Jakarta –
Keterbatasan bukan suatu alasan untuk bisa berprestasi menjadi hal yang ditunjukkan atlet Paralimpiade Paris 2024. Buktinya, kontingen Indonesia berhasil merebut 14 medali dan menduduki peringkat ke-50 dunia.
Ke-14 medali itu terdiri dari 1 emas, 8 perak, dan 5 perunggu. Bila di Olimpiade si peraih emas adalah Veddriq Leonardo dan Rizky Juniansyah, di Paralimpiade sosok itu ialah Leani Ratri Oktila.
Leani adalah atlet yang turun dalam ajang i Mixed Doubles SL3-SU5, atau ganda campuran cabor badminton bersama Hikmat Ramdani. Ia berhasil meraih satu-satunya medali emas dan satu medali perak untuk Indonesia.
Tapi tahukah detikers bila Leani ternyata masih berstatus mahasiswa? Mengutip laman Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Leani memang masih berstatus mahasiswa di program studi (prodi) S3 Pendidikan Jasmani.
Rektor Unesa, Nurhasan menjelaskan Leani sudah bekerja di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kini, ia menempuh jenjang pendidikan S3 di Unesa melalui beasiswa.
“Leani Ratri Oktila inikan kerja di Kemenpora, tetapi lanjut kuliah berdasarkan beasiswa yang diberikan Unesa atas prestasi-prestasinya selama ini untuk Indonesia,” ujar sosok yang akrab dipanggil Cak Hasan ini dikutip, Rabu (11/9/2024).
Unesa Kirim Dua Perwakilan ke Paralimpiade Paris 2024
Bukan hanya Leani, ada satu mahasiswa Unesa lagi yang ikut bertanding di Paralimpiade Paris 2024. Ia adalah Tony Ricardo, mahasiswa S2 Pendidikan Olahraga.
Tony bertanding pada cabang olahraga judo. Kendati demikian, ia belum berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia.
Menanggapi hal ini, dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa, Dwi Cahyo Kartiko menyebutkan perjuangan Tony patut diapresiasi. Karena ia telah berjuang hingga babak perebutan medali perunggu.
“Tony memang belum berhasil meraih medali, tetapi perjuangannya sampai di babak perebutan medali perunggu itu luar biasa. Apalagi inikan laga perdana dia di Paralimpiade,” kata Cahyo.
Dengan prestasi ini, Unesa memberikan apresiasi berupa beasiswa dan kesempatan menjadi dosen atau pengajar di FIKK kepada Leani dan Tony. Cahyo menyebutkan ini bisa menjadi pilihan jika keduanya ingin melanjutkan karier selain atlet.
“Misalnya mereka ingin melanjutkan karir sebagai dosen di Unesa kami beri kesempatan. Kan, itu bagus, atlet paralimpiade mengajar olahraga kepada mahasiswa itu keren. Banyak pengalaman berharga mereka yang tentunya berarti bagi generasi muda kita,” tandasnya.
Mendapat apresiasi yang tinggi dari Unesa, Leani menyampaikan terima kasih kepada Rektor dan jajarannya. Menurutnya, pihak kampus terus memberikan dukungan dan motivasi selama ini.
“Sehingga kontingen Indonesia berhasil memberikan yang terbaik untuk tanah air. Terima kasih kepada Pak Rektor dan dekan serta seluruh civitas selingkung UnesaA,” tutur Leani.
Selaras dengan Leani, Tony juga menyampaikan hal serupa. Ia berharap Unesa bisa lebih maju di masa depan.
“Saya selaku mahasiswa FIKK Unesa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor yaitu Cak Hasan yaitu Bapak Dekan, serta seluruh para dosen di Unesa. Sekali terima kasih atas dukungannya. Unesa satu langkah di depan,” tutup Tony.
Sebagai informasi, Paralympic atau Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung pada 28 Agustus hingga 08 September 2024. Pada Paralimpiade Musim Panas 2024 ini, Indonesia mengirimkan sebanyak 35 atlet dan berhasil tampil mengesankan dengan hasil 14 medali.
(det/nwk)