Jakarta –
Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mempunyai cerita unik saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata-Program Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM). Tak hanya membantu desa sasaran, mahasiswa tersebut juga membantu seorang ibu melahirkan di tengah laut.
Muhammad Ivan Pratista awalnya hanya ingin mengantar seorang ibu mengandung menuju fasilitas kesehatan terdekat. Namun kontraksi dimulai saat para pengantar berada di tengah laut.
Cerita Menjadi Pendamping Persalinan di Tengah Laut
Saat itu, Ivan dan anggota tim KKN-PPM UGM yang lain sedang melaksanakan program KKN di Pulau Liki. Pulau itu merupakan salah satu pulau terluar di timur Indonesia berada di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Pulau ini memiliki jumlah penduduk kurang lebih hanya 300 orang dengan 92 kepala keluarga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.
Namun, kondisi ini segera berubah ketika mereka dikejutkan dengan teriakan seorang ibu kader Posyandu yang tidak berada jauh dari mereka.
Sebagai mahasiswa dari Program Studi Profesi Kedokteran dan satu-satunya anggota tim dari bidang kesehatan, Ivan bergegas memeriksa kondisi ibu yang berteriak itu, yang sedang dalam posisi pembukaan tiga. Pelayanan persalinan di wilayah Sarmi biasanya dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah tersebut. Namun, saat itu petugas kesehatan sedang tidak berada di tempat.
Semua setuju bahwa Mama Nice Isabel Kondi, nama ibu tersebut, harus segera dibawa ke Rumah Sakit di pulau utama. Namun, untuk menjangkau rumah sakit yang ada di pulau utama, mereka harus menyeberangi lautan luas menggunakan kapal speedboat.
Beberapa saat sebelum menuju dermaga penyeberangan, Ivan terlebih dahulu mengambil peralatan untuk dibawa. Dengan alat yang tersedia hanya untuk perawatan luka dan infus, Ivan segera berlari menuju ke pelabuhan penyeberangan sejauh kurang lebih 2 km dari Pustu.
Setibanya Ivan di kapal cepat, Mama Nice sudah ditemani oleh beberapa kader Posyandu. Ivan menjadi satu-satunya mahasiswa KKN-PPM UGM yang ikut mengantar Mama Nice melahirkan ke pulau utama.
Mulai Kontraksi di Tengah Laut
Baru 30 menit perjalanan di tengah lautan lepas, Mama Nice mulai mengalami kontraksi yang hebat, pembukaan pun semakin besar dan harus segera dibantu bersalin. Di tengah deburan ombak, Ivan mempersiapkan dirinya untuk membantu Mama Nice.
Ivan mengambil alih situasi dan memutuskan untuk menghentikan kapal di laut lepas dan memulai persalinan di atas speedboat.
“Bersyukur, persalinan dapat berjalan dengan lancar, kira-kira pukul dua siang lahir bayi laki-laki dengan sehat dan ibunya pun sehat,” ucap Ivan dalam laman UGM dikutip Minggu (18/8/2024).
Saat speedboat kembali ke pulau, semua tampak bahagia menyambut kelahiran anak Mama Nice. Kebahagiaan semakin bertambah saat Mama Nice mengumumkan nama anak laki-laki yang ia lahirkan tersebut.
Saat perjalanan kembali ke pulau, Mama Nice memutuskan untuk memberi nama bayi laki-lakinya yang baru lahir itu dengan nama Ivan Maureets Teno, sesuai dengan nama Ivan yang telah menolong ibu dari bayi tersebut.
“Saya beri nama Ivan,” kata Mama Nice dengan berkaca- kaca.
Ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ivan yang telah menolongnya.
“Saya berterima kasih dan bersyukur kepada orang-orang telah menyelamatkan jiwa saya dan anak saya,” ujarnya.
(nir/nwk)