Jakarta –
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pertama siswa dalam menempuh pendidikan. Pada saat ini, sekolah memiliki kontribusi penting dalam membangun dasar pengetahuan siswa untuk digunakan pada pendidikan selanjutnya.
Tidak hanya melalui ilmu di mata pelajaran, pada masa ini siswa mengenal segala hal termasuk tentang organisasi. Hal itu akan dipelajari siswa di dalam kelas.
Kelas merupakan lingkup kecil dalam suatu lembaga besar bernama sekolah. Di sana seorang siswa akan belajar bersama dengan teman-teman yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena banyaknya perbedaan ini, seorang guru atau wali kelas memiliki kewenangan untuk mengelola kelasnya. Salah satu aspek pengelolaan yang harus dilakukan guru menurut Erwin Widiasworo dalam bukunya yang berjudul Cerdas Pengelolaan Kelas dikutip Selasa (16/7/2024) adalah tentang pengorganisasian.
Pengorganisasian kelas adalah usaha menempatkan personel atau siswa yang tepat pada tempatnya. Penempatan ini dilakukan dengan memperhatikan kemampuan dan pengalaman. Contohnya adalah pembentukan struktur organisasi kelas.
Mengutip arsip detikEdu, struktur organisasi kelas berisi siswa yang berada dalam komunitas kelas dengan tingkatan wewenang. Dalam struktur ini, ada wali kelas, ketua kelas, dan bagian-bagian lainnya.
Pembuatan struktur organisasi kelas biasanya ada di awal tahun ajaran baru. Atau bagi siswa baru terjadi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Bagian-bagian ini bisa terdiri dari wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi bidang. Baik bidang kebersihan keamanan, maupun inovasi.
Namun, untuk jenjang SD terlebih tingkat dasar (kelas 1, 2, dan 3) tidak diperlukan organisasi kelas yang besar. Cukup ketua kelas dan wakil ketua kelas.
Hal ini dikarenakan pada tingkat dasar siswa baru diperkenalkan terkait organisasi. Siswa juga akan belajar bertanggung jawab terkait perannya masing-masing.
Setelah siswa ada di tingkat menengah ke atas (kelas 4, 5, dan 6) di mana sudah semakin mengerti tanggung jawab, baru sebaiknya ditambah komponen struktur organisasi kelas lainnya. Seperti sekretaris, bendahara, dan seksi bidang lainnya.
Contoh Struktur Kelas SD
Meski begitu, struktur organisasi kelas berlaku berbeda di setiap sekolah. Berikut contoh bagan struktur organisasi kelas yang bisa dicontoh:
![]() |
Tugas Petugas Organisasi Kelas
Adapun berbagai tugas yang dimiliki siswa yang masuk dalam daftar organisasi kelas yakni:
1. Wali Kelas
Wali kelas biasanya ditunjuk oleh pihak sekolah yang bertanggungjawab dengan pengaturan kelas dan siswa selama satu tahun pelajaran.
2. Ketua Kelas
Ketua kelas menjadi jabatan tertinggi dikelas, adapun tugasnya yakni:
- Memimpin struktur organisasi
- Memberi solusi jika ada permasalahan
- Mengambil keputusan organisasi
- Menghubungkan siswa dan wali kelas serta osis
- Menjadi wakil kelas ketika ada kegiatan sekolah
3. Wakil Ketua Kelas
Wakil ketua kelas bertugas pendamping dan pengganti ketua kelas jika ia berhalangan hadir. Ia juga bisa memberikan masukan ketika mengambil sebuah keputusan.
4. Sekretaris
Berbagai tugas yang dimiliki sekretaris adalah:
- Mencatat kesimpulan dari sebuah rapat
- Mengarsipkan segala macam hasil musyawarah
- Bertanggung jawab atas absensi dan surat menyurat yang ada di dalam kelas
5. Bendahara
Bendahara menjadi sosok yang penting dalam hal keuangan kelas. Sehingga tugasnya yakni:
- Bertanggung jawab atas aktivitas keuangan di dalam kelas
- Mengumpulkan uang dari siswa untuk kas kelas
- Bertanggung jawab dalam mencatat laporan keuangan
- Memberi masukan kepada ketua kelas terkait keluar masuknya keuangan kelas
6. Seksi atau bidang pendukung
Seksi atau bidang pendukung memiliki tugas yang lebih spesifik di berbagai bidang. Contohnya bidang kebersihan, keamanan, seni, dan kerohanian.
Siswa bersama teman-temannya bisa menentukan sendiri kebutuhan seksi pendukung ini. Sedangkan tugasnya kaan disesuaikan dengan masing-masing bidang.
Itulah informasi tentang struktur kelas SD. Yuk dibuat ketika masa MPLS ini detikers!
(det/nwy)