Jakarta –
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengukuhkan lima profesor riset baru dari berbagai bidang keilmuan.
Kelima kandidat resmi profesor riset itu adalah Muhamad Nasir dari Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, Yusuf dari Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler, Sik Sumaedi dari Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar, Atriyon Julzarika dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, dan Nasrullah Armi dari Pusat Riset Telekomunikasi BRIN.
Sidang terbuka pengukuhan profesor riset BRIN diselenggarakan pada Selasa, (19/11/2024) di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung BJ Habibie lantai 3 BRIN.
“Berdasarkan keputusan Kepala BRIN Nomor 246/I/HK/2024 tanggal 8 November 2024 tentang Pembentukan Majelis Pengukuhan Profesor Riset. Satu, Dr Muhamad Nasir, MSi. Dua, Sik Sumaedi ST, MSM, Dr Ir Yusuf, MP. Empat, Dr Nasrullah Armi, ST, MEng. Lima, Dr Atriyon Julzarika, ST, MEng dapat melakukan orasi pengukuhan profesor riset,” jelas Prof Dr IR Wimpie Agoeng Noegoroho Aspar (19/11/2024), dikutip dari siaran daring sidang terbuka pengukuhan profesor riset BRIN.
Kepakaran Profesor Riset Baru BRIN
Berdasarkan keterangan BRIN, berikut ini kepakaran para profesor riset yang dikukuhkan hari ini:
1. Muhamad Nasir
Muhamad Nasir memiliki kepakaran nanofiber komposit. Ia menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Serat Nano (Nanofiber) Multifungsi untuk Mendukung Kelestarian Lingkungan”.
Dalam pemaparannya ia menjelaskan pengembangan nanofiber multifungsi sebagai solusi teknologi ramah lingkungan yang dapat menggantikan produk konvensional.
2. Sik Sumaedi
Sik Sumaedi memiliki kepakaran manajemen kualitas. Ia menyampaikan orasi bertajuk “Model Evaluasi Manajemen Kualitas Berbasis Integrasi Kematangan Sistem, Persepsi Pelanggan, dan Kualitas Hidup Pekerja untuk Mendukung Penerapan Standar ISO 9001”.
Sumaedi mengusulkan model evaluasi baru yang dapat membantu organisasi di sektor swasta ataupun publik, dengan memaksimalkan manfaat penerapan ISO 9001.
3. Yusuf
Dr Ir Yusuf memiliki kepakaran sistem usaha pertanian, agribisnis, dan kelembagaan usaha tani. Ia menyampaikan orasi “Reformulasi Strategi Pengembangan Alih Teknologi dan Kelembagaan Pertanian Mendukung Sistem Usaha Pertanian di Kawasan Timur Indonesia”.
Menurut Yusuf, dibutuhkan reformulasi strategi yang mengintegrasikan alih teknologi dan penguatan kelembagaan pertanian di Kawasan Indonesia Timur (KTI) yang meliputi NTT, Sulawesi, Maluku, Papua. Kawasan ini mempunyai potensi yang besar dalam sektor pertanian.
4. Nasrullah Armi
Nasrullah Armi mempunyai kepakaran transmisi telekomunikasi. Ia menyampaikan orasi ilmiah “Optimasi Penginderaan Spektrum Pada Radio Kognitif Untuk Mengatasi Kelangkaan Frekuensi dalam Sistem Komunikasi Nirkabel”.
Orasi Nasrullah mempakarkan solusi mengatasi tantangan kelangkaan spektrum frekuensi yang kian mendesak di tengah pesatnya pertumbuhan perangkat nirkabel dan layanan data, seperti internet of things (IoT) dan sistem komunikasi cerdas.
5. Atriyon Julzarika
Atriyon memiliki kepakaran topografi dinamis. Ia memaparkan inovasi terbaru melalui orasi ilmiah bertajuk “Pemodelan Bumi dengan Topografi Dinamis untuk Pembaruan Data Dasar Elevasi dalam Mendukung Geospasial Tematik”.
Orasi Atriyon mengusulkan solusi baru mengatasi keterbatasan data topografi statis yang tidak dapat merefleksikan kondisi lapangan terkini, khususnya di wilayah yang mengalami perubahan topografi dikarenakan bencana atau dinamika alam lainnya.
Lihat juga video: Kepala BRIN: Kalau Infrastruktur Riset Tidak Ada, Minta ke Saya
[Gambas:Video 20detik]
(nah/pal)