Jakarta –
Magang di luar negeri adalah hal yang tidak mudah dilakukan oleh seorang mahasiswa. Butuh persiapan bahasa hingga mental agar bisa bertahan di tengah perbedaan budaya dan hal lain.
Mahasiswa asal Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yakni Rishma Anggraini adalah salah satu orang yang merasakannya. Kini, ia sudah 1,5 bulan menjalani magang di Thailand.
Rishma magang di sekolah Loei Wang Sai School, Phu Luang, Loei sebagai guru bahasa Inggris. Rishma sendiri adalah mahasiswa program studi (prodi) Bahasa Inggris Umsida.
Pengalaman Mengajar Siswa Thailand
Sejauh ini, Rishma sudah berkontribusi dalam banyak kegiatan sekolah. Seperti mengasah keterampilan siswa, memperkaya pengalaman, dan meningkatkan kreativitas mereka dalam berbagai kegiatan.
“Kegiatan pertama kami adalah kegiatan outdoor yang fokus pada teknik tie-dying yang dilakukan oleh para siswa. Kegiatan ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan artistik dan kreativitas siswa sekaligus memberikan mereka pengalaman langsung dalam menciptakan sesuatu yang unik dan estetis,” kata Rishma pada laman Umsida, dikutip Minggu (18/8/2024).
Selain itu, Rishma bercerita bahwa sekolah di Thailand sering melakukan kegiatan outdoor. Pada satu kesempatan, ia mengikuti kegiatan bertema “Soft Skills to Soft Power” yang diadakan untuk sekolah-sekolah di distrik Phuluang.
Rishma mengaku sangat bersemangat dalam mengajar anak di Thailand. Terlebih ia selalu dibimbing oleh sang dosen yakni Dr Wanida.
Dalam kegiatan tersebut, siswa Thailand diajarkan teknik dasar ilmiah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, siswa diberi tahu bagaimana cara mengukur suhu sungai.
“Nah, peran kami yang magang di sini, memberi pemahaman kepada siswa tentang kegiatan tersebut. Selain kegiatan outdoor, kami juga mengadakan kompetisi dalam rangka memperingati Hari Bahasa Thailand,” katanya.
Belajar Toleransi Antar Budaya
Di luar mengajar, Rishma pun diajak mengamati budaya setempat. Salah satunya perayaan Hari Prapaskah Budha dan Asarnha Bucha.
Walaupun ia datang sebagai pengamat saja, tapi Rishma merasakan adanya toleransi yang tinggi. Warga Thailand mempersilahkan ia dan kawang magang lainnya untuk mengenal praktik dari perayaan tersebut lebih mendalam.
“Berpartisipasi dalam event ini membuat saya belajar banyak hal, salah satunya yaitu tentang pentingnya mengasah skill siswa dengan melakukan pembelajaran di luar kelas dan melakukan kolaborasi dengan sekolah lain,” ungkap Rishma.
Rishma berharap pengalamannya selama mengajar di Thailand dapat memberikan dampak positif baginya. Ia juga ingin semakin memahami cara mengembangkan keterampilan lewat pendidikan.
Magang Rishma masih berjalan hingga September 2024 nanti. Sepulangnya ke Tanah Air, ia ingin mengamalkan ilmu dan keterampilan yang diperolehnya selama mengajar di sana.
(cyu/nwk)