Jakarta –
Meraih profesi dokter bukanlah hal mudah karena memerlukan banyak materi, tenaga, hingga waktu. Mahasiswa ini berjuang dalam menimba ilmu kedokteran.
Meski perjalanan yang ditempuh panjang, tetapi hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi pelakunya. Contohnya seperti yang dirasakan alumni Universitas Airlangga (Unair) yang baru saja lulus S3 Ilmu Kedokteran tahun ini yakni Audrey Gracelia Riwu.
Selain bisa lulus tepat waktu, Audrey dinobatkan sebagai wisudawan terbaik. Ia juga meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna yakni 3,96.
“Saya tidak menyangka bisa mendapatkan gelar wisudawan terbaik, terutama karena masa studi saya yang hampir genap empat tahun. Namun, saya sangat senang karena bisa memenuhi harapan orang tua saya,” ujar Audrey dilansir dari laman Unair, Minggu (10/11/2024).
Tantangan Kuliah Kedokteran
Audrey mengaku tantangan terbesar selama menempuh studi kedokteran adalah penelitian yang cukup lama. Ia harus merampungkan satu disertasi sampai dua tahun.
“Proses penelitian ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Ditambah dengan syarat lulus di FK Unair itu harus publikasi di jurnal minimal Q3,” jelasnya.
Meski awalnya dirasa berat, tetapi Audrey akhirnya bisa mempublikasikan hasil risetnya di jurnal SCOPUS Q2. Menurutnya, hal tersebut menjadi pengalaman yang cukup berdampak terhadap pengembangan diri.
“Tantangan itu menjadikan saya pribadi yang tangguh dan lebih percaya diri karena seberat apapun masalah, pasti ada jalan keluarnya,” tambahnya.
Kemudian, Audrey bercerita pengalaman mengesankan selama S3 yakni saat ujian terbuka. Ia merasa momen tersebut menegangkan tetapi punya dampak baik terhadap mentalnya di dunia kerja.
“Itu adalah momen paling mendebarkan dalam hidup saya. Saya harus mempertahankan disertasi di depan banyak orang,” kata Audrey.
Berkarier sebagai Dosen di Kupang
Audrey kini tengah memulai karier barunya sebagai dosen di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan ilmu yang ia dapat, Audrey berharap dapat menyebarkannya kepada mahasiswa.
“Saya ingin terus mengembangkan ilmu yang telah saya peroleh selama di Unair. Jika diberi kesempatan, saya juga bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang post doktoral,” kata Audrey.
Perjalanan Audrey menurutnya bisa berjalan lancar berkat dukungan dan doa orang tua. Ia juga berterima kasih kepada para dosen serta promotor yaitu Prof Dr dr Jusak Nugraha MS SpPK(K) dan co-promotor Prof Dr Erwin Astha Triyono dr SpPD KPTI FINASIM.
“Mereka selalu mendukung dan menanyakan perkembangan saya. Dukungan itu yang sangat saya syukuri,” ungkapnya.
(cyu/nwy)