Cara negara maju membangun pendidikan maju sudah selayaknya jadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang menjadi bagian dalam sistem pendidikan di Indonesia. Mengapa demikian? Tidak dipungkiri bahwa pemerintah Indonesia dan seluruh pihak dalam dunia pendidikan telah berjuang memajukan bidangnya. Namun apa daya, pada tahun 2023 sistem pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-67 dari 203 negara.
Penilaian tersebut berdasarkan World Top 20 Education Poll yang ada di situs terpercaya worldtop20.org. Peringkat ke-67 dari 203 sebenarnya tidak terlalu buruk tapi untuk mengatakannya baik juga masih terlalu jauh. Negara yang menduduki peringkat tiga besar dalam World Top 20 Education Poll itu adalah Denmark, Korea Selatan, dan Belanda. Sementara itu, hanya dua negara Asia yang bercokol di peringkat 20 besar yakni Korea Selatan dan Jepang.
Bagaimana cara negara maju membangun pendidikan maju hingga selalu menduduki peringkat yang baik dalam World Top 20 Education Poll? Memang tidak ada formula yang pasti. Teknis pelaksanaan memang bisa berbeda di tiap negara, tapi pada dasarnya negara-negara maju tersebut menerapkan cara dan prinsip yang sama. Setidaknya ada tiga cara yang tampak pada sistem pendidikan negara-negara maju. Berikut ini pembahasannya.
1. Pendidikan Wajib untuk Seluruh Masyarakat
Indonesia memiliki cita-cita yang telah tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945, salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari kata-kata yang tertulis sebenarnya cara pertama ini sudah sangat dipahami oleh para founding fathers negara Indonesia. Proses mencerdaskan kehidupan bangsa itu adalah sistem pendidikan yang terus pemerintah bangun dengan program-programnya.
Salah satunya adalah program wajib belajar 12 tahun yang sebelumnya hanya wajib belajar hingga 9 tahun. Keberadaan program ini sebenarnya sudah amat sangat baik. Bahkan berdasarkan penilaian worldtop20.org, tingkat kelulusan SMA di Indonesia mencapai 78%. Hanya saja yang masih jadi masalah adalah tingkat pendaftaran pendidikan anak usia dini dan tingkat kelulusan perguruan tinggi masih sangat minim.
2. Penghargaan Terhadap Profesi Guru dalam Bidang Pendidikan
Apresiasi kepada profesi tenaga pendidik di Indonesia dari masa ke masa terus mengalami peningkatan yang signifikan. Meskipun demikian, hal tersebut tampak belum merata karena perhatian dan apresiasi yang besar hanya tertuju pada guru dengan status Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan guru honorer dan guru swasta masih banyak yang kesejahteraannya belum diperhatikan.
Tulisan ini memang tidak menyertakan data tentang korelasi antara apresiasi terhadap guru yang besar dengan prestasi pendidikan. Tapi setidaknya sebagai perbandingan, gaji guru di Korea Selatan dan Jepang lebih dari 50.000 Dolar Amerika setiap tahunnya atau kira-kira setara dengan Rp800.000.000 per tahunnya. Hal tersebut memang belum membuktikan apa-apa jika Anda mengkajinya lagi dari segi kebutuhan hidup di sana.
Tapi dari angka yang besar itu, setidaknya Anda bisa mengetahui besarnya apresiasi dan penghargaan terhadap guru di dua negara Asia dengan posisi mentereng pada World Top 20 Education Poll di situs worldtop20.org tersebut.
Baca juga: Prestasi Generasi Muda di All England
3. Anggaran Pendidikan yang Besar
Dana atau anggaran juga jadi salah satu faktor atau cara negara maju membangun pendidikan maju. Salah satu contohnya adalah Korea Selatan yang menggratiskan biaya untuk pendidikan dasar (6 – 12 tahun). Pemerintah Indonesia pun sudah mulai mencontoh hal tersebut.
Pendidikan memang membutuhkan biaya yang mahal. Karena pendidikan itu amat sangat penting maka permasalahannya bukan pada mahalnya biaya, tetapi pada siapa yang harus membayar biaya tersebut. Seperti yang Anda ketahui, pemerintah Indonesia terus bekerja untuk memajukan pendidikan dengan program-programnya. Salah satunya BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Program BOS mampu membuat sekolah gratis untuk para siswa atau setidaknya meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan siswa. Program tersebut mengisyaratkan bahwa pemerintah bertanggung jawab besar membayar biaya pendidikan yang tidak murah. Negara pun bukan berarti memanjakan pelajar dan orang tuanya tanpa pengorbanan. Proses menuntut ilmu yang jadi bagian dari pendidikan membutuhkan pengorbanan besar dari semua pihak yang terlibat. Baik itu berupa waktu, tenaga, pikiran, dan juga biaya.
Secara umum, tiga hal di atas adalah cara negara maju membangun pendidikan maju di wilayahnya. Pemerintah Indonesia juga telah mengupayakan ketiga hal tersebut, di mana seluruh warga negara harus terus ikut berperan aktif dan mengawasi semua program-programnya agar berjalan dengan benar dan baik.