestasi serupa dengan cara meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan DUDI untuk melihat potensi cabang yang bisa kita ikuti,” ucap Irene.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Tatang Muttaqin mengatakan capaian para pelajar RI menjadi kebanggaan bagi bangsa.
“Ini adalah raihan yang sangat baik dan membanggakan, tidak hanya bagi peserta, tetapi bagi bangsa Indonesia,” ujar Tatang.
(cyu/twu)