Jakarta –
Jelang bulan Ramadan, Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memiliki tips agar siswa tidak meninggalkan puasa dengan sengaja dan tetap bisa beraktivitas seperti belajar misalnya.
Widyaprada Direktorat Sekolah Dasar Abdul Halim Muharam menyarankan agar anak-anak sekolah diberi kesempatan untuk tidur.
“Ketika berpuasa dan berada dalam suasana yang memang agak capek atau apa ya, tidur itu adalah menjadi bagian dari ibadah. Sehingga diberi kesempatan anak-anak kita beristirahat karena dalam bulan suci Ramadan tidur pun itu menjadi bagian dari ibadah,” ujar Halim dalam webinar Aktivitas Pembelajaran RAmah di Bulan Ramadan yang disiarkan melalui Direktorat Sekolah Dasar Kemendikdasmen Jumat (21/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut Halim juga menjelaskan, arahan agar siswa tidak secara sengaja meninggalkan puasa sifatnya sangat situasional. Menurutnya guru perlu memberikan tips yang menarik dan tidak memojokkan agar siswa tidak meninggalkan puasa.
“Jadi tips tips yang bisa diberikan anak-anak pada kondisi tertentu pertama adalah dipelajari seperti apa situasi dan kondisi kejadian itu, kemudian coba kita kemas dan sedapat mungkin jawaban itu tidak menyudutkan anak. Mari kita cari dan menemukan suasana yang menjadikan mereka gembira dan tidak menjadi sebuah kesalahan kepada dirinya,” jelasnya.
Wamendikdasmen Juga Dukung Tidur Siang
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq juga memiliki pandangan yang mendukung soal tidur siang bagi anak sekolah.
Saat mengunjungi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Falah di Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi pada Kamis (20/2/2025), Wamen Fajar mengapresiasi sekolah tersebut lantaran ada program tidur siang setelah makan siang. Menurut Wamen, kebiasaan tidur siang sejalan dengan prinsip pendidikan yang tak cuma menekankan aspek akademik, melainkan juga memperhatikan kesejahteraan fisik dan mental.
“Tidur siang yang teratur dapat membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, serta kesehatan siswa. Ini adalah langkah inovatif yang patut dicontoh oleh sekolah-sekolah lain,” kata Wamen Fajar dalam keterangan Kemendikdasmen, dikutip Sabtu (22/2/2025).
Kepala Sekolah SDIT Al Falah, Eneng Ratni Sulastri mengatakan kebijakan di sekolahnya merupakan upaya untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan fokus siswa dalam belajar.
“Di sekolah ini, kami menerapkan kebiasaan tidur siang setelah makan siang. Para siswa diberikan waktu sekitar setengah jam untuk beristirahat sebelum melanjutkan aktivitas belajar,” jelas Eneng.
Eneng mengatakan program ini tidak diterapkan setiap hari, tetapi pada hari-hari tertentu yang telah dijadwalkan. Meski begitu, pihaknya ingin memastikan para siswa cukup istirahat agar tetap segar dan fokus saat belajar di siang hari.
(nah/nwy)