Jakarta –
Berawal dari kesulitan salah satu pelaku usaha UMKM di Bandung, sarjana terbaik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ciptakan produk motor elektrik modular. Dialah Jonathan Philbert, sosok yang membuat kendaraan roda dua dengan sebutan Saka tersebut.
Laki-laki yang disapa sebagai John itu menciptakan Saka untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, sekaligus menyokong perkembangan moda transportasi nasional.
Saka sendiri disebutnya berarti kokoh dalam bahasa Jawa. Nama ini menjadi penegasan atas unggulnya kualitas motor elektrik tersebut.
Ide awal John menciptakan Saka adalah keresahan salah satu pelaku usaha UMKM asal Bandung bernama Jinggowati. Sebagai UMKM dalam bidang makanan dan minuman, Jinggowati kesulitan dalam memilih moda transportasi.
“Kesulitan ini disebabkan karena tidak adanya moda transportasi yang 100 persen cocok untuk proses bisnis Jinggowati,” ujar John, dikutip dari ITS pada Selasa (22/10/2024).
John menerangkan Jinggowati membutuhkan moda transportasi yang memungkinkan membawa barang dengan bobot berat dan bentuk yang bervariasi. Selain itu, Jinggowati perlu melewati jalan-jalan sempit seperti pasar dan lorong.
Dari sanalah John merancang Saka yang memiliki fungsi penyimpanan dengan ukuran yang dapat diganti-ganti.
Kecepatan Maksimal 95 Kilometer Per Jam
Saka memiliki tiga komponen utama yaitu modular frame, quick release attachment clape, dan modular storage system. John membuat fungsi modular pada motor dapat dirasakan dari rangka hingga penyimpanan, sehingga Saka menjadi motor berpredikat fleksibel.
Motor elektrik tersebut mampu mengangkut barang hingga kapasitas 80 kilogram dan mampu meliuk-liuk melewati lorong sempit. Saka mampu menempuh jarak 130 kilometer dengan kecepatan maksimal 95 kilometer per jam.
John mengatakan motor elektriknya tersebut didesain juga dengan menimbang fitur keselamatan dan kenyamanan seperti ergonomi, kekuatan rangka, kemudahan akses pengguna, serta daya tahan baterai.
Motor elektrik ciptaan John pun telah meraih juara pada Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) 2024.
“Pertimbangan tambahan ini mungkin menjadi salah satu nilai plus yang membuat saya akhirnya bisa mengamankan predikat terbaik kategori User Friendly Design Solution di IIDSA 2024,” ujar mantan finalis Duta ITS 2022 itu.
Ke depannya dia berharap Saka tak cuma menjadi modular electric motor yang hanya membantu UMKM Jinggowati, tetapi juga bisa menjadi solusi aktivitas masyarakat. John pun berharap motor elektrik ciptaannya dapat diproduksi dengan berkelanjutan.
(nah/pal)