Jakarta –
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah mengumumkan program Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) akan kembali digelar. KPMN akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang.
Direktur KSKK Madrasah, Muchamad Sidik Sisdiyanto mengatakan pihaknya tengah menyusun petunjuk teknis (juknis) untuk KPMN. Penyusunan ini telah berlangsung pada 26-28 September 2024 lalu yang melibatkan banyak pihak termasuk perwakilan Satuan Komunitas Ma’rif Pandu Nahdlatul Ulama hingga Kwartir Nasional.
Berbeda dengan yang sebelumnya, KPMN 2025 akan memiliki standar tinggi dari Pramuka Nasional. Tak lupa hadirnya nilai-nilai keislaman sehingga akan membawa pengalaman yang menyenangkan bagi siswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kegiatan KPMN akan membawa standar tinggi dari Pramuka nasional dan menambahkan nilai-nilai keislaman, sehingga memberi pengalaman yang lebih kaya bagi peserta didik madrasah,” tutur sosok yang akrab dipanggil Sidik ini, Senin (30/9/2024),
Bocoran Kegiatan KPMN 2025
Bila melihat jejaknya, KPMN pertama kali digelar di Lapangan Akmil Magelang Jawa Tengah pada 11-15 Mei 2015. Kegiatan ini diikuti 1.290 pramuka madrasah penegak dari seluruh provinsi di Indonesia.
Melalui KPMN, siswa diajak menumbuhkan nilai-nilai dan semangat nasionalisme, patriotisme dan bela negara. Selain itu kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi, menumbuhkan kesadaran disiplin, kepedulian sosial, dan memperkuat gerakan pramuka di madrasah.
Dalam pantauan detikEdu, KPMN terakhir digelar pada tahun 2017 dengan nama Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN). Kegiatan ini diselenggarakan pada 14-20 Mei 2017 di Bumi Perkemahan Selawang Segantang, Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung dikutip dari detiknews.
Sejak itu tak terdengar lagi gaung KPMN diadakan hingga Direktorat KSKK Madrasah kembali menghadirkan di tahun 2025. Kembalinya KPMN menurut Sidik adalah bagian dari revitalisasi pendidikan karakter di madrasah.
“Ini menjadi sebuah program prioritas yang mengedepankan kolaborasi dan integrasi pendidikan keagamaan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang membentuk sikap dan perilaku generasi muda,” tambahnya.
Tidak hanya kemah biasa, peserta didik juga akan memberikan deklarasi anti-bullying, anti-kekerasan seksual, dan anti-intoleransi. Hal ini sebagai tanggapan berbagai isu krusial yang tengah dihadapi dunia pendidikan.
KPMN akan menggunakan berbagai prosedur yang diberikan oleh Kwartir Nasional tetapi tetap mengintegrasikan dengan nilai-nilai moderasi beragama. Nantinya juga ada tokoh-tokoh milenial yang akan memberikan inspirasi bagi anggota pramuka.
Terkait lokasi dan jadwal pasti acara, Kemenag akan diumumkan kemudian. Sidik berharap KPMN dapat diikuti siswa dan membawa pengaruh positif bagi pendidikan madrasah di Indonesia.
“Kami berharap KPMN bukan sekadar kegiatan Pramuka, melainkan juga sarana pendidikan karakter yang menyenangkan dan bermakna bagi para peserta madrasah,” tutup Sidik.
(det/nwk)